TUHAN MENGETAHUI KEBERADAAN KITA
Renungan Harian Youth, Selasa 16 Juli 2024
Mazmur 139: 1-2 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.
Mungkin setelah membaca ayat pkok kita hari ini, pertanyaan yang mucul pertama kali dalam benak kita adalah: Pernahkah kita berpikir bahwa tidak ada siapapun yang mengetahui pergumulan kita? Ddalam keseluruhan pasal ini, Pemazmur menyadari bahwa hal itu tidak mungkin, sebab Tuhan adalah Allah Yang Mahatahu.
Allah tahu ketikaseseorang duduk atau berdiri, berjalan atau berbaring, bahkan perkataan-perkataannya yang belum terucap.
Dalam Mazmur 139:1-12, Daud menulis tentang dua sifat fundamental Allah. Ayat 1-6 menggambarkan kemahatahuan Allah, yang artinya Dia tahu segalanya. Dalam ayat 7-12, pemazmur merenungkan kemahahadiran Allah, yang berarti Allah berada di segala tempat. Setelah itu, Daud bermazmur tentang kemahakuasaan Allah, ketika ia menggambarkan kuasa Allah yang tidak terbatas dinyatakan dalam penciptaan manusia (ay. 13-18). Menariknya, gagasan-gagasan tersebut digambarkan dengan cara yang sangat intim. Mazmur ini adalah kidung atau doa yang mengutarakan pikiran, emosi, dan keadaan pribadi kepada Allah. Daud paham bahwa Allah mengenalnya secara pribadi dan Dia berada di mana-mana. Meski pengetahuan-Nya sungguh tak terbayangkan, kepedulian Allah masih tetap ditujukan pada umat manusia. Itulah yang dimaksudkan Yesus dalam Matius 6:25-34 bahwa karena Allah peduli bahkan kepada burung-burung, Dia pasti juga peduli kepada kita dan mengetahui kebutuhan kita.
Mazmur 139 dalam Alkitab juga merupakan sebuah doa. Mazmur gubahan Daud itu memaparkan kekagumannya terhadap Tuhan Yesus Kristus sebagai Allah yang luar biasa dan penuh kasih. Fakta yang dapat diterima adalah bahwa Tuhan mengenal Pemazmur. Tuhan menciptakan dia. Dia mendesainnya dari awal dan menyelesaikan desainnya. Sama seperti seorang insinyur akan memahami mesin yang dia rancang atau sebagai seorang seniman akan mengetahui lukisan atau patung yang telah dia ciptakan. Hal yang sama Tuhan secara alami akan mengetahui orang-orang yang telah Dia ciptakan.
Tidak ada tempat bagi manusia untuk lari dari Allah.
Rekan-rekan youth, Bagaimana mungkin manusia bersembunyi dari Allah, sementara Dialah yang merenda kehidupan manusia sejak dari kandungan (ayat 13-16). Pengalaman hidup bersama dengan Allah memberi Daud pemahaman bahwa Allah yang ia sembah adalah Allah Yang Mahatahu. Pengetahuan akan kuasa Allah tidak terselami dan terjangkau oleh manusia (ayat 5-6). Pemahaman ini bukan hanya didapat dari kegiatan religius, melainkan hubungan intim Daud akan kehadiran Allah yang ia alami secara langsung.
Sebagai orang percaya, kita diperhatikan oleh Allah yang mengenal kita secara intim. Daud sang pemazmur memuji Allah atas perhatian-Nya terhadap kehidupan anak-anak-Nya. Ia berkata, “Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh” (Mzm. 139:1-2). Karena Allah mengenal siapa kita—setiap pemikiran, hasrat, dan perbuatan kita—tidak ada tempat yang dapat kita tuju yang berada di luar kasih dan perhatian-Nya yang melimpah (ay.7-12).
Bahkan saat kita mengalami masalah atau menghadapi kesulitan—“kegelapan” dan “malam” (ay.1-12)—kita tidak tersembunyi dari hadirat-Nya. Kebenaran itu memberi kita pengharapan dan keyakinan yang pasti sehingga kita dapat memuji Tuhan yang telah menciptakan kita dengan dahsyat dan yang memimpin kita di sepanjang hidup ini (ay.14).
Daud bersyukur karena kejadiannya dahsyat dan ajaib.
Dalam ketidakberdayaannya untuk menyelami pikiran Allah, Allah pun tetap hadir bersama dengannya (ayat 17-18). Kelekatan hubungan ini membuat Daud setia berada di pihak Allah. Ia turut membenci semua pihak yang membenci Allah. Kendati demikian, Daud tidak ingin gegabah dalam hidupnya. Ia berdoa agar Allah menyelidiki dan mengenali pikirannya; melihat apakah jalannya serong dari jalan-Nya. Ia pun memohon agar Allah menuntunnya ke jalan yang kekal (ayat 23-24).
Hidup kita berada dalam pengawasan Allah, setiap saat, di sepanjang hidup kita. Doa Daud dalam Mazmur 139 ini mengingatkan kita akan hal itu. Segala sesuatu tentang keberadaan diri kita, setiap perbuatan, bahkan isi hati dan pikiran kita, semuanya terpampang jelas di hadapan Allah. Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya. Artinya, seluruh hidup kita ada di hadapan Allah. Ini selaras dengan Ibrani 4:13, bahwa tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan Allah, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungjawaban.
Tuhan mengenal kita lebih dalam bahkan apa yang belum atau tidak kita tahu dalam hidup kita. Dan ketika kita dikenal Tuhan maka kita pun berusaha mengenal Tuhan dengan baik karena kasih-Nya kepada kita.
Rekan, rekan youth, Tuhan Yesus tidak pernah sekali pun meninggalkan anak-anak-Nya. Ia tidak membiarkan anak-Nya berjalan sendirian. Dia selalu menolong dan menuntun mereka ketika berjalan. Kasih setia-Nya yang tidak pernah habis pun selalu dilimpahkan secara luar biasa untuk orang percaya.
Amin, Tuhan Yesus Memberkati
RM – DOT