Pertolongan dan Anugerah-NYA

June 24, 2023 0 Comments

Renungan Harian, Sabtu 24 Juni 2023

Bacaan: Mazmur 40 : 1-17

Shalom saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus . . . . .

            Dari nats yang kita baca hari ini, pemazmur menceritakan bahwa dirinya pernah mengalami pertolongan Tuhan dari lumpur masalah yang hampir menenggelamkan dan membinasakannya (ayat 3). Ia bisa menaikkan syukur untuk semua kebaikan yang ia terima dari Tuhan (ayat 4).

Ia bertekad untuk memberitakan perbuatan Tuhan perbuatan ajaib Tuhan kepada semua orang. Ia menyadari bahwa Tuhan tidak menuntut ritual-ritual rohani, seperti persembahan korban, melainkan ia melakukan kehendak Tuhan yang nyata dalam  firmanNya ( ayat 8-9). Ia mau menjadi pelaku firman untuk membalas  kebaikan Tuhan dan mengabarkan keadilan Tuhan kepada semua umatNya.

Pada saat yang sama pemazmur menyadari bahwa dirinya manusia berdosa. Dia sadar bahwa anugerah yang telah alami tidak serta merta membuat ia kebal dari kesalahan (ayat 13). Ia sadar, ia tidak boleh sombong melainkan harus rendah hati. Kesombongan akan membuat  ia lupa bahwa ia bisa berdiri teguh karena pertolongan Tuhan semata.

Dan musuh siap mengintai untuk menjatuhkan dirinya, begitu ia lupa anugerah, berarti ia keluar dari lingkup pemeliharaan Tuhan, musuh akan segera menyerbu. Maka dengan terus bergantung kepada anugerahNya, musuh tidak akan mendapat kesempatan untuk menjatuhkannya (ayat 15-16).

            Bagian akhir dari Mazmur ini berisi doa. Penulisnya berharap agar dilepaskan dari bahaya yang sedang ia alami (12-18). Namun sekalipun keadaannya demikian, penulis mazmur tetap mengingat apa yang pernah Tuhan kerjakan. Ia mengingat setiap penyertaan dan pertolongan Tuhan yang luarbiasa.

Saat keadaan kita baik dan penuh berkat, kita mudah memuji Tuhan. Namun, di kala kesusahan melanda, mengucapkan syukur kepada Tuhan menjadi terasa sulit. Hal ini disebabkan fokus kita hanya tertuju pada kejadian yang sedang menimpa.

Dalam tulisannya, penulis mazmur mengajak kita untuk sejenak melihat ke belakang. Ia berseru agar kita menghitung berkat Tuhan. Kita juga harus mengingat pengalaman masa kesusahan dan cara Tuhan menolong dan memberkati kita. Karya-Nya tidak akan terhitung jumlahnya dalam hidup kita. Inilah yang akan menolong kita. Sekalipun masa sulit melanda, tetapi kita tetap dapat bersyukur dan memuji Dia.

            Sebab itu hidup anak Tuhan adalah hidup bersandar pada anugerah demi anugerah.

Jangan biarkan iblis menipu kita dengan memberikan rasa percaya diri berlebihan bahwa saya mampu hidup suci, tahan godaan karena saya kuat. Seperti nasehat Tuhan kepada Paulus

“Cukuplah kasih karuniaKu bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasaKu menjadi sempurna ” (2 Korintus 12 : 9a).

Tuhan memberkati

EW

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *