Sosmed bisa merenggut kebahagiaan ?
Renungan Harian Youth, Senin 07 September 2020
Syalom rekan-rekan youth, kita berjumpa kembali diawal minggu ini saya harap semua rekan-rekan tetap memiliki semangat.
Pembahasan kita hari ini adalah tentang pengaruh media Sosial nih … temen-temen bisa menyimak kembali obrolan seru di el-rei kemarin (yang belum bisa lihat di chanel youtube : Elohim ministry). Banyak hal yang menarik yang bisa kita bahas dan pelajari mengenai hal-hal yang berkaitan dengan media sosial.
Ada beberapa fakta-fakta penelitian yang bisa kita perhatikan
Hampir setiap platform media sosial memiliki misi untuk menjaga penggunanya tetap online selama mungkin demi menghantarkan iklan sebanyak-banyaknya. Tim riset menemukan bahwa 70 persen remaja usia 12-17 menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengakses media sosial, yang datanya mencapai 17 juta remaja.
Penelitian tim dari University of Michigan yang dipublikasikan pada Agustus 2013 silam menemukan fakta bahwa Facebook justru membuat penggunanya merasa tak percaya diri dan tak bahagia. Makin sering orang main Facebook, “makin buruk perasaan mereka” dan “kepuasan mereka atas hidup makin menurun seiring berjalannya waktu.”
Sementara itu studi lain dari University of Pittsburgh menyatakan bahwa muda-mudi pecandu media sosial tiga kali lipat lebih mudah depresi ketimbang pengguna normal/seperlunya. Remaja yang menggunakan media sosial lebih dari 2 jam per hari lebih mungkin untuk mendapat kesehatan mental lebih buruk dari pengguna normal.
Karena itulah kita semua harus menyadari bahwa segala sesuatu selalu memiliki 2 sisi dan disinilah sebagai anak muda dan remaja kita dituntut untuk “BIJAKSANA” dan “BERHIKMAT” dalam bermedia sosial. Tidak bisa dipungkiri juga bahwa sosmed memberikan banyak manfaat. Sebagai sarana bersosialisasi, mendekatkan yang jauh, memberikan beragam informasi dan pengetahuan, serta dapat memberikan hiburan melalui video atau gambar yang diposting. Tapi diantara manfaatnya, sosmed dapat memberikan lebih banyak dampak negatif jika dilakukan secara berlebihan akan berdampak secara langsung kepada kebahagiaan diri kita, dan juga orang-orang yang disekitar kita.
Pemazmur mengatakan dalam Mazmur 90:12,
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
Poin penting disini adalah sangat diperbolehkan mengakses sosmed, tapi jangan berlebihan, perlu kebijaksaanaan dalam mengatur waktu mengakses sosmed, jangan sampai menjadi sebuah candu yang nantinya berbahaya bagi diri dan membuat sosmed menjadi berhala.
Bukan sosmed yang menguasai kita, tapi kitalah yang harus berkuasa atas sosmed. Pakai Sosmed untuk membangun kehidupan dan juga menjadi berkat bagi orang-orang yang terkoneksi dengan kita.
Paulus dalam suratnya kepada jemaat Roma mengatakan, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubalah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Media sosial hendaknya digunakan sebagai sarana kita untuk memberitakaan Firman Tuhan, biarlah di sosmed kita bisa menjadi berkat bagi orang lain, entah itu melalui status di FB/Twitter, story di WA/IG, maupung beragam postingan lainnya yang ada di sosmed. Melalui apa yang kita tampilkan di sosmed sekiranya dapat menjadi berkat bagi orang lain, ketika orang melihat serasa damai dan memancarkan nilai-nilai Kristus di dalamnya.
Ada beberapa tips untuk kita detoks terhadap media sosial
1. Tidak ada salahnya jika kita sementara menjauhkan Handpone dari jangkauan, dan bangun komunikasi dengan orang disekitarmu atau melakukan hal-hal positif yang lain.
2. Batasi penggunaan sosmed, dengan kesadaran bahwa penggunaan sosmed yang berlebih memiliki dampak yang negative
3. Tidak memiliki banyak sosmed atau bahkan menghapusnya bisa jadi menjadi penangkal yang efektif terhadap pengaruh negatif sosmed
Bangun nilai kehidupanmu yang positif, tidak harus menjadi seperti apa yang dunia (sosmed) berikan tetapi semakin serupa dengan kebenaran dan kehendak Tuhan. Jangan biarkan media sosial menghilangkan nilai-nilai kehidupan penting dalam hidupmu seperti kebersamaan, kekeluargaan.
Komitmenku hari ini
Aku mau belajar semakin bijaksana dalam bermedia sosial, lewat media sosial yang ada aku mau semakin menjadi berkat.
ER050920 – KPH
I join. I agree with told all above. Let’s discuss this question. Here or in PM.