“Belajar dari Kesalahan”

Renungan harian Anak, Senin 17 Oktober 2022
Syalom adik-adik semuanya….mari kita siapkan hati dan pikiran kita untuk mendengar dan merenungkan firman Tuhan.
Didalam Kitab Ezra diceritakan setelah bangsa Israel bertahun-tahun lamanya di pembuangan Babel dan kemudian dikuasai oleh Persia, raja Koresy kemudian memperkenankan mereka kembali ke negeri leluhurnya. Tanah Kanaan menjadi tempat paling nyaman buat umat Tuhan itu. Di sana mereka dapat berbakti di Bait Allah. Kebiasaan mereka hidup di negeri Babel, bergaul dengan berbagai bangsa asing membentuk tingkah laku yang sedikit banyak terpengaruh bangsa asing. Bahkan orang-orang yang tidak ikut ke pembuangan Babel juga ternyata hidup terpengaruh bangsa-bangsa lain. Mereka bergaul dengan bangsa-bangsa asing. Pergaulan yang akrab dengan bangsa-bangsa lain memungkinkan terjadi pernikahan campuran dengan bangsa lain yang tidak menyembah Allah Israel. Bahkan keturunan suku Lewi juga berbaur dan berkeluarga dengan bangsa-bangsa lain.
Pernikahan campuran itu menandai bahwa bangsa Israel tidak tetap setia kepada Tuhan. Bahkan mereka juga telah meniru cara hidup bangsa-bangsa lain. Ezra melihat kenyataan itu dengan sangat sedih. la mengoyakkan bajunya, mencukur rambut dan janggutnya dan duduk termenung. Selama ini bangsa Israel tidak mempunyai panutan. Baru kemudian hari ketika mereka kembali ke negerinya sendiri, dan menyaksikan Ezra sangat sedih dan kecewa, mereka pun merenung. Mereka menyesali perbuatan mereka yang telah membuat Ezra sedih bahkan seperti orang berkabung. Ezra membuat bangsa Israel sadar bahwa mereka semua telah melakukan hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan Allah mereka, dan Ezra memimpin pertobatan umat Israel. Mereka bangkit dan berdoa kepada Tuhan.

Mereka mengakui segala salah dan dosa mereka, karena perbuatan yang tidak berkenan bagi Tuhan. Mereka sadar kelakuan mereka telah sangat memalukan dan mengecewakan Tuhan, tidak setia kepada Allah. Itulah pelanggaran mereka. Mereka sadar, jangan-jangan Tuhan kehilangan kesabaran kepada mereka karena lagi-lagi tidak taat kepada Allah. Mereka berjanji akan memperbaiki kelakuan mereka dan tidak akan lagi berbuat hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Allah. Mereka tidak akan membiarkan keluarga mereka, anak cucu mereka berbuat hal yang tidak benar. Mereka ingin memelihara kesetiaan mereka terhadap firman Tuhan. Mereka berjanji tidak akan membiarkan anak-anak mereka menikahi anak-anak dari bangsa lain. Mereka mau beribadah kepada Tuhan saja. Kesadaran mereka membuat mereka berjanji tidak akan melakukan kesalahan yang sama. Mereka ingin hidup lebih baik dan berkenan kepada Allah. Mereka mau belajar dan belajar terus memperbaiki kesalahan mereka. Dengan mengetahui kesalahan mereka sendiri adalah salah satu langkah untuk hidup lebih baik. Selanjutnya mereka bertekad belajar dari kesalahan untuk menjadi lebih baik, dengan tidak melakukan kesalahan itu lagi, itulah hal yang sangat bijaksana dan patut diacungi jempol.
Kesalahan adalah hal yang manusiawi. Siapa pun dapat berbuat salah. Tetapi melakukan kesalahan yang sama adalah suatu kebodohan. Sedangkan bertobat, dan berusaha tidak mengulangi kesalahan itu adalah hal yang bijaksana. Seorang beriman adalah seorang yang seharusnya bijaksana.
Nah, bagaimana dengan Adik-adik? Apakah Adik-adik sadar akan kesalahan yang pernah diperbuat Adik-adik? Coba sebutkan, kesalahan apa yang pernah Adik-adik lakukan? Masih diulangi melakukannya? Ayo, kita belajar dari peringatan nabi Ezra dan juga bangsa Yehuda untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Kakak percaya bahwa Adik-adik mau bertindak bijaksana. Belajar dari kesalahan yang lalu untuk menjadi lebih bijaksana pada masa yang akan datang.
Ayat Hafalan:
Ibrani 8:12 Sebab TUHAN akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka.”
PESAN MINGGU INI :
Adik-adik, Kesalahan adalah hal yang manusiawi. Siapa pun dapat berbuat salah. Tetapi melakukan kesalahan yang sama adalah suatu kebodohan. Sedangkan Tahu akan kesalahan kita, bertobat, dan berusaha tidak mengulangi kesalahan itu adalah hal yang bijaksana. Apalagi kita bertekad memperbaiki kesalahan kita.
ElKids 161022 – SP