Renungan Harian Senin, 18 Desember 2023
Matius 2:1-11
Kisah orang Majus adalah salah satu kisah paling terkenal dalam Alkitab. Matius menulis surat ini kepada Jemaat di Anthiokhia yang mayoritas orang Yahudi. Matius membuka surat dalam Matius dengan kisah Orang Majus. Kisah ini menunjukkan bahwa Allah tidak eksklusif. Dia tidak hanya mencintai orang-orang Yahudi, tetapi juga orang-orang dari semua bangsa. Orang-orang Majus berasal dari Timur, jauh dari Yerusalem. Mereka adalah orang-orang yang terhormat, karena mereka membawa hadiah-hadiah yang mahal untuk Yesus. Mereka mengikuti bintang yang bersinar, yang menunjukkan kepada mereka jalan ke Betlehem.
Orang Majus ini melihat Bintang ini dan melakukan perjalanan sekitar 2 tahun. Dalam perjalanan ini mereka tempuh dengan jalan perdagangan yang ada pada waktu itu. Orang Majus bukanlah orang yahudi dan mereka adalah orang dari Timur, orang Majus yang memiliki budaya dan ilmu perbintangan bahwa Bintang itu memiliki pesan yang penting.
Ketika mereka sampai di Betlehem, mereka menemukan Yesus bersama Maria dan Yusuf. Mereka sujud menyembah Yesus dan membawa hadiah-hadiah mereka kepadanya.
Kisah orang Majus mengajarkan kita beberapa hal penting tentang iman:
1. Allah tidak Eksklusif
Kisah orang majus mengingatkan kita bahwa Allah tidak eksklusif. Dia tidak hanya untuk orang-orang Yahudi, tetapi untuk semua orang, termasuk orang-orang dari latar belakang dan budaya yang berbeda. Orang-orang majus datang dari Timur, yang merupakan wilayah yang jauh dari Palestina. Mereka adalah orang-orang non-Yahudi, tetapi mereka tertarik untuk mencari Mesias yang dijanjikan.
Jika Allah tidak Eklusif, maka orang Kristen juga tidak boleh Eksklusif. Orang Kristen harus menghidupi kehidupan yang meneladani kasih Allah. Yaitu peduli dengan orang lain bahkan mereka yang belum mengenal Allah.
2. Orang-orang Majus benar-benar Niat dan Serius
Orang-orang majus tidak hanya sekadar penasaran, tetapi mereka benar-benar niat dan serius untuk mencari Mesias. Mereka mengikuti petunjuk bintang itu selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, sampai mereka akhirnya menemukan Yesus. Mereka juga membawa hadiah-hadiah yang mahal untuk Yesus, yang menunjukkan bahwa mereka menghormati-Nya.
Bagaimana dengan kehidupan kita? Adakah kita mau serius untuk mencari Tuhan melewati semua tantangan yang kita hadapi. Adakah kita mau untuk terus berubah dan bertumbuh dalam kehidupan kekristenan kita. Jangan mudah untuk menyerah dalam kesetiaan kita kepada Tuhan, hal yang sederhana adalah dalam ibadah kita, jangan sampai ibadah kita digantikan untuk hal-hal yang lain. Utamakanlah ibadah dalam kehidupan kita dan keluarga kita
3. Walaupun sangat terhormat sangat rendah hati
Orang-orang majus adalah orang-orang yang terhormat dan kaya, tetapi mereka tetap rendah hati di hadapan Tuhan. Mereka sujud menyembah Yesus, yang adalah seorang bayi yang baru lahir. Mereka juga tidak menuntut apa pun dari Yesus, tetapi mereka hanya ingin menghormati-Nya.
“Dihati yang rendah dan Menyembah, tangan terbuka dan siap untuk berkorban”
Seperti orang Majus membawa persembahan yang mulia Emas, Kemenyan dan Mur yang merupakan benda-benda yang sangat berharga dan bernilai.
Hati yang penuh dengan kerendahan hati, maka kita akan memiliki hati yang penuh dengan kepedulian dengan sesama. Dan hati yang menyembah pasti membawa kepada hati yang rela untuk berkorban.
4. Setelah sukses Besar, tetap terbuka pada pimpinan Tuhan.
Tujuan dari Orang Majus adalah berjumpa dengan sang Mesias, namun setelah misi itu selesai mereka diperingatkan oleh Tuhan untuk melewati jalan lain. Mereka memiliki hati yang terbukan dan mau untuk menaati pimpinan Tuhan. Ini adalah prinsip yang penting yaitu dengan ketaatan, mau untuk mengikuti tuntunan Tuhan walaupun sudah mencapai keberhasilan.
Sebagai orang Kristen, kita harus belajar dari kisah orang Majus. Kita harus mengasihi semua orang, tanpa memandang perbedaan. Kita harus selalu mencari Tuhan dan mengikuti petunjuknya. Kita juga harus menghormati Tuhan dan memberikan yang terbaik yang kita miliki kepadanya. Hidup dalam ketaatan yang sepenuhnya kepada Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati
Pdt, Gatut Budiono