Awal yang Baik dan Akhir yang Buruk

January 10, 2023 0 Comments

Renungan Harian Selasa, 10 Januari 2023

Nats: 2 Tawarikh 26.

Syalom bapak ibu saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus

                Pada hari ini kita akan menyimak Kisah tentang Raja Uzia. Kiranya kisah ini dapat menjdapi pengingat bagi kita saat kita memulai segala sesuatunya. Terlebih lagi pada tahun yang masih baru ini, mari memulai dengan baik dan diakhir tahun nanti kita bisa juga mengakhiri dengan baik pula.

Awal yang Baik

                Demikianlah yamg terjadi pada raja Uzia yang menggantikan Amazia, ayahnya. Pada mulanya Uzia melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan mencari NYA selama hidup Zakharia yang menjadi pembimbingnya. Sehingga Allah membuatnya berhasil. Allah menolongnya terhadap orang Filistin, orang Arab, dan orang Meunim. Orang Amon membayar upeti kepadanya. Namanya termasyhur sampai ke Mesir karena kekuatannya yang besar. Ia mendirikan menara di Yerusalem dan di padang gurun, menggali sumur untuk peternakannya, mempunyai banyak petani dan penjaga-penjaga kebun anggur. Ia mendirikan juga menara-menara di padang gurun dan menggali banyak sumur, karena banyak ternaknya. Ia mempunyai tentara yang sanggup berperang, kepala-kepala puak pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa itu seluruhnya berjumlah dua ribu enam ratus orang yang masing-masing membawahi satu balatentara yang banyak dan gagah perkasa. Nama raja itu termasyhur sampai ke Mesir dan  negeri-negeri yang jauh, karena ia ditolong dengan ajaib sehingga menjadi kuat. (4-15)

Uzia mengawali pemerintahannya dengan baik. Berbagai kesaksian menunjukan bagaimana ia melakukan apa yang benar di mata Tuhan. Kemudian atas kesetiaannya itu, ia diberkati oleh Tuhan dengan kemenangan atas musuh, nama yang mashyur, dan sebagainya.

Akhir yang Buruk

Apa yang terjadi selabjutnya setelah Uzia semakin kuat dan dihormati. ?

                Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah tidak setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan sekalipun sudah dicegah oleh imam Azarya bersama delapan puluh imam TUHAN, karena hanya keturunan Harun yang boleh melakukan itu.

Apa respon dari Uzia ? Bukannya  ia mendengar dan mematuhinya, malahan dia marah terhadap para imam itu.

Apa yang terjadi selanjutnya ? Uzia ditimpa penyakit kusta oleh TUHAN  dan akhirnya dikucilkan. Selebihnya dari riwayat Uzia, dari awal sampai akhir, ditulis oleh nabi Yesaya. Ia dikuburkan di ladang dekat pekuburan raja-raja karena ia berpenyakit kusta, kata orang. Maka Yotam, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

                Kisah ini harus menjadi peringatan buat kita, jika sudah dan sedang berada posisi puncak dalam pelayanan, karir, usaha, dan lain sebagainya jangan menjadi lupa diri atau sombong, lupa kepada keluarga,  teman seperjuangan, lupa kepada lingkungan yang membesarkannya dan lingkungan sekitar, dan terutama lupa kepada TUHAN. Sungguh sangat tragis, awal yang luarbiasa tetapi diakhiri dengan yang menyedihkan.

Berdoalah kiranya Tuhan mengaruniakan stamina rohani dan kesetiaan iman untuk mengikuti Tuhan sampai akhir!

Tuhah Yesus Memberkati

TC

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *