A GOOD SEED

Renungan Harian Youth, Rabu 05 Februari 2025
Matius 13:24-30
Syalom rekan-rekan Youth semuanya … Semoga kita semua dalam keadaan baik dan sehat
Rekan-rekan Ketika kejahatan dan ketidakberesan terjadi di sekitar kita, pertanyaannya adalah: di mana kita berdiri? Apakah kita akan bertindak atau hanya diam saja? Coba kita renungkan Kembali, spakah kita sudah menemukan jawabannya dalam kehidupan kita? Berapa banyak dari kita, saat melihat perbuatan jahat yang bertentangan dengan firman Tuhan, langsung bertanya dalam hati: Mengapa mereka bisa melakukan itu? Di mana hati nurani mereka? Jika respons kita adalah mencoba mencegah kejahatan tersebut, itu menandakan bahwa benih kebaikan telah tertanam dalam hidup kita. Namun, ada juga orang yang hanya berkata, “Kok bisa ya mereka berbuat seperti itu?” tanpa mengambil tindakan apa pun.
Kita adalah benih yang baik, berharga. Kita ditabur ditengah dunia yang bobrok agar menjadi berkat untuk memberkati orang – orang yang ada disekitar dimana kita tinggal dan hidup serta bekerja.
Roma 6:23a berkata, “Upah dosa adalah maut.” Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap orang yang hanya berbicara dan berpendapat tanpa mengambil tindakan untuk hidup dalam kebenaran—yang seharusnya bertumbuh dari benih yang baik tetapi justru menghasilkan lalang—sedang berjalan menuju kebinasaan. Mereka akan menghadapi maut yang ada di depan mereka.
Pemandangan ini seharusnya menggugah hati kita untuk menentukan sikap dan tindakan yang benar. Dalam perumpamaan tentang lalang di antara gandum dalam Matius 13:24-30, Yesus dengan jelas menyatakan bahwa Dialah Sang Penabur yang menaburkan benih yang baik, yaitu anak-anak Kerajaan Surga. Namun, Iblis juga bekerja dengan menaburkan lalang—benih yang jahat—di antara gandum untuk merusaknya.Keduanya tumbuh berdampingan, sulit dibedakan secara kasat mata. Oleh karena itu, Sang Penabur memberikan waktu hingga keduanya bertumbuh besar dan berbuah. Ketika waktu panen tiba, penuai-penuai-Nya akan memisahkan gandum dari lalang: gandum dikumpulkan, sedangkan lalang diikat dan dibakar. Perumpamaan ini dengan tegas menyatakan kemenangan Raja Kerajaan Surga atas musuh-musuh-Nya.Jangan takut untuk menjadi benih yang baik, karena Tuhan sendiri adalah Sang Penabur yang telah menanam kita. Ini adalah jaminan kemenangan dalam setiap peperangan rohani yang kita hadapi. Tetaplah bertumbuh dan menjadi berkat bagi banyak orang!
There are both privileges and responsibilities when we become God’s children. We have the privilege of knowing Him as our Father. Our responsibility is to let Him have total authority over our lives. We need to learn many things from our heavenly Father
Tuhan menghendaki agar kita memiliki kesadaran penuh bahwa banyak orang sedang berjalan menuju kebinasaan, ke jurang maut.
Sebagai anak-anak Tuhan, kita telah menerima Terang karena kita adalah benih yang dipersiapkan untuk menjadi berkat bagi banyak orang. Kita adalah Terang Dunia, aset berharga di mata Tuhan, dan kita memiliki hubungan yang erat dengan Bapa di Surga.
Filipi 4:6 mengingatkan kita, “Janganlah khawatir tentang apa pun juga. Namun, dalam segala sesuatu nyatakan keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan serta ucapan syukur.” Ini menunjukkan bahwa Allah menghendaki kita untuk berdoa. Oleh karena itu, marilah kita hidup dalam kesadaran rohani, membawa terang bagi dunia, dan bertekun dalam doa agar lebih banyak jiwa diselamatkan. Biarkan benih ilahi yang ada dalam diri kita bertumbuh dan memberkati orang lain.
Never compare your lot with that of others who have it easier than you; but rather compare your lot with those who have it tougher than you. If we do that, we will be thankful to the Lord for everything and at all times.
Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menghadapi keadaan di sekitar kita. Sebagai benih yang ditanam oleh Tuhan, kita memiliki tugas penting: menjadi kunci bagi banyak orang untuk menemukan keselamatan. Kunci ini diberikan melalui perbuatan baik, pujian, dan ucapan syukur kepada Bapa—hanya bagi mereka yang mencari Allah dengan sepenuh hati dan membuka hati mereka kepada Anugerah Allah yang besar.
Peperangan antara kebaikan dan kejahatan, terang dan gelap, sudah dimulai sejak kejatuhan Adam. Sejak saat itu, benih yang baik telah tercemar oleh dosa. Iblis terus berusaha merusak, memengaruhi, dan merampas apa yang Tuhan ciptakan dengan baik. Namun, dalam kasih-Nya yang besar, Tuhan mengutus Anak-Nya untuk menjalankan misi penyelamatan. Sebagai orang percaya di zaman sekarang ini, kita tidak luput dari peperangan rohani ini. Iblis terus berupaya menarik kita ke dalam jalannya, tetapi Tuhan telah memberikan jaminan kemenangan bagi kita.
We believe this wonderful truth that our Father loves us just as much as He loves Jesus, we will be free from our insecurities and we will be strong when facing the trials of life. As time goes on, we will get to know our Father more and more intimately and we will learn to depend on Him more and more
Yang harus kita lakukan adalah bertekun dalam iman, pengharapan, dan kasih.
Biarkan benih kebaikan yang telah Tuhan tanam dalam diri kita terus bertumbuh. Yakinlah bahwa kemenangan sudah dijamin oleh Tuhan, dan pertolongan-Nya nyata bagi mereka yang setia. Meskipun peperangan ini berat, ketekunan untuk hidup di dalam Tuhan akan membuat kita menang dan menghasilkan buah yang berlimpah.
Kitalah benih yang baik itu. Jangan pernah melupakan tugas utama kita: bertumbuh, berbuah, dan menjadi berkat bagi dunia. Tetaplah setia, karena Tuhan telah memilih kita untuk menjadi terang di tengah dunia ini.
Tuhan Yesus memberkati
LW – NDK
Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan