Renungan Harian, Selasa 21 Oktober 2025
Bacaan : Mazmur 23
Nats : Mazmur 23:4,”Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku “
Syalom bapak ibu saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus . . . .
Kegelapan di atas kegelapan. Penderitaan di atas penderitaan. Kepedihan di atas kepedihan. Siksaan di atas siksaan. Itulah kematian. Kematian membawa ketakutan, merenggut orang-orang yang berarti dalam hidup kita, dan membuat kita meratap, berduka, dan bertanya-tanya. Kematian menutup terang yang sebelumnya bersinar bebas dalam hidup kita.
Apa pun kematian yang kita hadapi, entah itu kematian yang akan menjemput kita atau yang merenggut orang yang kita kasihi, kematian dapat menghancurkan hidup kita. Ia dapat menyedot energi kita, mengubah rencana kita, menguasai jiwa kita, membelokkan pandangan kita, menguji iman kita, mencuri sukacita kita, dan menantang berbagai anggapan kita mengenai tujuan hidup.
Ketika berjalan dalam lembah kekelaman, kita merasa ditelan oleh bayangan kematian dan berhadapan muka dengan ketakutan. Kekosongan yang menggelisahkan akibat pengalaman kehilangan kita menggoyahkan kenyamanan yang bersumber dari iman kita kepada Allah, dan karena itu kita menjadi takut. Takut menghadapi masa depan. Takut menikmati hidup kembali.
Namun dalam lembah itu, di bawah kekelaman tersebut, kita dapat berseru kepada Tuhan, “Aku tidak takut bahaya sebab Engkau besertaku” (Mazmur 23:4). Lengan-Nya yang penuh kasih takkan pernah membiarkan kita pergi. Dia selalu menyertai kita.
Siapa yang tidak mengingini kebaikan Tuhan? Semua orang tentu menginginkan, bahkan mengejarnya. Akan tetapi, bagaimana kita dapat menemukan dan merasakan kebaikan Tuhan dalam hidup kita? Apakah kebaikan Tuhan selalu identik dengan situasi yang baik dan lancar?
Dalam ayat 1-3, Daud memang menggambarkan bahwa Tuhan adalah gembala di kala keadaan baik dan lancar. Suasana hidup yang baik digambarkan dengan padang rumput hijau, air yang tenang, jiwa yang segar, dan jalan yang rata. Dalam kondisi seperti itu, Tuhan digambarkan sebagai gembala yang memelihara, membimbing dan menuntun kita.
Namun, bagaimana jika keadaan hidup kita berubah? Apakah Tuhan juga berubah? Jawabannya adalah tidak sama sekali. Tuhan tetaplah gembala yang baik. Ketika kita berjalan dalam lembah kekelaman sekalipun, Dia tetap bersama dengan kita sebagai gembala yang setia (4). Ternyata ketika hidup kita menjadi bergelora, dilanda penyakit, serta penuh rintihan dan impitan, Tuhan tidak berubah, Dia tetap setia. Bahkan, di tengah bahaya dan ancaman, Tuhan adalah gembala yang memberkati kita dengan kelimpahan dan kemuliaan (5). Di tempat dan dalam keadaan bagaimanapun, Dia tetaplah Allah yang baik dan penuh kemurahan.
Menariknya, Mazmur 23 ini ditutup dengan satu pernyataan luar biasa. Ketika kita menjadi domba gembalaan Tuhan yang mau taat dan bergantung sepenuhnya pada Sang Gembala Agung, maka kebaikan dan kemurahan Tuhan tidak perlu kita cari lagi karena itu semua akan dengan sendirinya mengikuti kita seumur hidup (6). Ini adalah janji dan pengharapan yang pasti bagi kita. Dalam menghadapi kehidupan yang penuh dengan pergumulan, kita diingatkan bahwa kebaikan dan kemurahan Tuhan akan selalu bersama kita.
Terkadang kekhawatiran melanda kita ketika keadaan hidup kita berubah dan tidak menentu. Dalam situasi seperti itu, tindakan yang perlu kita lakukan adalah menaati Tuhan dan bergantung pada-Nya, Sang Gembala Agung kita. Maka, kebaikan dan kemurahan-Nya akan mengikuti kita.
Secara perlahan tetapi pasti, Dia memberikan kedamaian dan membebaskan kita dari kekelaman. Dia memberi terang. Dia memimpin kita keluar. Pada akhirnya, kita terlepas dari lembah kekelaman —Dave Branon.
Dalam setiap lembah kekelaman yang kita lalui, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Ia hadir, memegang tangan kita, dan menuntun kita menuju terang. Percayalah, bahkan di saat paling gelap, kasih dan kebaikan Tuhan tetap menyertai langkah kita.
Dia Gembala yang setia — dan penyertaan-Nya adalah terang bagi setiap langkah kita.
💎 Hikmat Hari Ini:
“Lembah kekelaman bukan akhir perjalanan, tetapi jalan menuju terang kasih Tuhan.”
Tuhan Memberkati
TC
Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan