SAMPAH JANGAN DISIMPAN

October 7, 2024 0 Comments

Renungan Harian Youth, Senin 07 Oktober 2024

Efesus 4:17-23, Karena itu, aku katakan dan tegaskan dalam Tuhan, jangan lagi kamu hidup seperti orang-orang yang tidak percaya, yang hidup dengan pikiran yang sia-sia.  Pengertian mereka menjadi gelap dan terpisah dari kehidupan Allah karena kebodohan yang ada dalam diri mereka yang disebabkan oleh kekerasan hati.  Perasaan mereka telah menjadi tumpul dan mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu untuk melakukan segala macam kecemaran dengan keserakahan.  Akan tetapi, bukan dengan cara itu kamu belajar tentang Kristus.  Seumpama kamu memang telah mendengar tentang Dia dan diajar dalam Dia, sebagaimana kebenaran yang ada dalam Yesus, buanglah manusia lamamu yang kamu dapat dari cara hidupmu yang lama, yang sedang dirusak oleh hawa nafsu yang menipu. Perbaruilah roh pikiranmu.

Hoarding disorder adalah gangguan perilaku di mana penderitanya sangat suka menimbun barang karena barang-barang tersebut dianggap berharga. Penderita hoarding disorder mungkin juga merasa aman ketika dikelilingi oleh tumpukan benda tersebut. Penderita tidak selalu menimbun satu jenis barang saja, tetapi cukup beragam, mulai dari pakaian, koran, perlengkapan rumah tangga, atau benda lain yang cenderung sudah kotor dan rusak.

Sayangnya, banyak penderitanya yang tidak menyadari bahwa perilaku ini bermasalah, sehingga cenderung sulit untuk diobati. Perilaku tersebut dilakukan karena penderita menganggap bahwa barang itu akan berguna di kemudian hari, mengingatkan pada suatu peristiwa, atau merasa aman ketika dikelilingi benda-benda tersebut. Kesulitan untuk membuang atau menjauhkan benda-benda yang dimiliki karena adanya keinginan yang kuat untuk menyimpannya.

Rekan-rekan youth, Tidak ada orang yang nyaman menyimpan sampah di dalam rumah. Namun, bagaimana dengan sampah rohani? Faktanya, banyak orang nyaman-nyaman saja menyimpan sampah rohani dalam hidup mereka. Coba kita tilik cara hidup kita masing-masing. Masihkah kita menyimpan sampah rohani? Segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, dan juga keserakahan dalam diri kita?

Hari hari ini kita sedang menghadapai banyak orang yang memiliki asumsi, pemikiran negative dan berjalan sesuai denga napa yang mereka pikirkan.  Ada orang berpikir bahwa selagi masih muda, hidup harus dinikmati dengan berbagai kesenangan dengan mengesampingkan hal-hal Rohani karena itu bisa dijalani pada masa tua; ada juga yang  memaklumi dan kompromi dengan berbuat dosa, karena pikirnya, Tuhan itu penuh kasih, maha mengampuni, dan Dia tidak akan menghukum anak-anakNya yang dikasihi-Nya; dan ada begitu banyak orang-orang yang terjebak dengan pemikiran seperti ini padahal statusnya adalah anak Tuhan; pelayan Tuhan dan mereka yang bahkan sudah menerima Kristus sebagai juruselamat mereka secara pribadi.

Dalam ayat-ayat bacaan kita hari ini, diuraikan perbedaan hidup manusia lama dan baru. Hidup manusia lama adalah sebagai berikut: pikiran yang sia-sia, pengertian yang gelap, tidak menyembah Allah, bodoh, keras kepala, perasaan yang tumpul, menuruti nafsunya, serakah, penuh dengan kecemaran, berdusta, pendosa, pemarah, pendendam, dikuasai oleh iblis, pencuri, pemalas, tidak bekerja dengan baik, tidak peduli dengan sesamanya, berkata kotor, mendukakan Roh Kudus Allah, geram, suka bertengkar, dan pemfitnah (17-19, 25-31).

Berbeda dengan manusia baru, hidup mereka diuraikan sebagai berikut: mendengar, mengenal, menerima kebenaran Yesus Kristus (21), menolak perbuatan manusia lama (22), hidup benar dan kudus dalam Yesus Kristus (24), tidak pemarah, tidak berbuat dosa, tidak pendendam, melawan iblis (26-27), tidak mencuri, bekerja dengan baik, bersedekah (28), tidak berkata kotor, tidak berdusta, berhikmat (29), tidak mendukakan Roh Kudus Allah (30), tidak pendendam, tidak geram, tidak pemarah, pendamai, tidak pemfitnah, tidak berbuat jahat (31), peramah, pengasih, pengampun (32).

Orang yang membawa sampah kehidupan, seperti asumsi, pikiran negative dan segala macam hal yang berseberangan firman Tuhan justru akan membawa kecemaran pada orang-orang sekitanya.

Kolose 3:10 Kenakanlah manusia baru, yang terus-menerus diperbarui dalam pengetahuan sesuai dengan gambar dari Penciptanya.

Yesus menyelamatkan manusia agar dapat hidup sesuai dengan kehendak Allah. Manusia lama menggambarkan kehidupan yang amburadul dan memiliki perasaan yang tumpul. Manusia lama merujuk pada kecacatan iman.  Manusia baru menggambarkan kehidupan yang telah menunjukkan langkah yang lebih maju setelah mengenal Kristus Yesus.   

Hoarding disorder syndrome menjadi contoh bagi kita untuk menjadi orang-orang yang terus memiliki filter dalam kehidupan, mana yang harus disimpan, mana yang harus dibuang; apa yang kita simpan hari ini haruslah menjadi sesuatu yang berguna dan bukan memberikan kecemaran di lingkungan sekitar kita.  Dan yang paling utama adalah teruslah mengingat bahwa kita harus hidup dalam ketundukkan kepada kebenaran Firman Tuhan.

Ibrani 12:15 Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.

Orang yang tak punya kasih karunia Allah, akan sulit memberikan kasih pada sesama. Ia akan mudah menghakimi orang lain. Mudah untuk menjelekkan nama orang lain, mudah membenci, iri hati dst. Sehigga karena hal itu, ia mengobral segala bentuk fitnah tentang orang lain, dan mengadu domba teman-temanya. Yang ada hanya kerusuhan dan rasa benci satu sama lain.  Sedangkan Orang yang memiliki kasih karunia di dalam hidupnya akan digerakkan oleh kasih karunia itu. Ia akan mampu mengasihi dan berbuat baik pada orang lain.

Rekan-rekan youth, Tugas kita sebagai orang yang telah dimateraikan oleh Allah – yang telah dijamin keselamatannya – adalah tetap menjaga keselamatan yang telah ada di dalam hidup kita itu agar tidak hilang dinodai “kehidupan manusia lama yang sia-sia”.  Memang bukan perkara mudah untuk menjaga hidup kita bersih dari sampah rohani. Namun, kita telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya. Kita telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui (ay. 9-10).

Amin, Tuhan Yesus Memberkati

EYC 05102024-NDK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *