Renungan Harian Youth, Senin 20 Oktober 2025
📖 Yakobus 3:1–12
Syalom rekan-rekan Youth semuanya … Minggu lalu, kita telah belajar tentang M.I.R.R.O.R.I.N.G — refleksi diri melalui Firman Tuhan, yang bukan hanya sekadar perenungan, tetapi juga tindakan nyata agar hidup kita dapat memantulkan kasih Kristus dan menjadi terang bagi dunia. Namun, tahukah kamu bahwa
Salah satu cara paling sederhana untuk memantulkan terang Tuhan adalah melalui perkataan kita? Ya, melalui lidah dan mulut yang setiap hari kita gunakan.
Pernahkah kamu berpikir, seberapa besar dampak dari kata-kata yang kamu ucapkan? Kadang kita lupa, bahwa dari mulut yang sama bisa keluar ucapan syukur sekaligus gerutu, pujian sekaligus makian, berkat sekaligus kutuk.
Yakobus mengingatkan kita dalam Yakobus 3:10–11, “Dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi. Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?”
LIDAH: CERMINAN HATI
Yesus juga berkata dalam Lukas 6:45, “Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik, dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.”
Artinya, lidah adalah cermin hati. Jika hati kita penuh kasih, maka kata-kata kita akan lembut dan membangun. Tapi jika hati kita penuh amarah, iri, atau kepahitan, maka yang keluar pun bisa menyakiti. Jadi, ketika kita mendapati diri sering berbicara kasar atau mengeluarkan kata negatif, mungkin itu tanda bahwa hati kita perlu dipulihkan oleh Tuhan.
Yakobus memberikan empat analogi kuat: sumber air tawar tidak bisa memancarkan air pahit, pohon ara tidak bisa menghasilkan buah zaitun, pokok anggur tidak bisa menghasilkan buah ara, dan mata air asin tidak bisa mengeluarkan air tawar.
Semua itu menegaskan bahwa lidah kita tidak boleh mengeluarkan berkat dan kutuk sekaligus.
KUASA DALAM PERKATAAN
Perkataan yang tidak dijaga dapat membawa dampak besar.
Merusak diri sendiri dan orang lain — Amsal 18:21 berkata, “Hidup dan mati dikuasai lidah.”
Menimbulkan perpecahan dan pertengkaran — Amsal 15:1 mengingatkan, “Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.”
Melukai hati — Amsal 15:4 menyebut, “Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati.”
Karena itu, kita perlu mengisi pikiran dan hati dengan hal-hal yang baik, seperti yang tertulis dalam
Filipi 4:8: “Isilah pikiranmu dengan hal-hal bernilai, yang patut dipuji, yaitu hal-hal yang benar, yang terhormat, yang adil, murni, manis, dan baik.”
🔥 Menaklukkan Lidah di Bawah Pimpinan Roh Kudus
Menguasai lidah memang tidak mudah — bahkan Yakobus menulis, “Tidak seorang pun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.” (Yakobus 3:8)
Namun, kabar baiknya: kita tidak harus melakukannya sendirian. Kita bisa menaklukkan lidah di bawah pimpinan Roh Kudus. Mintalah Roh Kudus untuk menolongmu “ngerem” lidah, agar setiap perkataan menjadi berkat, bukan kutuk.
Roh Kudus akan menolong kita dalam empat hal penting ini:
- PERKATAAN KITA PUNYA KUASA
Setiap kata yang kita ucapkan memiliki kekuatan untuk membangun atau menghancurkan. Ucapkanlah kata yang membawa kehidupan, bukan kematian. - MENJAGA PERKATAAN YANG KELUAR DARI MULUT KITA
Belajarlah berpikir sebelum berbicara. Tanyakan: “Apakah kata ini memuliakan Tuhan? Apakah ini membangun?” Amsal 15:2 berkata, “Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan, tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan.” - MENAKLUKKAN LIDAH DI BAWAH PIMPINAN ROH KUDUS
Saat kita hidup dalam Roh, kita akan dimampukan untuk memperkatakan Firman dan pujian. Setiap nyanyian dan doa yang kita ucapkan bukan sekadar kata, tapi deklarasi iman dan kuasa yang mengubah hidup. - SELARASKANLAH PERKATAAN DENGAN PERBUATAN
Jangan biarkan mulut kita berbicara hal rohani sementara perbuatan kita bertolak belakang. Efesus 4:29 berkata, “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun.”
Ketika kita hidup selaras antara ucapan dan tindakan, maka kita sedang memuliakan Tuhan lewat seluruh keberadaan kita.Dari satu mulut tidak sepatutnya keluar dua dunia — dunia yang memuji Tuhan dan dunia yang mencemarkan sesama.
Biarlah lidah kita menjadi alat Tuhan yang membawa kehidupan, bukan senjata yang melukai.
Ketika lidah kita ditaklukkan di bawah pimpinan Roh Kudus, maka setiap kata, doa, dan pujian kita akan membawa kuasa yang mengubahkan — baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Gunakanlah mulutmu untuk memuji Tuhan, menyatakan iman, dan menebar kasih. Karena dunia ini membutuhkan lebih banyak orang yang memakai perkataannya untuk menyembuhkan, bukan menyakiti.
💡 Hikmat Hari Ini
“Satu mulut tidak bisa mengeluarkan dua dunia.
Jadikan perkataanmu sumber berkat, bukan racun.
Biarlah setiap ucapanmu menjadi pantulan kasih Kristus yang hidup di dalammu.”
EYC181025 – YDK
Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan
Cek Link Bio GPdI Elohim Batu
http://bit.ly/elohimlinkbio