TAK BERKESUDAHAN KASIH SETIA TUHAN

February 12, 2025 0 Comments

Renungan Harian Youth, Rabu 12 Februari 2025

“Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” — Ratapan 3:22-23

Dalam setiap musim kehidupan, baik saat kita mengalami kebahagiaan maupun ketika menghadapi kesulitan, ada satu hal yang tidak pernah berubah: kasih setia Tuhan yang tak berkesudahan. Sering kali dalam hidup ini, kita menghadapi berbagai tantangan dan penderitaan yang membuat kita merasa putus asa. Namun, firman Tuhan dalam Ratapan 3:19-26 mengajarkan kita bahwa di tengah kesulitan yang paling dalam sekalipun, kasih setia Tuhan tetap ada dan tidak akan pernah berakhir.

Yeremia menyadari bahwa:

  • Kasih setia Tuhan tidak berkesudahan.
  • Rahmat-Nya tidak pernah habis.
  • Kesetiaan Tuhan selalu besar dan dapat diandalkan.

Meskipun bangsa Israel mengalami hukuman karena dosa mereka, Yeremia tetap percaya bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya dan selalu memberikan kesempatan untuk kembali kepada-Nya.

Bagaimana Kita Mengingat Kasih Setia Tuhan dalam Hidup Kita? Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita juga sering menghadapi situasi sulit yang membuat kita meragukan kasih Tuhan. Namun, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan agar kita selalu mengingat dan mengandalkan kasih setia Tuhan:

1. Ingatlah Selalu Akan Kasih Setia Tuhan (Ratapan 3:22-23)

Yeremia menggambarkan kehidupannya seperti meminum ipuh, yaitu ramuan pahit yang digunakan sebagai obat. Kehidupan memang tidak selalu manis, terkadang pahit dan penuh kesulitan. Namun, di tengah kepahitan hidup, kita diajak untuk tidak hanya menghitung kesulitan kita, tetapi menghitung berkat dan kasih setia Tuhan.

Mazmur 90:12 berkata: “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.”

Jangan hanya menghitung kesulitan, tetapi hitunglah setiap kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Tuhan telah mengingat setiap air mata kita (Mazmur 56:9) dan mengetahui segala penderitaan kita. Oleh karena itu, jangan fokus pada kesulitan, tetapi ingatlah selalu kasih setia-Nya yang tidak pernah habis.

2. Jadikan Tuhan sebagai Harta yang Paling Berharga (Ratapan 3:24)

Yeremia berkata, “Tuhan adalah bagianku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya.” Dalam terjemahan lain dikatakan, “Tuhan adalah harta yang terbesar.” Kita sering kali mengandalkan harta, jabatan, atau pencapaian dunia sebagai sumber kebahagiaan. Namun, semua itu fana dan bisa lenyap dalam sekejap.

Daud dalam Mazmur 73:25-26 berkata: “Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.” Apapun yang terjadi dalam hidup ini, kita tidak akan kehilangan segala-galanya, karena Tuhan tetap ada dan Dia adalah harta terbesar yang tidak dapat diambil dari kita.

3. Berharaplah Selalu kepada Tuhan (Ratapan 3:25)

“TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.”

Ketika kita berharap pada Tuhan, kita memiliki ketenangan dan keyakinan bahwa segala sesuatu akan menjadi indah pada waktunya.

Mazmur 62:2-3 berkata: “Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.”

Jangan pernah putus asa, karena pengharapan di dalam Tuhan tidak akan pernah mengecewakan.

4. Nantikanlah Tuhan dengan Sabar (Ratapan 3:26)

“Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN.”

Terkadang, kita ingin segala sesuatu terjadi dengan cepat. Namun, Tuhan punya waktu-Nya sendiri untuk menjawab doa kita. Ibarat seekor kupu-kupu yang harus melalui proses kepompong sebelum bisa terbang dengan indah, kita juga harus mengalami proses kehidupan agar menjadi pribadi yang lebih kuat dan siap menerima berkat Tuhan.

Yesaya 40:31 berkata: “Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”

Ketika kita sabar menantikan pertolongan Tuhan, kita akan mendapat kekuatan baru untuk menghadapi setiap tantangan hidup. Hidup ini penuh dengan tantangan dan kesulitan, tetapi satu hal yang pasti: kasih setia Tuhan tak pernah berakhir. Yeremia telah mengajarkan kepada kita bahwa di tengah penderitaan sekalipun, kita bisa tetap bersyukur dan percaya bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita.

Kasih Tuhan tidak tergantung pada keadaan kita, tetapi selalu baru setiap pagi. Mari kita terus berjalan dalam pengharapan kepada Tuhan, karena Dia setia dan tak pernah ingkar janji!

Tuhan Yesus memberkati. 🙏

Hikmat Hari Ini:

🔥 Tetaplah percaya, karena kasih setia Tuhan tak pernah berkesudahan! 🔥

AH – IT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *