Move ON

Renungan Harian Selasa, 06 Juni 2023
BACAAN: Filipi 3
Nats: Filipi 3:13-14, Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Syalom Bapak Ibu saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus …..
Jika Anda pernah menonton aktrasi gajah sirkus, Anda akan menemui seekor gajah yang besar yang melakukan semua keinginan dari sang pawang. Hal ini dapat dilakukan, karena sejak gajah itu masih kecil sang pawang telah melumpuhkan pikirannya. Sejak gajah itu masih kecil, dia dibelenggu oleh rantai yang besar sehingga tidak dapat melepaskan dirinya. Setelah gajah itu bertumbuh besar, maka dia cukup diikat dengan menggunakan tali yang kecil saja, karena belenggu yang sesungguhnya ada di dalam pikiran sang gajah tersebut.
Hal ini juga bisa terjadi dalam hidup kita sebagai manusia. Ada orang yang dibelenggu oleh kenangan pahit di masa lalunya, atau trauma-trauma yang pernah dialaminya. Orang yang masih terikat dengan masa lalunya akan sulit untuk mengalami kemajuan. Inilah yang disebut dengan ketidakberdayaan yang dipelajari (Learned Helplessness).
Banyak orang percaya yang sulit mengalami kemajuan dalam iman karena terbelenggu oleh trauma/kenangan masa lalu. Apakah karena pernah diperlakukan dengan buruk semasa kecil, kegagalan dalam bisnis atau pekerjaan, mengalami pelecehan atau perundungan (bullying), atau dosa-dosa masa lalu yang masih menyisakan rasa bersalah. Segala trauma di masa lalu adalah kepercayaan palsu (fake beliefs) yang ditanamkan iblis ke dalam pikiran kita.
Alkitab mencatat ada banyak orang yang mengalami peristiwa pahit di masa lalunya, namun ketika menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan, mereka mengalami pemulihan dan dipakai Tuhan dengan luar biasa.
Salah satunya adalah rasul Paulus. Rasul Paulus memiliki masa lalu yang kelam. Dia adalah otak dibalik penganiayaan banyak orang percaya pada zaman itu. Secara psikologis, jiwanya pasti penuh rasa bersalah dan ketakutan. Namun kasih karunia Tuhan terus meneguhkannya. Paulus pun “melupakan” apa yang ada di belakangnya. Dengan kata lain, ia tidak terpaku dengan dosa masa lalunya sehingga dia sulit mengalami pertumbuhan iman. Sebaliknya, ia mengarahkan dirinya ke masa depan dengan berpedoman pada firman Tuhan.
Motivasi diri yang penting untuk anda jawab agar kita move dari masa lalu.
Apakah ada kejadian di masa lalu yang menghambat kemajuan pertumbuhan iman Anda? Hal apa yang seharusnya segera Anda lakukan? Bagaimana cara Anda melepaskan perisiwa buruk di masa yang lalu? Apa janji Tuhan bagi masa depan Anda?
Bila hari ini firman Tuhan yang sama juga berbicara kepada Anda yang masih terbelenggu oleh masa lalu, responilah firman Tuhan. Percayalah, Tuhan sanggup memulihkan Anda.
Dia mau Anda keluar dari trauma masa lalu, bangkit kembali dan meraih kemajuan iman bersama dengan Dia.
Tuhan Yesus Memberkati
TC
AMEN!!!