“Tersinggung atau Berubah”
Renungan Harian Anak, Kamis 26 September 2024
Syalom adik-adik semuanya, Bagaimana kabarnya hari ini ? Sudah siap untuk kembali mendengarkan firman Tuhan? Tetap setia dan semangat ya…
Di suatu Minggu pagi, di kelas Sekolah Minggu, seorang anak bernama Andi mendengarkan dengan seksama ketika kakak sekolah minggu menyampaikan Firman Tuhan. Namun, saat kakak sekolah minggu membaca sebuah ayat yang menegur tentang sikap malas dan kurang menghormati orang tua, Andi merasa tersinggung. Ia merasa bahwa ayat tersebut seolah-olah langsung menegurnya, karena akhir-akhir ini Andi memang sering malas belajar dan terkadang tidak mendengarkan nasihat orang tuanya. Setelah pulang dari sekolah minggu, Andi bercerita kepada ibunya, “Bu, tadi kakak sekolah minggu seperti menyindir Andi lewat ayat yang dibacakannya.”
Ibu Andi tersenyum lembut dan berkata, “Andi, kakak sekolah minggu tidak sedang menyindir kamu. Firman Tuhan memang memiliki kuasa untuk menegur dan mengingatkan kita. Itu bukan perkataan dari kakak sekolah minggu, tetapi Firman Tuhan yang bekerja dalam hati kita. Itu tandanya Tuhan sedang mengajar Andi agar bisa menjadi anak yang lebih baik.” Andipun menyadarinya dan mau untuk menjadi pelaku Firman Tuhan
Adik-adik, Firman Tuhan itu bagaikan pedang yang tajam, yang mampu membuka hati dan mengungkapkan kesalahan kita, meskipun tidak ada orang lain yang tahu. Seperti yang tertulis dalam
2 Timotius 3:16 “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.“
Ketika Firman Tuhan menegur kita, janganlah merasa tersinggung atau marah. Sebaliknya, kita harus dengan hati yang rendah mau mengakuinya dan bertobat. Tuhan mengingatkan kita melalui Firman-Nya bukan untuk membuat kita malu, tetapi supaya kita bisa berubah dan menjadi anak yang lebih baik di mata Tuhan dan sesama.
Seorang anak yang bijaksana adalah anak yang tidak tersinggung ketika ditegur oleh Firman Tuhan. Ia justru merenung, memikirkan kesalahan yang mungkin telah diperbuat, dan kemudian memperbaiki diri. Sebaliknya, orang yang bebal akan merasa tersinggung dan menolak untuk berubah.
Berdoalah kepada Tuhan agar adik-adik selalu diberi hati yang mau diajar, sehingga bisa bertumbuh menjadi anak-anak yang semakin mencintai kebenaran dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Seperti yang dikatakan dalam Yosua 1:8a “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya.”
Ingatlah, ajaran kebenaran Tuhan membuat orang bijak merenung dan akan berubah, sementara orang bebal hanya merasa tersinggung. Mari kita menjadi anak yang bijaksana, yang selalu mau belajar dari Firman Tuhan dan siap berubah menjadi lebih baik setiap hari!
Ayat Hafalan
Yosua 1:8a “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya.”
Komitmenku hari ini
Ketika Firman Tuhan menegur hidupku aku mau untuk merenungkannya dan berubah supaya hidupku sesuai dengan Kebenaran Tuhan Yesus memberkati!