BE STILL
Renungan Harian Youth, Senin 28 Februari 2022
Yesaya 30:15, Sebab beginilah firman Tuhan Allah, Yang Mahakudus, Allah Israel: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.”
Syalom, selamat pagi rekan-rekan Youth. Apa kabarnya hari ini? Semoga kita semua sehat selalu dan dalam lindungan Tuhan.
Di zaman informasi ini, semua dituntut serba cepat. Satu prinsip yang populer adalah, siapa cepat dia dapat. Meskipun prinsip tersebut baik, tapi tanpa sadar prinsip ini membuat mental/pikiran kita selalu berada dalam mode tergesa-gesa. Kita ingin menjadi yang tercepat, baik dalam menerima informasi terbaru, memberikan feedback, dan dalam merespons sesuatu. Akibatnya adalah, pikiran kita penuh dengan informasi dan mudah cemas, yang pada akhirnya membuat pikiran kita overthinking. Dan, kalau sudah overthinking, maka kita tidak akan bisa berpikir jernih dalam bekerja dan mengeksekusi/take action untuk mencapai goal kita. Oleh karena itu, kita butuh ketenangan pikiran.
Mengapa Ketenangan itu Penting?
Jawabannya, karena semua diawali dengan ketenangan. Hanya saat diri kita tenang, kita bisa memulai sesuatu dengan baik. Dalam buku yang berjudul “Stillness is the Key” karya Ryan Holiday, ada beberapa alasan kenapa ketenangan sangat penting:
- • ketenangan membuat kita bisa berpikir jernih
- • ketenangan membuat kita bisa melihat gambaran besar/melihat sesuatu secara komprehensif
- • ketenangan membantu kita dalam membuat keputusan penting. (Kalau Anda panik, maka Anda tidak bisa memutuskan sesuatu dengan baik).
- • ketenangan membantu kita dalam menentukan goal & prioritas yang tepat.
- • ketenangan membuat kita lebih produktif (kalau kita tenang, kita bisa mengerjakan sesuatu dengan baik. Kita tidak bingung harus memulai dari mana).
Semakin kita mampu melakukan semua hal tersebut dengan baik, semakin besar peluang kita meraih sukses.
Banyak orang ketika mendengar kata Be Still (tinggal tenang), mungkin berpikir itu membosankan, tidak menarik, & terlihat lemah. Tetapi itulah yang Tuhan rindukan dalam kehidupan kita hari-hari ini. Tuhan mau kita keluar dari keramaian dan kesibukan supaya kita bisa peka kepada-Nya.
Dia meminta kita untuk tinggal tenang & ketahuilah Tuhan itu berdaulat.
Murid-murid Yesus pernah mengikuti Yesus, bahkan mendengar, melihat yang Dia lakukan, yaitu mujizat demi mukjizat. Mereka juga mendapat pengajaran secara langsung dari Yesus. Dalam MARKUS 4:35-41, kita membaca tentang Yesus menyeberang Danau Galilea.
“Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: ‘Marilah kita bertolak ke seberang.’ Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: ‘Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?’ Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: ‘Diam! Tenanglah!’ Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia berkata kepada mereka: ‘Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?’ Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: ‘Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?'”
Ada kuasa dari tinggal tenang. Tetapi bukan semata-mata tinggal tenang dengan kekuatan kita sendiri, melainkan tinggal tenang di dalam Tuhan.
Be still is about TRUSTING TO JESUS (tinggal tenang berbicara tentang bersandar pada Yesus). “Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air” (ay. 37).
Yesus tidak memusingkan diri dengan keadaan yang terjadi, sebab Dia tahu Dia lebih besar daripada segala bencana yang ada! Yesus berada dalam posisi tidur dengan tenang. Mengapa? Karena Dia tahu Dia adalah Tuhan! Itulah Tuhan yang kita sembah. Yesus tidak akan pernah digoncangkan oleh situasi atau keadaan karena Ia lebih tinggi daripada segala bencana ataupun problem yang kita alami. Berbeda dengan murid-murid Yesus yang panik dan merasa Tuhan tidak memperhatikan atau peduli. Dalam kehidupan kita pun itu yang sering kita alami. Kita bertanya-tanya entah Tuhan di mana, merasa sendirian, & tidak mendengar doa kita.
Hari-hari ini kita mungkin digempur dengan berbagai situasi yang membuat pikiran kita menjadi kacau. Dan memang kalo melihat situasi sekarang, pasti terlihat agak kacau. Rasanya perasaan tidak tenang dan galau, akan sangat mudah memasuki pikiran dan hati kita jika ada hal-hal yang terjadi yang tidak seturut apa yang kita kehendaki dan hal tersebut merugikan dan membebani kita. Tapi guys, kita harus tetap tenang, semua yang terjadi adalah ujian untuk melihat seberapa teguh hati kita beriman kepada Tuhan.
Menjadi tenang dan jangan panik adalah hal pertama yang perlu kita ingat dan lakukan ketika kita mengalami masalah. Jika kita merespons terlalu cepat dalam situasi buruk, biasanya respons kita cenderung negatif. Mulai dari keputusan yang terburu-buru sampai gelisah mengeluarkan perkataan-perkataan negatif yang tidak seharusnya kita ucapkan.
He says, “Be still, and know that I am God; I will be exalted among the nations, I will be exalted in the earth” (Psalms 46:11 – NIV).
Firman Tuhan mengajarkan kita untuk jadi tenang dalam merespons masalah-masalah kita. Hanya pada saat kita tenang, kita dapat mengingat kembali kebaikan dan janji Tuhan.
Keputusan akhir bukanlah apa kata situasi, tetapi apa kata Tuhan!
Jadi, jangan pernah situasi yang mendikte kehidupan kita. Separah apa pun keadaan yang kita alami, semua belum berakhir sampai Tuhan sendirilah yang berkata inilah akhirnya.
Di tengah kesibukan kita, hendaknya kita menyempatkan diri untuk masuk dalam hadirat Tuhan, meletakkan kekuatiran dan beristirahat dalam tempat kudus-Nya. Tetaplah tinggal tenang dalam hadirat Tuhan dan tetap percaya kepada Tuhan, maka kita akan merasakan penyertaan-Nya, pemeliharaan-Nya, pimpinan-Nya dan perbuatan-Nya dalam hidup kita !
Komitmen kita:
Dalam tingal tenang di hadirat Tuhan, aku percaya bahwa Tuhan yang memgang kendali dalam hidupku. Dia menyertai, memelihara, memimpin, dan selalu bekerja menyatakan segala kebaikan dalam hidupku.
Amin
Tuhan Yesus Memberkati
ER 26022022-LP