VINCIT QUI SE VINCIT
Renungan Harian Youth, Senin 17 Juli 2023
2 Timotius 4:5 Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!
Kita harus akui bahwa yang paling sulit dilakukan adalah menguasai diri dan bersabar ketika berada dalam situasi sulit. Menguasai diri tercakup dalam hal keinginan, emosi, respons terhadap keadaan yang tak sesuai harapan, dan sebagainya. Walau sulit, tetapi itulah yang dipesankan Paulus kepada Timotius, dan tentu bagi kita semua, agar kita dapat kendalikan diri dalam segala hal.
Penguasaan diri penting sebagai karakter kita, dan pada akhirnya hal itu merupakan daya tarik yang amat kuat untuk membuat Tuhan Yesus dikenal melalui hidup kita. Dalam pesan Paulus kepada Timotius sebagai pemberita Injil dan dalam menunaikan pelayanan, maka penguasaan diri begitu penting. Paulus berpesan kepada Timotius agar menguasai dirinya dan sabar dalam penderitaan. Mengapa? karena ternyata menguasai diri itu tidak mudah.
Musuh terbesar dalam hidup kita adalah diri sendiri. Ketakutan, keraguan, kemustahilan, itu semua adalah area dalam diri sendiri.
Dalam bahasa latin, frase yang dipakai untuk istilah menguasai diri adalah Vincit Qui Se Vincit. Kata Ini diterjemahkan menjadi ” Dia Menaklukkan Yang Menaklukkan Dirinya Sendiri .” Ini adalah adaptasi dari frase oleh Publilius Syrus, seorang penulis maksim Latin (abad ke-1 SM). Dia menulis: Bis vincit qui se vincit in victoria artinya “Dia menaklukkan dua kali siapa yang menaklukkan dirinya sendiri saat dia menang.
“Vincit qui se vincit” tertulis di salah satu jendela kaca patri istana Beast dalam film animasi Disney “Beauty and the Beast” dan kemungkinan besar merupakan moto keluarga. Artinya, seseorang yang bisa mengatasi kelemahan atau kegagalannya, yang mampu mengendalikan emosi dan tindakannya, memenangkan pertempuran terpenting dalam hidupnya.
Rekan-rekan youth, Kata “Kuasailah” dalam bahasa Yunani: Nephe yang artinya be well balanced, self-controlled (Keseimbangan, mengontrol diri sendiri) yang Secara harafiah: jauhkanlah diri dari minuman-minuman yang memabukkan atau bisa kita pahami dengan kalimat Berjaga-jaga dalam keadaan sadar). Jadi, “kuasailah dirimu” merupakan suatu perintah kepada Timotius agar ia mampu memiliki hidup yang seimbang dengan Firman Tuhan, dan mampu mengontrol dirinya sendiri dan terus waspada/terjaga terhadap masalah-masalah baru yang akan datang.
Kata Nephe adalah kata kerja aorist imperative artinya harus terus dilakukan. Menguasai diri berarti mengontrol diri sendiri terhadap segala hal, menata diri dan harus seimbang dengan ajaran yang benar. Dalam buku Barclay, Hort mengatakan bahwa “kata penguasaan diri itu melukiskan mental yang bebas dari segala kegelisahan atau ketakutan, seluruh pancaindra dikuasai sepenuhnya dan berani melihat fakta, serta mempertimbangkan dengan hati-hati”
Penguasaan diri selalu menjadi hal yang sulit untuk dilakukan oleh siapapun, karena penguasaan diri adalah hal yang bertolak belakang dengan apa yang diinginkan oleh setiap hati.
Amsal 16:32, “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.”
Ketika kita bisa menguasai diri sendiri, pastilah bisa menguasai orang-orang bahkan lingkungan di sekitar diri kita. Menguasai diri bukan hanya sekedar mengatur diri dalam rutinitas yang terjadwal, melainkan lebih dari itu, menguasai diri adalah menahan diri dari pencobaan-pencobaan dengan tetap melakukan kebenaran Tuhan. Oleh sebab itu perlu penyertaan Tuhan agar kita dapat menguasai diri.
Amsal 25: 28, “Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya”
Kota yang roboh temboknya adalah kota yang mudah ditaklukan musuh, Sebab tembok adalah sarana pertahanan yang ampuh pada zaman itu. Mengendalikan diri ibarat tembok bagi hidup kita. Kita memerlkan kekuatan Allah untuk dapat menguasai diri dalam segala hal. Kita bersyukur karena Roh Kudus berkenan untuk berdiam dalam diri setiap orang percaya serta memunculkan buah penguasaan diri.
Penguasaan diri akan memungkinkan kita untuk bisa terus bertumbuh menjadi semakin dewasa di dalam Kristus, sehingga kita dapat menampilkan karakter seperti Kristus dalam kehidupan kita dan tembok pertahanan kita akan kokoh.
1Korintus 9:24-27, Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
Apa manfaat dari penguasaan diri? Penguasaan diri akan membentuk kita menjadi pribadi yang lebih dewasa. Dengan penguasaan diri, kita tidak akan mudah terbawa arus dosa duniawi. Dengan memiliki karakter ini, kita akan semakin serupa dengan juruselamat kita, Yesus Kristus.
Rekan-rekan youth, Kemampuan menguasai diri akan melahirkan tidakan sabar menderita, memberitakan Injil dan menunaikan tugas pelayanan. Ketidak mampuan menguasai diri akan menghancurkan tindakan tadi. Itu sebab Paulus menasihatkan Timotius untuk menguasai dirinya dalam segala hal.
Walau sulit, tetapi itulah yang dipesankan Rasul Paulus kepada Timotius, dan tentu bagi kita semua, agar kita dapat kendalikan diri dalam segala hal. Adalah penting sekali bagi orang percaya untuk memiliki penguasaan diri dalam segala hal. penguasaan diri adalah bagian dari buah Roh (Gal. 5:22-23). Orang yang memiliki penguasaan diri akan mampu menjaga dirinya terhadap segala pengaruh dan menjauhkan diri dari segala jenis kejahatan.
Teruslah berlatih untuk meningkatkan keterampilan dalam mengelola emosi kita.Ingatlah! Untuk memiliki penguasaan diri ada harga yang harus dibayar yaitu rela hati untuk dipimpin oleh Roh Kudus.
Amin, Tuhan Yesus Memberkati
EYC 15072023-YDK