Tuhan yang Mendahului

January 20, 2025 0 Comments

Renungan Harian Senin, 20 Januari 2025

Ayat Pokok: “Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu; Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau. Janganlah takut dan janganlah patah hati.” (Ulangan 31:8)

Ketika kita menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian, ada satu kebenaran yang kokoh: Tuhan selalu mendahului kita. Dia bukan hanya Allah yang menyertai, tetapi juga Allah yang memimpin jalan. Dalam kisah-kisah Alkitab, kita melihat bagaimana Dia mempersiapkan jalan sebelum umat-Nya, dan ini mengajarkan kita untuk hidup dengan iman bahwa kebenaran-Nya mendahului segala sesuatu dalam kehidupan kita.

a. Tuhan Memimpin Kita di Depan. Dalam Ulangan 31:8, Tuhan berjanji untuk berjalan di depan bangsa Israel. Ini menunjukkan bahwa Dia tidak hanya menyertai kita, tetapi juga mempersiapkan segala sesuatu sebelum kita tiba. Ketika kita menghadapi situasi sulit, percaya bahwa Tuhan telah mendahului kita memberikan ketenangan dan keberanian untuk melangkah.

b. Pentingnya Proses dalam Rencana Allah. Dalam Mazmur 105:17-19 dan Kejadian 45:5-7, kita melihat bagaimana Tuhan menggunakan perjalanan hidup Yusuf, termasuk penderitaannya, untuk mempersiapkan rencana penyelamatan bagi keluarganya. Proses yang kita alami sering kali adalah bagian dari karya Tuhan yang lebih besar.

c. Tuhan Menyediakan di Tengah Kekurangan. 1 Raja-Raja 17:1-10 menunjukkan bagaimana Tuhan memelihara Elia, bahkan di masa kekeringan. Ini mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita dalam kebutuhan. Dia menyediakan di saat yang tepat, sering kali melalui cara-cara yang tak terduga.

1. Menerima Rencana Tuhan dengan Kerendahan Hati

Amsal 18:12 mengingatkan kita bahwa kehancuran mendahului keangkuhan, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan. Untuk mengijinkan kebenaran Tuhan mendahului kehidupan kita, kita perlu menyerahkan rencana dan ambisi pribadi kita kepada-Nya, dengan rendah hati percaya bahwa rencana-Nya selalu yang terbaik.

Kerendahan Hati dalam Menghadapi Kehendak Tuhan Kerendahan hati adalah sikap hati yang memungkinkan kita untuk menerima kehendak Tuhan dalam kehidupan kita, bahkan ketika itu berbeda dari rencana kita.

Mazmur 105:17-19 mengingatkan kita akan Yusuf yang tetap rendah hati meskipun dia harus melewati penderitaan. Ketika kita rendah hati, kita membuka hati kita untuk dipimpin oleh Tuhan, percaya bahwa Dia mendahului kita dalam setiap situasi. Kerendahan hati mengajarkan kita untuk tidak bersandar pada pengertian kita sendiri, tetapi sepenuhnya bersandar pada hikmat dan bimbingan Tuhan.

2. Mengandalkan Tuhan dalam Keadaan Sulit

Dalam Yohanes 5:1-7, kita belajar dari kisah orang lumpuh di kolam Betesda bahwa mengandalkan Tuhan sering kali berarti menunggu dengan iman, meskipun situasi tampaknya tidak berubah. Mengizinkan kebenaran Tuhan mendahului berarti kita mengandalkan kekuatan dan janji-Nya, bukan pada kemampuan kita sendiri. Dalam masa-masa sulit, kita dipanggil untuk tetap percaya bahwa Tuhan sedang bekerja di balik layar untuk kebaikan kita.

3. Kesetiaan dalam Perjalanan Iman

Kesetiaan kepada Tuhan berarti tetap berjalan dalam jalan-Nya meskipun tantangan datang. Dalam 1 Raja-raja 17:1-6,7-10, kita melihat bagaimana Elia setia pada perintah Tuhan meskipun keadaan tampak tidak menentu. Kesetiaan mengajarkan kita untuk terus taat kepada firman Tuhan, bahkan ketika jalan ke depan tampak suram. Dengan setia, kita menunjukkan bahwa kita mempercayai Tuhan untuk mendahului kita dan membuka jalan yang terbaik.

4. Kasih yang Menjadi Dasar Hidup
Yohanes 13:34 dan Roma 12:10 mengajarkan kita bahwa kasih adalah inti dari kehidupan Kristen. Mengizinkan kebenaran mendahului berarti hidup dalam kasih Tuhan dan membagikan kasih itu kepada orang lain. Ketika kasih menjadi dasar hidup kita, kita memuliakan Tuhan dalam setiap tindakan kita, dan kebenaran-Nya memancar melalui hidup kita. Kasih menuntun kita untuk melayani, mengampuni, dan memprioritaskan kebutuhan orang lain, sebagaimana Kristus telah mengasihi kita.

Ketika kita mengijinkan kebenaran Tuhan mendahului kehidupan kita, kita hidup dalam iman, kerendahan hati, dan kasih. Ini bukan hanya membawa damai bagi diri kita, tetapi juga menjadi kesaksian yang hidup tentang Allah yang setia.

Tuhan bekerja melalui proses untuk membentuk kita menjadi pribadi yang serupa dengan Kristus. Melalui firman-Nya, kita belajar bahwa:

  • Tuhan selalu menyertai kita.
  • Proses membentuk iman dan karakter kita.
  • Tuhan memelihara kita di tengah kekurangan.
  • Kesabaran dan kerendahan hati adalah kunci untuk melewati proses.

Apakah hari ini Anda siap untuk menyerahkan hidup Anda sepenuhnya kepada pimpinan Tuhan yang mendahului ada didepan kita? Marilah kita tetap percaya pada Tuhan, sebab Dia yang memulai pekerjaan baik dalam kita akan menyelesaikannya pada waktunya (Filipi 1:6).

Tuhan Yesus memberkati

Rangkuman Khotbah
Ps. Billy Lantang

Link Video Khotbah:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *