Renungan Harian Selasa, 03 Januari 2023
Nats: Filipi 3:13-14, Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Syalom Bapak Ibu Saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus…
Baru beberap hari kita telah memasuki tahun yang baru, ada baik nya untuk kita melakukan beberapa hal ini
Pertama, kita semua perlu berubah. Beberapa orang sulit mengakuinya. Bila saya mengulanginya, saya akan melakukan hal yang sama lagi.” Akan tetapi, tindakan seperti itu mementingkan diri sendiri. Ada kekuatan besar dalam pengakuan kepada diri sendiri, Tuhan dan orang lain. Mengakui kegagalan kita adalah langkah pertama, langkah yang menyakitkan untuk bisa maju melakukan sesuatu yang lebih baik.
Kedua, saatnya kita untuk mengevaluasi diri. Bagaimana tahun lalu? Hal berbeda apa yang akan dilakukan tahun ini? Evaluasi diri kita sepanjang tahun kemarin, supaya tahun ini kita bisa melakukan yang lebih baik lagi.
Ketiga, kita harus melakukan perbaikan-perbaikan. Tentu kita bisa gagal dalam melakukan apa yang sudah kita rencanakan, tetapi bila kita gagal membuat rencana jangan takut gagal. Kegagalan bukanlah akhir. Karena orang yang memutuskan untuk mau belajar dari kegagalan itu, maka kegagalan itu menjadi temannya.
Keempat, saatnya untuk belajar lebih sungguh-sungguh lagi menyandarkan diri pada anugerah Tuhan. Sekarang saya telah bertemu beberapa orang yang berusaha sendiri dan begitu pula dengan Anda, tetapi seringkali orang-orang ini tampak bangga dan terarah. Ada cara lain: mulailah untuk percaya pada pertolongan Tuhan.
Mari kita belajar dari Rasul Paulus. Mari kita bicara tentang kegagalan! Sepanjang hidupnya dia ditentang, dianiaya, terdampar, dilempari batu dan dibiarkan mati, dikhianati oleh rekan kerjanya yang dia percaya, difitnah dan dicaci maki. Kadang-kadang semuanya itu sepertinya menunjukkan bahwa pekerjaan yang telah dia kerjakan selama bertahun-tahun sia-sia di depan matanya. Akan tetapi, selama ia berada di penjara, kita bisa melihat di salah satu suratnya bahwa dia tidak mau menyerah. Dia menulis, “melupakan apa yang telah dibelakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” (Filipi 3:13-14) Dia berhenti melihat ke belakang, dia melihat ke depan. Dia tidak membiarkan rasa takut pada kegagalan membuat dia berhenti mencoba.
Satu lagi rahasia dari Rasul Paulus: “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Filipi 4:13)
Dan kekuatan dari Tuhan ditunjukkan kepadanya melalui banyak hal melalui sedih, sukacita, kegagalan dan keberhasilan.
Tahun baru adalah saat untuk belajar lebih sungguh-sungguh lagi menyandarkan diri pada anugerah Tuhan.
Tuhan Pasti Menyertai Kita di Tahun Yang Baru
TC