PILIHAN

November 14, 2022 0 Comments

Renungan Harian Senin, 14 November 2022

Setiap hari kita diperhadapkan dengan pilihan. Bangun tidur kita sudah memilih, dan semua keputusan selalu ada ditangan kita. Dan selama kita hidup, kita akan selalu diperhadapkan dengan pilihan. Demikian juga dengan Tuhan. Adam dan Hawa diberikan kebebasan untuk memilih. Mereka diciptakan dengan kehendak bebas oleh Allah. Dan sayangnya Hawa memilih suara Iblis daripada suara Allah. Hawa melihat buah yang dilarang Allah, dan dipemandangan matanya buah itu sangat menarik, sehingga ia mengabaikan perintah Allah.

Ibrani 11:24-25, Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun, karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.

Musa juga diperhadapkan dengan pilihan. Dia diangkat menjadi anak dari putri Firaun, masa depannya terjamin dan seharusnya dia senang, tetapi dia menolak semua itu, dan memilih menderita bersama dengan bangsa Israel. Namun setelah Musa dipanggil menjadi pemimpin bangsa Israel, dia sempat berkata kepada seluruh bangsa Israel ;

Ulangan 30:10 apabila engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dengan berpegang pada perintah dan ketetapan-Nya, yang tertulis dalam kitab Taurat ini dan apabila engkau berbalik kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.”

Seluruh bangsa Israel diberikan pilihan. Pilihan itu sangat penting ditangan kita. Kita yang berhak memilih, bukan orangtua kita, bukan siapapun. Setiap pribadi kita harus memilih antara berkat atau kutuk, hidup atau kematian.  Namun ketika Musa telah meninggal, Yosua dipilih Allah sebagai pemimpin atas bangsa Israel. Dan dia pun diberikan pilihan  juga atas hidupnya.

Yosua 24:15, Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!”

Bangsa Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk, mereka sering sekali berbalik dari Tuhan dan menyembah berhala, maka dari itu Yosua mengatakan hal ini kepada seluruh bangsa Israel. Yosua memilih keputusan yang tepat didalam hidupnya. Setiap kita juga, baik itu suami, ataupun istri akan diberikan pilihan, namun kita harus bijak dalam memilih.

Yesus pun juga memberikan pilihan kepada setiap kita,ketika DIA berkata didalam ;

Matius 7:13-14 : “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.”

Yesus sangat jujur, ketika DIA memberikan pilihan kepada kita. Yesus pun pernah berkata kepada murid-muridNya dengan berkata ; “kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon”. Mamon berbicara mengenai harta, kekayaan, atau sesuatu yang kita miliki. Tidaklah salah menjadi kaya, namun yang salah adalah ketika kita mengejar kekayaan dengan cara yang salah.

Lukas 12:34 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.”

Ini adalah ucapan Yesus sendiri saat dia sedang mengajar. Harta itu Yesus, bukan mamon. Dia pencipta langit dan bumi, DIA pemilik semuanya. Allah yang kita sembah adalah Allah yang maha kuasa.

Lukas 12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.”

Mari kita periksa hati kita, dimana kita meletakkan hati kita. Apakah kita meletakkan hati kita kepada Yesus, atau kepada mamon. Dan didalam Lukas 12 ini Yesus menceritakan tentang seorang yang kaya, menyimpan segala hasil panen dan kekayaannya di gudang dan di lumbung-lumbung, dia pikir bahwa hidupnya akan aman dan tentram, namun Firman Allah mengatakan, bahwa malam itu juga, nyawanya akan diangkat daripadanya, dan hal itu terjadi. Harta dan kekayaan tidak menjamin kehidupan kita, yang menjamin hidup kita adalah Allah yang maha kuasa.

Yohanes 8:44, Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

Bapak/ibu yang terkasih, yang menjadi pertanyaan buat setiap kita, siapakah yang mau kita jadikan bapa didalam hidup kita? Iblis atau Allah? Kita diberikan Cuma dua pilihan, mau jadi anak Allah atau anak Iblis.

Iblis sejak permulaan jaman adalah bapa segala pendusta, namun Alllah ada Bapa yang pengasih dan penyayang didalam kehidupan kita.

1 Yohanes 3:10, Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya.

1 Yohanes 2:15-17, Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

Kita melihat bahwa dunia ini bukan semakin baik, tapi semakin buruk, dan bahkan kita melihat sendiri di media-media yang ada, ada begitu banyak kejahatan-kejahatan yang muncul, karena dunia sedang lenyap. Namun marilah kita menjadi anak-anak Allah, supaya kita tidak ikut hanyut dan lenyap dalam arus kegelapan dunia.

Matius 7;21, Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Ketika Yesus mengucapkan  firman ini, DIA tidak sekedar mengucapkan saja, namun dia juga mempraktekkannya. Dan ini terbukti ketika DIA  berada didalam taman Getsemani.

Ayub 31:4, Bukankah Allah yang mengamat-amati jalanku dan menghitung segala langkahku?

Kita tidak pernah tahu berapa banyak langkah yang sudah kita jalani didunia ini, namun Allah tahu berapa ribu langkah yang sudah kita lalui. Bahkan rambut kita saja Tuhan tahu, dan DIA berkata sehelai rambutpun tidak akan dibiarkan gugur tanpa Allah yang menghendakinya.

Dan biarlah pada hari ini kita merenungkan firman Tuhan, dan memutuskan untuk memilih menjadi anak siapa. Pilihlah untuk menjadi anak-anak Allah, supaya hidup kita diberkati dan kita menjadi berkat dimanapun kita berada.

Tuhan YESUS MEMBERKATI

Rangkuman Khotbah

Pdt. F.J Daniel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *