TEMPAT DI HADIRAT ALLAH

June 22, 2023 0 Comments

Renungan Harian Youth, Kamis 22 Juni 2023

Syalom rekan-rekan Youth yang diberkati Tuhan, gimana kabarnya hari ini? Saya doakan kita semua dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Tuhan senantiasa.

Ada satu hal yang sungguh-sungguh kita khawatirkan, yang juga menjadi suatu ketakutan. Kalau teman-teman yang  tidak memiliki kerinduan untuk memiliki tempat di hadirat Allah. Salah satu buktinya, tidak sanggup berdoa lebih dari 10 menit, tidak mampu berdoa lebih dari 15 menit. Sepertinya, tidak membutuhkan Dia. Kalaupun berdoa, ke gereja, ikut doa puasa dan lain-lain, yang dibutuhkan itu bukan Tuhan sendiri, melainkan pertolongan-Nya. Tipis memang bedanya, antara Tuhan dan berkat-Nya; antara pribadi Tuhan atau kuasa-Nya.

Kita harus memiliki Rasa membutuhkan Tuhan Yesus sendiri.

Ini sebuah fakta, dimana kalau seseorang jatuh cinta kepada orang lain, misalnya seorang wanita mencintai pria, dia ingin punya tempat di hatinya. Tapi, pria itu belum tentu merespons dengan baik, sehingga seperti cinta bertepuk sebelah tangan. Dia ingin berbalas; sang pria menyambut tepukannya, tapi pria itu belum tentu mau menyambutnya. Dan kalau boleh dibahasakan, wanita ini berkata kepada pria itu: “beri aku tempat di hatimu.” Atau pria jatuh cinta kepada wanita, dan dia tidak bisa tertarik pada wanita lain karena dia merasa wanita ini paling cantik, paling memikat hatinya, dan seakan-akan dia berkata:  “beri aku tempat di hatimu. Aku membutuhkan engkau.” Jadi, jangan heran kalau orang bisa kehilangan akal sehat atau stress ketika cintanya ditolak.

Mengapa kepada Tuhan, kita tidak seperti itu? “Beri aku tempat, Tuhan.” Jangan pernah menganggap murah setiap anugerah dari Tuhan, lalu kita menggampangkan. Kita lupa, Tuhan bukan hanya tempat untuk kita mengadu namun juga Tuhan memiliki hati dan kerinduan untuk bertemu dengan anak-anakNy secara pribadi.

1 PETRUS 2:4, Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.

Apa artinya ini? Ketika kita berkata “beri aku tempat di hadirat-Mu,” seringkali yang kita persoalkan hakikat-Nya, yang kita persoalkan karakteristik-Nya, bagaimana kita bisa memiliki tempat di hadirat Allah. Tapi kalau kita sudah tidak memiliki niat untuk memiliki tempat di hadirat Allah, kerinduan kita hanyalah pribadi Tuhan Yesus saja.

Jaminan keselamatan kita sepenuhnya adalah Anugerah Tuhan namun ada Tugas untuk mengerjakan keselamatan itu, bertumbuh dalam kebenaran dan kehendak Bapa di Sorga.

Karena Firman Tuhan dengan jelas menyatakan Bukan setiap orang yang berseru kepadaku Tuhan, Tuhan akan masuk kerajaan Allah tetapi mereka yang melakukan kehendak Bapa. (Matius 7:21).

Benar kata firman Tuhan  Tuhan dalam Injil Yohanes pasal 10, “pencuri datang untuk mencuri dan membunuh. ”Dia mencuri hati, sehingga kita tidak punya kerinduan ada di hadapan Allah. Ada banyak kerinduan, keinginan, hasrat, ada desakan banyak kebutuhan, tapi bukan di hadirat Allah. Siapapun kita sebagai anak-anak Tuhan kita perlu senantiasa kehadiran Allah dalam kehidupan kita.

Kehadiran Allah berarti seluruh Karakter, Hakekat-Nya dapat kita rasakan dan hadir dalam kehidupan kita senantiasa. Kehadiran Allah selalu memproses hati kita dari hal-hal yang duniawi dan mengarahkannya kepada kebenaran dan hal yang Ilahi.

Bayangkan jika anak-anak yang tidak mau mengenal orangtua. Tahunya hanya hal yang kecil seperti mainan, permen, balon, jalan-jalan, dia tidak pernah mengerti dan belum mengerti tentang siapakah papanya, Padahal papanya adalah seorang yang kaya yang memili pabrik-pabrik itu.

Kita yang masih muda, bersyukurlah karena di usia muda, sudah diarahkan kepada hal-hal yang bernilai kekekalan. Pasti kita tidak akan pernah menyesal. Tapi lihat, banyak anak-anak muda yang mata hatinya dibutakan dan semakin buta oleh kesenangan dunia ini, sampai titik tidak bisa mengerti ada Allah yang hidup dan ada kekekalan. Jangan sampai kita tidak memiliki kerinduan untuk ada di hadapan Allah;

Tidak sedikit dari antara kita yang dapat dengan mudah kembali pada putaran siklus hidup yang kita miliki dari hari ke hari, dan tergulung dalam lipatan, lekukan gaya hidup yang sudah sulit diubah. Kalau kita tidak sungguh-sungguh berjuang untuk keluar dari lipatan itu, dari siklus hidup itu, kita tidak akan bisa keluar. Kita harus berusaha keluar. Bagaimana caranya?  Ubah rutinitasmu. Apa yang biasa kita lihat, jangan dilihat, jika itu tidak perlu. Jika biasa bangun siang, bangunlah pagi berdoa. Jika kita terbiasa mengisi waktu dengan banyak kesibukan, beri waktu tertentu bertemu Tuhan. Ubahlah rutinitasmu dan terus milikilah hati yang rindu akan hadirat Allah.

Didalam Hadirat Allah selalu ada perjumpaan yang membawa kasih dan pemulihan dalam kehidupan kita

Amin … Tuhan Yesus memberkati.

AH – SCW

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *