Bangkrut
Renungan Harian Youth, 20 Oktober 2021
Yesaya 5: 5-6 , Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak; Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuh puteri malu dan rumput; Aku akan memerintahkan awan-awan, supaya jangan diturunkannya hujan ke atasnya.
Hallo rekan-rekan youth,salam sehat selalu, Gimana kabarnya? Semoga kita semua selalu ada dalam lindungan kuasa Tuhan Yesus Kristus!
Beberapa tahun yang lalu hampir seluruh petani bawang merah di kawasan Kabupaten Brebes berdemo, dengan cara membuang seluruh hasil panennya di hamparan jalan raya pantura. Apakah ini karena gagal panen ? Bukan …!! Ini bukan karena gagal panen. Tetapi karena harga yang jatuh di tangan tengkulak. Bayangkan harga bawang merah yang normalnya bisa menembus angka 7500 rupiah per kilo, saat itu hanya dihargai 500 rupiah per kilonya. Mungkin klo saat itu kita juga memiliki tanaman bawang merah, kita bisa merasakan kerugian yang begitu hebat di kalangan petani bawang merah dan bisa mengalami “sakitnya ….tuh disini”. Petani sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa, selain menumpahkan kekesalannya dan melampiaskannya dengan cara membuang seluruh hasil panennya di jalan raya pantura. Mereka tidak mau peduli akibat dari perbuatannya menimbulkan kemacetan di jalur pantura berjam-jam.
Ini adalah kejadian sebelum pandemic covid19 yang sebelumnya sudah biasa dialami. Kita bahkan sudah punya kata-kata penghiburan untuk kondisi seperti ini, “hidup kadangkala diatas, kadangkala pula ada di titik terendah dalam hal berkarya dan demi sesuap nasi. Namun, kegagalan, kerugian, dan bangkrut di masa pandemic, terjadi di mana-mana, dan menyerang bukan hanya satu sector ekonomi saja. Bisa saja, salah satu yang membaca renungan ini adalah rekan-rekan yang mengalaminya.
Setali tiga uang, apa yang petani bawang merah rasakan saat itu,dan yang dirasakan pengusaha yang bangkrut karena pandemic,situasinya mungkin sama halnya dengan Tuhan selaku pemilik lahan anggur.
Tuhan yang mencangkul lahan, membuang batu-batunya dan menanam dengan bibit anggur pilihan, tetapi yang dihasilkan hanyalah anggur yang masam rasanya (Yesaya 5:1-2).
Kondisi Bangkrut di mata Tuhan adalah ketika umat-Nya tidak bisa menghasilkan buah yang manis untuk Tuhan
Sebuah perumpamaan yang benar-benar menghentak kehidupan ke-Kristen-an kita. Ketika diibaratkan kebun anggur itu adalah kehidupan kita, Tuhan yang menciptakan kita sejak dari kandungan Ibu, lahir dengan Kasih dan Anugerahnya sampai kita dewasa dan berumah tangga. Tetapi selama itu pula mungkin kita tidak pernah menghasilkan sesuatu yang menyenangkan hati Tuhan. Bahkan tanpa sadar kehidupan kita hanya diisi dengan rasa iri, dengki, sakit hati, marah, dendam bahkan tidak puas akan pemeliharaan Tuhan. Klo itu adanya, bukankah kita masuk dalam kategori anggur yang masam ? Akibatnya ?Firman Tuhan memberi petunjuk bahwa Tuhan akan memerintahkan awan-awan, supaya jangan diturunkannya hujan ke atasnya. Sungguh sebuah reaksi Tuhan yang cukup mengejutkan ( Yesaya 5 : 5-6).
Di sisi lain, benar apa yang tertulis di Yesaya 5 : 9 Di telingaku terdengar firman TUHAN semesta alam: “Sesungguhnya banyak rumah akan menjadi sunyi sepi; rumah-rumah yang besar dan yang baik tidak akan ada penghuninya” . Ini berbicara tentang kehidupan rohani kita di dalam tubuh jasmani kita. Mari kita belajar untuk berkaca atas diri kita masing-masing. Apakah rumah yang tidak lain adalah tubuh kita, mau dibiarkan kosong melompong dan tidak menghasilkan sesuatu yang membuat hati Tuhan senang, sekalipun di mata orang kita memliki “nilai lebih”, ataukah tubuh kita mau diisi dengan Pujian , Penyembahan dan Firman Tuhan yang memberikan kita dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang manis untuk Tuhan.
Marilah kita di menjadi generasi muda yang menghasilkan buah yang manis untuk Tuhan dan menjaga diri kita untuk selalu ada dalam kondisi rohani yang baik sebagai Tubuh Kristus.
Amin
Tuhan Yesus Memberkati
RM-YDK