IT WILL PAY OFF

September 25, 2024 0 Comments

Renungan Harian Youth, Rabu 25 September 2024

2 Korintus 10:17-18″Tetapi barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan. Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.”

Shalom rekan-rekan Youth semuanya, Hari ini, kita akan membahas sesuatu yang penting dalam kehidupan kita sebagai pengikut Kristus, yaitu bagaimana kita hidup di dalam Tuhan dan tidak mencari pujian dari manusia. Ada banyak orang yang tampaknya hidup dalam persekutuan dengan Tuhan tetapi sebenarnya masih tenggelam dalam dosa. Mungkin mereka terlihat religius pada hari Minggu di gereja, tetapi di luar itu, hidup mereka jauh dari apa yang Tuhan inginkan. Mereka memisahkan iman dan perbuatan, seolah-olah percaya kepada Tuhan hanya perlu dilakukan di gereja, tetapi tidak dalam kehidupan sehari-hari. Apakah cara hidup seperti ini benar? Tentu saja tidak.

Teman-teman, jangan pernah menyangkal fakta kegagalan kita. Mengakui kegagalan bukanlah tanda kelemahan, tetapi adalah langkah awal menuju pemulihan. Ketika kita hidup dalam persekutuan yang benar dengan Tuhan, kita akan mengalami pengudusan dan damai sejahtera di dalam-Nya. Persekutuan dengan Tuhan juga akan membawa hubungan yang indah dengan sesama orang percaya.  Jika ada dua orang percaya yang tidak bisa bersekutu satu sama lain, itu berarti ada yang salah di antara mereka—mungkin salah satu atau keduanya tidak hidup dalam terang Tuhan.

Jesus once said that the one thing needful for a believer was to sit at His feet and listen to Him. But we don’t believe that any longer and so suffer the disastrous consequences of disregarding Jesus’ words. The trouble is not with our temperament or our culture. We just don’t have our faith and priorities right.

Bayangkan dalam sebuah kelompok diskusi, seorang senior tidak mendengarkan pendapat para juniornya. Pada akhirnya, solusi yang terbaik justru berasal dari para junior, sedangkan gagasan si senior salah. Ini mengingatkan kita bahwa status atau jabatan bukan alasan untuk merendahkan orang lain. Paulus juga mengalami hal yang sama. Dia diremehkan oleh jemaat Korintus karena penampilannya yang tidak menonjol. Namun, Paulus tidak peduli dengan penilaian manusia. Baginya, yang paling penting adalah bekerja sesuai dengan apa yang Tuhan berikan, bukan untuk memenuhi harapan manusia.

Ada banyak orang yang terlalu sibuk mengejar pengakuan dan pujian dari manusia. Mereka mungkin merasa senang ketika dipuji oleh orang lain, tetapi apakah hal itu berkenan di hadapan Tuhan? Firman Tuhan mengingatkan kita agar tidak fokus pada pujian manusia. 2 Korintus 10:17-18 mengatakan bahwa yang penting adalah pujian dari Tuhan, bukan dari manusia. Jadi, daripada berusaha keras untuk membuat orang lain terkesan, mari kita fokus untuk melakukan yang terbaik bagi Tuhan.

Kita juga harus belajar dari Paulus. Saat kita fokus melakukan yang terbaik untuk Tuhan, kita tidak perlu membuang energi untuk membuat orang lain terkesan. Orang yang hanya mencari pujian biasanya terlalu sibuk untuk memperbaiki dirinya sendiri. Kita tidak perlu sibuk meyakinkan orang lain akan kapasitas kita—biarkan pekerjaan dan karakter kita yang berbicara. Pujian manusia tidak akan pernah cukup, dan kita tidak bisa menyenangkan semua orang. Jadi, lakukan yang terbaik untuk Tuhan, bukan untuk mendapat pengakuan dari manusia.

Teman-teman, ketika kita fokus pada menghasilkan kualitas terbaik dalam apa pun yang kita lakukan, kita tidak akan sibuk mencoba membuat orang lain terkesan. Sebaliknya, mereka yang haus akan pujian justru akan sibuk mengejarnya. Kita tidak perlu membuktikan diri kita kepada orang lain melalui kata-kata atau tindakan yang dibuat-buat. Biarkan hasil kerja dan karakter kita yang berbicara.

Ingatlah prinsip Paulus: jangan mengejar penilaian manusia, melainkan lakukan yang terbaik untuk Tuhan. Pujian manusia tidak akan pernah cukup, karena kita tidak akan bisa memuaskan semua

Keraguan bisa datang kapan saja dalam hidup kita, tetapi ketika itu terjadi, berdoalah dan minta hikmat dari Tuhan. Renungkan firman Tuhan dan ingatlah kebaikan-Nya dalam hidupmu. Jangan biarkan keraguan menguasai hatimu. Tuhan memerintahkan kita untuk memperkatakan hal-hal yang positif dan membangun, bukan yang negatif atau yang menjatuhkan. Berhati-hatilah dalam berbicara, karena kata-kata kita bisa membawa kehidupan atau kematian. Sebagai manusia yang diciptakan menurut gambar Allah, kita harus tahu apa yang menjadi hal utama dalam hidup. Jangan pernah meragukan janji Tuhan, karena semua yang Dia janjikan akan terbayarkan pada waktunya.

The way of the cross is the way of power. In the measure in which we walk that pathway we shall have God’s power in our life, and people will be blessed through our life and our ministry. We need to experience God’s power in our life.

Teman-teman, percaya saja kepada Tuhan, karena semua usaha dan kerja keras kita akan terbayarkan. Tuhan tidak pernah ingkar janji. Ketika kita menjalani hidup kita dengan setia kepada-Nya, pada akhirnya kita akan melihat hasil yang luar biasa dari ketaatan kita. Mungkin saat ini kita belum melihat hasilnya, tetapi jangan menyerah. Teruslah berjalan bersama Yesus, dan pada waktunya, Tuhan akan menunjukkan kepada kita bahwa segala sesuatu akan terbayarkan dengan indah.

Jangan terjebak dalam mengejar pengakuan manusia, tetapi fokuslah untuk melakukan yang terbaik bagi Tuhan. Mari selalu perkatakan yang baik dan memuliakan Allah dengan segala janjiNya. Ingatlah selalu, jangan pernah meragukan janji Tuhan. Tetaplah setia, karena semuanya akan terbayarkan pada waktunya jika kita terus berjalan bersama Yesus. Tuhan Yesus memberkati kita semua!

Have a nice day and God bless!

LW – NDK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *