Tenanglah Hai Jiwaku

Renungan Harian Jumat, 27 Oktober 2023
Kegelisahan, Kekuatiran, stress, depresi sudah menjadi bagian hidup manusia sejak dulu. (Dengan berpeluh engkau akan mengusahakan tanah itu). Ada banyak orang mengeluh susah tidur di malam hari. Kedengarannya memang agak lucu karena tidur itu suatu pekerjaan yang paling mudah untuk dilakukan, tapi kok ada orang yang susah untuk tidur.
Itulah faktanya! Masalah sulit tidur / insomnia: ketidakmampuan seseorang untuk tidur selama periode yang seharusnya, di saat orang lain biasanya tidur dengan lelap. Ada beberapa sebab mengapa seseorang mengalami gangguan sulit tidur atau insomnia, salah satunya adalah faktor psikis yaitu stres.
Terlebih sekarang ketika hidup terasa lebih berat, Beban pekerjaan, masalah-masalah kehidupan, Orang jahat ada di mana-mana. Perampok, pencopet, pencuri, penipu, dan orang-orang yang punya niat jahat. Semua itu pun bisa membuat jiwa tidak tenang. Salah satu tanda stres adalah gelisah yang berlebihan.
Gelisah berarti tidak tenteram, selalu merasa kuatir, tidak tenang, cemas.
- Daud pun mengalaminya karena terus dikejar kejar oleh Saul yang berusaha membunuhnya. “Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku?” (Mazmur 42:6).
- Pengkotbah pernah menyatakan betapa pentingnya ketenangan jiwa dan pikiran dalam hidup ini, jauh lebih penting dari usaha mati-matian kita untuk memenuhi segala kebutuhan hidup yang bisa menjadi sia-sia jika kita melakukannya dengan jiwa yang tidak tenang. “Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin.” (Pengkotbah 4:6).
Semua manusia, setiap saat, bisa BERHADAPAN dengan masalah.
C’est la vie, kata orang Perancis. Itulah hidup.
Life is never easy.
Tapi ingat, pilihan untuk mengijinkan stres atau menolaknya ada di tangan kita. Rasul Paulus berkata “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Filipi 4:13)
“Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu.” Mazmur 116:7.
“Return to your rest, O my soul, for the Lord has dealt bountifully with you.”
Kembalilah beristirahat hai jiwaku, karena Tuhan begitu murah hati, memberi dengan berlimpah-limpah segala sesuatunya kepadamu.
BAGAIMANA CARANYA kita bisa mengatasi semua kekhawatiran, kegelisahan atau ketakutan yang meresahkan jiwa kita?
“Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.” (Efesus 3:16-17).
Diam dan berakar dikatakan dengan dwell (settle down, abide, make His permanent home) dan rooted deep. Akar adalah penentu dari kekuatan. Kekuatan sebuah pohon bukan hanya ditentukan dari keindahannya saja melainkan ditunjang oleh akar yang kuat, sebab Ketika sebuah pohon berakar dengan kuat, maka ia akan dapat bertahan, tidak mudah tumbang dan tetap kokoh berdiri.
Begitu pula di dalam hidup kita sebagai pengikut Kristus, kekristenan yang berkualitas tidak dinilai dari seberapa lamanya menjadi orang percaya, sebab yang terpenting apakah kita sudah bertumbuh dan berakar di dalam Yesus. Tuhan merindukan setiap umatnya untuk selalu bertumbuh semakin kuat, menjadi dewasa di dalam Dia. Kita perlu berakar di dalam Kristus agar kehidupan kita tidak mudah goyah serta menjadi kuat di tengah situasi apapun.
Untuk dapat berakar dalam Tuhan kita perlu senantiasa untuk merenungkan Firman, menyimpan dalam hati serta melakukannya. Hidup kita perlu di bangun di atas dasar Firman Tuhan, supaya kita simpan,dan akhirnya dapat berakar dalam hidup kita. Ketika firman itu berakar maka hidup kita dapat menjadi kuat serta berbuah di dalam Dia.
Matius 7:24-25 menuliskan hanya mereka yang menyimpan firman, serta melakukannya yang dapat bertahan saat menghadapi persoalan. Sebab itu kita harus menghidupi setiap Firman yang Tuhan berikan. .Jadi ketika kita sudah berakar di dalam Yesus, sekalipun ada goncangan maka kita akan tetap dapat berdiri kokoh.
TERUSLAH ISI DIRI KITA DENGAN KEBENARAN,
karena “di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.” (Yesaya 32:17).
“Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada Nyalah harapanku.” Mazmur 62:6.
Tuhan Yesus Memberkati
Pdt. Budi Wahono
Terima kasih Pdt. Budi Wahono kiranya kita semua diberkati Tuhan Yesus