“Tetap Percaya di Saat yang Sulit”

Renungan Harian Anak, Selasa 16 Juli 2024

Syalom adik-adik Elohim Kids! Apa kabar hari ini? Semua sehat-sehat kan? Yuk, sebelum kita memulai aktivitas, mari terlebih dahulu kita merenungkan Firman Tuhan tentang bagaimana tetap percaya di saat yang sulit.

Rina baru saja pindah ke sekolah yang baru karena ayahnya mendapatkan pekerjaan baru di kota tersebut. Hari pertama di sekolah baru, Rina merasa gugup. Ia tidak mengenal siapa pun dan merasa canggung di tengah-tengah teman-teman barunya. Saat tiba di sekolah, Rina mencoba untuk bersikap ramah kepada teman-teman sekelasnya. Namun, karena mereka belum mengenalnya, beberapa anak tampak cuek dan tidak begitu peduli. Rina merasa sedih dan kesepian saat istirahat, duduk sendirian di pojok taman sekolah. Ketika pulang sekolah, Rina menceritakan semuanya kepada ibunya. Dengan mata berkaca-kaca, ia berkata, “Bu, Rina merasa sulit sekali di sekolah baru. Teman-teman tidak ada yang mau berteman dengan Rina. Rina takut kalau besok akan sama seperti hari ini.” Ibunya mendengarkan dengan sabar, kemudian memeluk Rina dengan lembut. “Rina, ibu mengerti perasaanmu. Pindah ke tempat baru memang tidak mudah. Tapi, ibu percaya bahwa kamu anak yang kuat dan mampu beradaptasi. Jangan mudah menyerah, ya.” Tapi bagaimana caranya, Bu? Teman-teman di sana sudah punya teman sendiri.” Tanya Rina. Ibunya tersenyum dan berkata, “Yang penting kamu harus tetap bersikap baik dan ramah. Jangan takut untuk memulai percakapan, bantu teman-temanmu jika mereka membutuhkan bantuan, dan tunjukkan bahwa kamu adalah teman yang baik. Ibu yakin, lama-kelamaan mereka akan mengenal dan menyukaimu.” Dan benar Keesokan harinya, Rina kembali ke sekolah dengan semangat baru. Ia mengingat nasehat ibunya dan mencoba untuk melakukan dan benar Rina dengan cepat memiliki teman dan sahabat yang baru.

Ketika kita berbicara tentang sahabat, kita berbicara tentang teman yang sangat kita kasihi. Dalam 2 Tawarikh 20:7, Abraham disebut sebagai sahabat Allah. Kita tahu bahwa Abraham adalah pribadi yang sangat dikasihi Tuhan. Abraham berusia 75 tahun ketika pertama kali dipanggil oleh Allah. Dia taat dan keluar dari Ur kasdim, membawa Lot keponakannya. Mereka mulai mengembara di bawah pimpinan Tuhan, berjalan dalam kebenaran-Nya. Namun, setelah 10 tahun, janji Allah belum juga tergenapi. Tetapi kabar baiknya, dalam Kejadian 15:1, firman Tuhan datang mengingatkan Abraham untuk tidak takut, karena Tuhanlah yang menjadi perisainya dan upahnya. Siapa upah kita? Upah kita adalah Kristus sendiri. Tuhan ingin membuktikan kepada kita semua bahwa ketika Dia menjadi upah kita, itu lebih dari segalanya yang terbesar.

Nah kita mau belajar dari Teladan Abraham

1. Percaya dan Taat pada Janji Tuhan, Abraham percaya pada janji Tuhan meskipun janji itu belum tergenapi. Dalam kehidupan kita, mungkin ada saat-saat kita merasa janji Tuhan tidak segera datang. Namun, seperti Abraham, kita harus tetap percaya bahwa Tuhan akan memenuhi janji-Nya pada waktu yang tepat.  Kita juga harus belajar untuk taat kepada Tuhan tanpa syarat, mempercayai bahwa Dia tahu yang terbaik untuk kita.

2. Kesabaran dan Ketekunan, Abraham menunggu bertahun-tahun sebelum janji Tuhan tentang keturunan tergenapi. Ini mengajarkan kita untuk bersabar dan tekun dalam iman kita. Tuhan selalu bekerja sesuai dengan waktu-Nya yang sempurna, dan kita harus sabar menunggu rencana-Nya terwujud.

Nah, adik-adik, jika kita merasa keadaan kita sudah tidak memungkinkan, yang perlu kita ingat adalah bahwa kita adalah anak-anak yang dikasihi-Nya. Saat kita berada dalam situasi yang sulit, percayalah bahwa Allah tetap optimis. Tinggallah di dalam kasih-Nya, karena kebenaran-Nya lebih dari kebenaran kita, sehingga kita bisa tenang bersama Tuhan. Tetap percaya dan berpegang teguh pada janji-janji Tuhan. Tuhan selalu bersama kita dan Dia akan memimpin kita melewati segala kesulitan. Amin.

Ayat Hafalan:

Yakobus 2:23b “maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.”karena itu Abraham disebut: sahabat Allah.”

Komitmenku hari ini

Aku mau tetap percaya kepada Tuhan dalam segala situasi karena Tuhan selalu menyertai dan Dia akan memimpin melewati segala kesulitan

ID – KCP