Pengampunan dalam Penderitaan

Renungan Harian Sabtu, 08 April 2023
Syalom Bapak ibu yang dikasihi oleh Tuhan Yesus, minggu ini umat Kristiani merayakan hari PASKAH, dimana Yesus Kristus mati diatas kayu Salib untuk menebus dosa umat manusia.
Kayu Salib adalah bentuk Kasih dan Keadilan Allah untuk menebus dosa manusia.
Keadilan karena harga dari dosa adalah kematian dan Kasih karena Sang Anak Allah yang mengambil tempat hukuman itu untuk menebus dosa umat manusia yang percaya kepada-Nya.
Ada sepenggal kisah dalam peristiwa SALIB KRISTUS yang merefleksikan kebesaran kasih-Nya bagi umat manusia. Mengampuni bukanlah merupakan hal yang mudah untuk dilakukan oleh manusia. Manusia sering menyimpan keegoisan yang sangat besar, ditunjukkan dengan sikap-sikap seperti tidak mau mengalah, dendam, tidak merasa bersalah. Itulah sebabnya manusia tidak dapat menyucikan dirinya sendiri, apalagi menyelamatkan dirinya. Jelaslah bahwa manusia membutuhkan penyelamatan dan pengampunan dari Tuhan Yesus Kristus yang dapat menyelamatkan manusia dari hukuman dosa.
Pengampunan yang Yesus berikan adalah pengampunan yang tulus, karena Yesus mengampuni orang-orang yang telah membuatnya menderita. Yesus meminta kepada Bapa untuk mengampuni,
“Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (bdk. Luk. 23:34a).
Kasih dan Pengampunan Yesus begitu besar, Yesus mau mengampuni orang-orang yang tidak menyadari bahwa perbuatannya itu salah. Yesus mengampuni segala kesakitan yang para prajurit berikan bagi Yesus. Kasih-Nya menembus setiap kekerasan hati. Tujuan dari seluruh penderitaan yang dialami oleh Yesus Kristus awalnya tidak dimengerti oleh manusia. Mereka memperolok Yesus dan menuliskan tulisan ‘Raja orang Yahudi’ untuk menunjukkan alasan mengapa Yesus disalibkan menurut pemahaman mereka. Padahal sesungguhnya Yesus disalib bukan karena la ingin menjadikan diri-Nya raja, namun Yesus mau menyadarkan manusia untuk melihat bahwa seluruh rangkaian penderitaan yang la alami bertujuan untuk mengampuni dosa umat manusia.
SALIB adalah Rencana Allah dan Karya Kristus mendamaikan manusia dengan Pribadi Allah sendiri.
Itulah sebabnya Tuhan Yesus rela menyerahkan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang, karena hanya kematian-Nya sebagai orang benar yang dapat membenarkan orang berdosa di hadapan Allah.
Pengorbanan terbesar yang la berikan dapat memberi pengampunan dan menyucikan manusia dari segala dosa
. Jaminan akan kelepasan dari segala dosa ditunjukkan melalui perkataan Yesus pada penjahat yang di samping-Nya, “Aku berkata kepadamu sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Luk 23:43) Pengampunan yang Yesus berikan akan menjamin kehidupan kekal, dimana Yesus berada, disanalah orang yang percaya berada.
Marilah kita Belajar dari sikap Tuhan Yesus yang penuh kasih dan pengorbanan, sebagai umat manusia kita didorong untuk meneladani-Nya dalam tindakan kita sehari-hari. Alangkah baiknya bila kita keluar dari zona aman hati kita kita. Zona aman hati kita dapat berupa sikap yang sulit untuk mengampuni sebab terkadang kita merasa rugi. Tindakan mengampuni sesungguhnya tidak membuat kita rugi, melainkan membawa keuntungan yang besar bagi kita dan bagi orang yang kita ampuni. Dengan mengampuni kita dapat membebaskan orang yang bersalah kepada kita dari hukuman yang harus ia tanggung. Kita juga tidak menyimpan rasa kesal atau dendam lagi kepadanya. Sedangkan bagi orang yang diampuni, ia akan merasa lega karena tidak menanggung beban hukuman yang harus diterimanya. Relasi orang yang mengampuni dan orang yang diampuni pun terjalin kembali dan ada damai di antara mereka.
Pada awalnya sikap untuk mengampuni memang sulit dilakukan. Namun bila kita menghayati pengampunan yang diberikan Tuhan kepada kita di atas kayu salib yang disertai kasih dan pengorbanan, maka pengampunan yang kita berikan kepada sesama belumlah seberapa. Oleh karena itu kita harus terus bersyukur atas kasih dan pengampunan-Nya yang menyelamatkan.
Pada awalnya sikap untuk mengampuni memang sulit dilakukan. Namun bila kita menghayati pengampunan yang diberikan Tuhan kepada kita di atas kayu salib yang disertai kasih dan pengorbanan, maka pengampunan yang kita berikan kepada sesama belumlah seberapa. Oleh karena itu kita harus terus bersyukur atas kasih dan pengampunan-Nya yang menyelamatkan.
1 Petrus 3:18 Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah;
Yesus mati bagi bagi kita semua … Dan Tidak ada kasih yang lebih besar dari itu. Dia mengasihi setiap kita, apapun keberadaan kita, bagaimanapun keadaan kita dengan KASIH yang KEKAL … Apakah bukti terimakasih kita? Selain mencintai Dia seumur hidup kita.
Selamat mempersiapkan diri dalam menyambut PASKAH
YNP
