Sabar

Renungan Harian Jumat, 21 Juli 2023
Amsal 16 : 32, Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota
Sifat sabar, tidak mudah marah, tidak juga lekas terpancing emosi kemarahan, serta membiasakan diri mengambil waktu untuk menimbang-nimbang sebelum membiarkan amarah meledak. Sifat ini juga berarti, lambat untuk menjadi marah sehingga orang mudah dihentikan dan ditenangkan. Sifat ini mengajak kita untuk menguasai diri kita sendiri, segala hasrat dan perasaan kita, dan semua kecenderungan hati kita yang mudah marah. Orang yang berhasil dan terus mengendalikan hawa nafsunya melebihi seorang pahlawan, melebihi orang yang merebut kota setelah mengepungnya selama bertahun-tahun. Ia juga melebihi orang yang menaklukkan sebuah bangsa melalui perang yang berlangsung lama.
SABAR adalah tindakan menahan diri dari hal-hal yang hendak dilakukan, menahan diri dari emosi, dan bertahan serta tidak mengeluh pada saat sulit atau sedang mengalami tekanan.
Kita harus panjang sabar, sama seperti Allah kita (Nahum. 1:3).
Kesabaran Dalam Bahasa Yunani
Dalam bahasa Yunani, kata kesabaran secara literal memiliki arti, “Dibutuhkan waktu yang lama untuk mendidih.”
1 Tesalonika 5: 14 berkata, “Sabarlah terhadap semua orang”.
Sabarlah terhadap semua orang.
Sikap ini mengungkapkan sikap dasar yang harus ada pada saat seseorang berusaha untuk membantu mereka yang tidak tertib. yang tawar hati dan sesama saudara seiman yang masih rapuh (Efesus 4:2), sehingga dengan demikian mencerminkan sikap Allah (Roma. 2:4; 9:22; I Petrus. 3:20). Lewat ayat ini, Tuhan meminta kita untuk memiliki kesabaran terhadap semua orang. Dia tidak hanya memberikan kita pilihan supaya menjadi orang yang sabar. Tetapi itu adalah sebuah perintah dimana tidak ada alternatif lain selain melakukannya.
SABAR, Mangapa HARUS ?
Tuhan lebih dulu SABAR terhadap kita
1 Timotius 1: 16, “Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya.”
Dia menunjukkan kesabaran yang tak terbatas kepada Paulus. Hal itu juga Dia lakukan saat menghadapi pemberontakan kita, sebagai manusia berdosa. Bersabarlah dengan mengingat bahwa Tuhan Yesus sudah lebih dulu bersabar atas kita.
Hendaklah kamu menaruh pikiran dan perasaan yang sama dengan Kristus Yesus.” (Filipi 2: 4-5)
Memberi kesempatan bagi PEMULIHAN orang lain melalui KESABARAN kita
Menjadi SABAR artinya, kita harus memberi orang lain ruang untuk memulihkan diri mereka dengan melihat dan merasakan buah Roh KESABARAN kita
Amsal 14: 29 berkata, “Orang yang SABAR besar PENGERTIANNYA.”
Alkitab berkata kunci dari kesabaran adalah PENGERTIAN. PENGERTIAN untuk MEMAHAMI seseorang yang membuat kita memiliki cara pandang yang sama dengan Tuhan
MENGAPA harus SABAR ?
Sebab, Allah Memperhitungkan KESABARAN Orang Percaya
Ketika Yesus menunjukkan kesabarannya, Ia tidak hanya menunjukkan kepada kita gambaran kesabaran yang tidak terjangkau, tetapi Ia juga telah melakukan seperti manusia sepenuhnya. Dia menunjukkan bahwa kesabaran itu juga harus nyata dalam diri manusia.
KESABARAN manusia yang diperhitungkan Allah :
a. Sabar Terhadap Orang Lain
Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa saja diperhadapkan dengan situasi yang menuntut kita untuk bersabar. Kita hidup di alam semesta yang diciptakan oleh Tuhan dan kita ditempatkan di antara orang lain. Sehingga, mau tidak mau hidup kita akan terkait dengan orang lain. Jika kita ingin menjadi sabar, maka kita harus terhubung dengan orang lain. Kita ditransformasi menjadi orang-orang yang lemah lembut, rendah hati, panjang sabar dan penuh kasih dengan orang lain (Efesus 4: 1-3). Kita dituntut untuk sabar terhadap orang lain.
b. Sabar Melakukan Kebaikan
Salah satu bentuk kesabaran adalah melakukan kebaikan kepada orang lain. Kebaikan seharusnya memang dilakukan untuk orang lain, yang paling utama ditujukan bukan untuk diri sendiri saja.
Seperti perumpamaan yang disampaikan Yesus dalam Lukas 8: 15 bahwa orang-orang yang mendengar firman, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah ketekunan.
c. Sabar Dalam Penderitaan
Tindakan kesabaran yang paling sulit dilakukan mungkin adalah sabar dalam penderitaan. Akankah kita bisa bersabar dalam kesusahan (Roma 12: 12) atau meneladani penderitaan dan kesabaran para nabi (Yakobus 5: 10)? Kesabaran kita dalam penderitaan menolong orang lain untuk bisa hidup dalam kesabaran (2 Korintus 1: 6; Wahyu 1: 9).
d. Sabar menantikan Hari Kedatangan Yesus
Sebagai orang percaya, sukacita terbesar kita adalah menanti hal terbesar yang masih belum kita alami. Salah satunya adalah kita berjumpa dengan Yesus muka dengan muka. “Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.” (Roma 8: 25) pengharapan yang dinantikan dengan kesabaran
Bersabarlah dan Teguhkanlah hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat (Yakobus 5: 7-8).
Menanti dengan sabar kedatangan Tuhan adalah puncak dari kesabaran orang percaya.
Pdt. Budi Wahono