Menyadari Panggilan Kita

Bacaan: Yohanes 1:29-34

Syalom Saudara-saudara yang kekasih dalam Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes Pembaptis  begitu populer karena pelayanannya yang penuh kuasa. Sekalipun penampilannya di sungai Yordan teramat sederhana, tetapi pelayanannya penuh kharisma. Kita melihat pelayanannya mendapat perhatian dari rakyat biasa, tentara dan para pemimpin agama.

Benarlah bahwa orang banyak terpikat mendengar khotbah-khotbahnya, perkataannya membuat orang bertobat dan menyerahkan diri untuk dibaptis. Iapun memiliki para pengikut banyak orang, yaitu ; nama tenar, kehormatan dan kemuliaan.

Sekalipun demikian Yohanes tidak lupa akan siapa dirinya dan untuk siapa pelayanannya kita dapat melihat, ketika ia melihat Yesus ia berkata, “ Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa manusia “  (Yohanes 1:29) Dengan perkataannya ini ia mengarahkan  setiap orang kepada Yesus dan bukan kepada dirinya

Meskipun banyak orang menghormatinya dan mengaguminya , Yohanes justru menunjukkan sikap penghormatan kepada Yesus. Hal yang membuatnya tidak lupa akan “dirinya” adalah sekalipun Yohanes membaptis Yesus, ia membuka tali kasut Yesuspun tidak layak (Yohanes 1:26-27)

Kita melihat dirinya tetap SADAR akan panggilan pelayanannya, ia tidak merasa tersaingi pengaruhnya karena kehadiran Yesus. Segala kharisma yang membawa keberhasilan pelayanan tidak boleh mengalihkan perhatianya dari Sang Kristus yang dilayaninya.

Saudara-saudara yang kekasih memang sudah selayaknya  Yesuslah yang menjadi pusat perhatian  bagi banyak orang.

Sebab itu dalam melayani dan dalam keseharian kita bahkan lewat segala keberhasilan hidup ini, kita harus bisa memastikan bahwa segala hormat, kemulian dan pujian hanyalah untuk Tuhan Yesus saja, dan bukan untuk kita . Karena kita dipanggil untuk melayani adalah suatu Anugerah Allah.

Yohanes 12 : 26  dikatakan…Barang siapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan dimana Aku berada, disitu pun pelayan-Ku akan berada. Barang siapa melayani Aku ia akan dihormati Bapa.

 Tuhan memberkati

EW