AKU LELAH

March 15, 2024 2 Comments

Renungan Harian Youth, Jumat 15 Maret 2024

Rekan-rekan mungkin kita pernah mulai merasa bosan, mulai jenuh, tidak ada semangat dan mulai berpikir “Aku lelahbagaimana ya kalau saya break dari ini semua” sebenarnya ini merupakan sebuah warning dan peringatan bahwa kematian secara spiritual sedang merayap dalam hidup kita.

Kematian secara spiritual tidak disadari lebih mengerikan daripada kematian jasmani. Orang yang meninggal secara fisik, mereka telah selesai dengan kehidupan ini. Namun, bagi orang yang mati secara rohani, mereka kehilangan semangat dan gairah hidupnya. Mereka menjadi seperti zombie, masih hidup secara fisik tetapi kehilangan arah dan tujuan hidupnya. Meskipun mereka mungkin ingin berbuat baik, mereka tidak mampu melakukannya. Mereka hanya mengikuti arus kehidupan tanpa arah yang jelas, seperti ikan mati yang dihanyutkan arus sungai, tidak mampu mengarahkan dirinya sendiri seperti ikan hidup yang bisa berenang melawan arus. Oleh karena itu,

Hari ini kita belajar dari kisah seorang nabi besar, Elia. yang melakukan banyak mujizat dan memberikan pesan-pesan dari Allah kepada umat-Nya. Namun, dalam suatu periode hidupnya, Elia mengalami masa yang sangat gelap, suram, dan menyeramkan. Dalam 1 Raja-raja 19:1-18, kita melihat bagaimana Elia, setelah menghadapi para nabi Baal dan memenangkan pertarungan spiritual besar, tiba-tiba merasa takut dan terancam. Meskipun Elia telah menunjukkan keberanian yang luar biasa di hadapan musuh-musuh Allah, dia tetaplah manusia yang rentan terhadap ketakutan dan kelemahan.

Ada beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil dari kisah ini.

  1. Pertama, kita belajar bahwa bahkan orang yang kuat pun dapat mengalami kelemahan dan ketakutan.
  2. Kedua, keberanian seseorang tidak selalu menjamin bahwa mereka tidak akan mengalami masa-masa kegelapan dan keputusasaan.
  3. Ketiga, Elia mengajarkan kepada kita pentingnya untuk mencari perlindungan dan kekuatan dalam Allah di saat-saat sulit. Meskipun Elia meminta kematian, Allah tidak mengabaikannya; sebaliknya, Allah memberinya kekuatan dan bimbingan yang diperlukannya.

Kisah Elia mengingatkan kita bahwa dalam hidup ini akan ada masa-masa yang sulit dan gelap. Namun, kita harus tetap percaya pada Allah dan mencari-Nya dalam doa dan kesetiaan. Allah selalu ada untuk memberikan perlindungan, kekuatan, dan penghiburan kepada kita dalam setiap situasi yang kita hadapi.

Ayat 3 Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya;

Ketakutan Elia diawali dari bagaimana Elia mendengarkan ancaman Isebel, seolah-olah bertolak belakang dengan kisah kepahlawanannya digunung Horeb. Namun ini adalah Fakta yang ada Elia Takut dan pergi untuk menyelamatkan nyawanya.

Kadangkala ada begitu banyak ketakutan yang melanda hati kita karena ada “Sisipan” kekuatiran yang ditaburkan iblis dalam pikiran kita.

Seringkali, kita merasa kehabisan energi karena kesalahan kita meresponinya dan kita menciptakan ketakutan itu sendiri; setan seringkali mencoba menyusupkan benih kuatir dan cerita-cerita negatif ke dalam pikiran kita. Dan kita terkadang tanpa sadar kita menyetujui dan membiarkan cerita-cerita tersebut memengaruhi hidup kita. Kita lupa akan kebenaran Firman Tuhan, kita bisa menjadi lupa akan tuntunan dan penyertaan Allah bagi kita.

Ayat 7-8 Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata: “Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu.” Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.

Ketika Elia mengatakan, “Terlalu berat, Tuhan, berhenti stop Tuhan aku lelah,” Tuhan memberikan Istirahat, Tuhan menyediakan makanan bagi Elia. Ketiak Elia sudah menyerah dalam hidupnya namun Allah tidak menyerah untuk membangun Elia dari kematian rohani yang menggerogotinya.

Sebaliknya, Tuhan memberinya makanan dua kali lipat dan berkata, “Jika kamu tidak makan ini, perjalanmu akan terlalu berat.” Tuhan tidak mengurangi beban Elia, tetapi menambah kekuatannya, sehingga Elia sanggup berjalan selama empat puluh hari dan empat puluh malam sampai ke gunung Horeb. Inilah prinsip Tuhan. Ketika orang Israel menderita penindasan di Mesir dan mereka menjerit sampai Tuhan mendengar, Alkitab tidak mencatat bahwa Tuhan segera menghukum Firaun sampai mati. Sebaliknya, Tuhan menambah kekuatan mereka dengan mengutus Musa, bersama dengan tongkat Allah di tangannya. Meskipun beban orang Israel semakin berat, kekuatan mereka bertambah karena hadirnya Musa dan tongkat Allah.

Yunuspun juga mengalaminya, dalam kegelapan di dalam perut ikan dia merenung dan berseru kepada Allah. Yunus  2:7 Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus.

Jadi hari ini kita belajar sebuah prinsip yang pentinga kita ingin berkenan di hadapan Tuhan, kita tidak boleh berteriak, “Kurangi beban saya, Tuhan,” tetapi kita harus berdoa, “Tambahkanlah kekuatan saya, Tuhan.” Hari ini, dalam menghadapi masalah dan beban apapun, kita harus menyampaikannya kepada Tuhan apa adanya dan memohon, “Tuhan, tambahkanlah kekuatan saya.” Mungkin kita perlu berdoa lebih banyak, berpuasa lebih banyak, dan membaca Alkitab lebih banyak. Prinsipnya adalah

Kiranya Roh Kudus akan senantasa mengolong dan menguaatkan kita semuanya

YNP – TVP

2 thoughts on “AKU LELAH”

  1. Kiranya Tuhan menambah kekuatan saya untuk menjalani kehidupan.
    Sehingga saya bisa melewati nya dengan baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *