PERSEMBAHAN ORANG MAJUS

December 26, 2022 0 Comments

Renungan Harian Youth, 26 Desember 2022

Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
Matius 2:11

Rekan-rekan youth, moment natal diwarnai dengan tradisi saling menukar kado, dan juga mengirimkan hampers natal kepada orang-orang terdekat yang menandakan kita memiliki suatu hubungan erat dan penuh kasih kepada mereka.  Barangkali ayat di atas menjadi salah satu inspirasi bagi kita tentang pemberian-pemberian di hari Natal.  Orang majus hanya melihat bintang dan mengikuti arahan dari bintang untuk berjalan jauh menjuju Bethlehem untuk menemui Bayi Yesus yang mereka pahami sebagai seorang Raja yang baru lahir. 

Untuk bertemu seorang Raja, orang-orang bijaksana seperti mereka juga membawa persembahan dan tentu itu adalah barang-barang yang terbaik yang mereka miliki.

Ayat emas kita hari ini menyampaikan tiga hal. Pertama, orang-orang Majus itu tidak datang ke kandang dan menemukan bayi Yesus di dalam palungan. Tidak, ayat ini mencatat bahwa mereka datang ke “rumah itu”. Memang tidak disebutkan secara eksplisit di dalam Alkitab bahwa Tuhan Yesus dilahirkan di kandang domba. Hanya karena bayi Yesus dibaringkan di dalam palungan yang seringkali membuat orang menggambarkannya bahwa Yesus lahir di kandang ternak.

Hal ini adalah suatu sikap yang menyatakan bahwa mereka mau merendahkan diri di hadapan Tuhan sebagai tanda ketidaklayakan di hadapan hadirat-Nya yang suci dan kudus.

Orang-orang Majus datang dari tempat yang jauh. Mereka mengorbankan banyak hal, melewati banyak tantangan dan kesulitan selama perjalanan untuk datang kepada Yesus di dalam rumah kecil di Betlehem. Kiranya masing-masing kita mengikuti teladan mereka, berani punya niatan yang mulia untuk bertemu dan menyembah Yesus. Segala halangan tak akan menghentikan niatan mulia itu dilaksanakan.

Kedua, orang-orang Majus sujud menyembah Yesus. Penyembahan kita hendaklah membawa seluruh bagian diri dan hidup kita hanya untuk menyembah Yesus. Hati kita sungguh menghormati Dia. Membaktikan jiwa raga untuk meninggikan nama Yesus. Memang tinggi langit tak terukur tapi jiwa harus tetap dilatih dan diatur untuk sujud menyembah-Nya.

Kerinduan yang besar untuk bertemu dengan Sang Juruselamat, membuat orang-orang Majus rela menempuh perjalanan jauh dan melelahkan dari Timur ke Yerusalem. Tujuannya adalah untuk menyembah Dia (Matius 2:2b).

Ketiga, orang-orang Majus mempersembahkan harta yang mereka miliki sebagai tanda hormat dan syukur mereka kepada Yesus. Mari kita persiapkan sebagian harta kita untuk memuliakan Yesus dengan jalan menjadi saluran kasih-Nya kepada orang-orang yang membutuhkan.

Pada zaman itu, emas, kemenyan, dan mur adalah harta yang sangat berharga; dan semua yang sangat berharga itu mereka persembahkan kepada Tuhan. Emas adalah lambang kekayaan yang diberikan kepada seorang Raja. Jadi, kita harus menjadikan Yesus sebagai Raja dalam hidup kita. Ini berarti kita harus takluk di bawah kehendakNya (hidup taat melakukan kehendak Tuhan). Kemenyan melambangkan pemberian untuk seorang Imam, dan bau harum dalam penyembahan kita. Tuhan Yesus adalah Imam Agung yang telah membuka jalan sehingga penyembahan kita naik kepada Bapa Sorgawi. Penyembahan kita harus menjadi persembahan yang berbau harum di hadapan Tuhan. Ini juga berbicara tentang persekutuan yang karib dengan Tuhan, dan hidup yang menjadi berkat adalah persembahan yang harum di hadapan-Nya. Mur melambangkan pemberian untuk seorang yang akan mati, karena mur dipakai untuk membalsem tubuh orang mati. Melalui persembahan ini, kita diingatkan bahwa Tuhan Yesus telah mengorbankan nyawaNya, menyerahkan hidupNya untuk menebus dosa-dosa kita.

Allah tidak pernah memandang remeh sebuah pesembahan yang tulus dan diberikan dengan cara yang terbaik.

Apa yang dilakukan orang-orang Majus memberi kita pelajaran bahwa iman percaya mereka kepada Yesus sungguh besar, mampu melampaui segala tantangan yang dihadapi. Karena iman, mereka datang dari negeri jauh pergi untuk menyembah bayi Yesus dan memberikan seluruh jiwa raga kepada-Nya melalui penghormatan dan persembahan yang terbaik.

Rekan-rekan youth, Firman Tuhan mengingatkan untuk mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan pada Allah. Ini menjadi pegangan kita, bahwa totalitas hidup ini, baik pikiran, perkataan maupun perbuatan harus menjadi satu kesatuan yang utuh untuk dipersembahkan bagi hormat dan kemuliaan nama Tuhan. Marilah bersama para Majus kita memiliki niatan yang kudus untuk datang ke hadirat Tuhan Yesus dalam pujian penyembahan dan persembahan yang terbaik. Hendaklah iman kita semakin bertumbuh kepada Yesus dengan rajin melatih kepercayaan kita kepada Yesus, dengan membina relasi yang semakin dekat kepada-Nya.

Salam damai Natal dan miliki semangat orang Majus.

BERILAH PERSEMBAHAN YANG TERBAIK KEPADA YESUS, KARENA HANYA DIA-LAH YANG LAYAK DISEMBAH DAN DIMULIAKAN.

RM-LP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *