BERDAMAI DENGAN RASA KECEWA

June 20, 2024 0 Comments

Renungan Harian Youth, Kamis 19 Juni 2024

Shalom, rekan-rekan Youth yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus! Hari ini kita akan merenungkan bagaimana menghadapi kekecewaan dalam hidup kita.

Rekan-rekan pasti kita sering menghadapi berbagai situasi yang membuat kita merasa kecewa. Entah itu karena gagal dalam ujian, persahabatan yang retak, atau bahkan harapan yang tidak tercapai.

Mengapa Kita Merasa Kecewa? Kekecewaan muncul ketika harapan atau keinginan kita tidak terwujud.

Pada tahun 1858, Abraham Lincoln ikut serta dalam pemilihan umum untuk posisi Senator Amerika Serikat mewakili negara bagian Illinois. Lawannya adalah Stephen A. Douglas, seorang politikus yang sangat berpengaruh dan terkenal pada masa itu. Kampanye pemilu ini dikenal dengan serangkaian perdebatan yang terkenal sebagai “Perdebatan Lincoln-Douglas” yang membahas isu-isu besar seperti perbudakan dan hak asasi manusia. Meskipun Lincoln memberikan argumentasi yang kuat dan mendapatkan dukungan yang signifikan, hasil akhir pemilu menunjukkan bahwa Douglas memenangkan kursi senat. Ketika seseorang bertanya kepada Lincoln bagaimana perasaannya tentang kekalahan tersebut, ia memberikan jawaban yang penuh perasaan namun tetap tegar: “seperti anak laki-laki yang kakinya tersandung; saya terlalu besar untuk menangis, dan terlalu terluka untuk tertawa.”

Jawaban Lincoln ini menggambarkan kekecewaan yang mendalam tetapi juga menunjukkan keteguhannya. Dia mengakui bahwa kekalahan tersebut menyakitkan, namun dia tidak membiarkan dirinya tenggelam dalam kesedihan yang berlebihan. Kekalahan ini, meskipun mengecewakan, tidak menghentikan langkah Lincoln. Sebaliknya, pengalaman ini justru mempersiapkannya untuk pemilihan presiden tahun 1860, di mana ia berhasil menang dan kemudian menjadi salah satu presiden paling berpengaruh dalam sejarah Amerika Serikat. Kisah ini menunjukkan ketangguhan Lincoln dalam menghadapi kekecewaan dan kemampuannya untuk bangkit dari kegagalan, menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tidak menyerah ketika menghadapi rintangan dalam hidup.

Banyak tokoh dalam Alkitab yang mengalami kekecewaan, namun mereka tetap kuat dan percaya kepada Tuhan.

Misalnya, Ayub yang kehilangan segalanya tetapi tetap memuji Tuhan dengan berkata, “TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!” (Ayub 1:21). Ini menunjukkan bahwa Ayub percaya pada kedaulatan Tuhan, meskipun dalam situasi yang sangat sulit.

Bagaimana kita dapat berdamai dengan Rasa kecewa.

1. Berdoa, Berserah dan tetap Percaya kepada Tuhan

Seperti Ayub, kita harus percaya bahwa Tuhan memiliki rencana yang baik bagi kita, meskipun kita tidak selalu mengerti tentang mengapa kita harus menghadapi kekecewaan.

Saat kita merasa kecewa, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah berdoa. Sampaikan segala keluh kesah dan kekecewaan kita kepada Tuhan. Dia mendengar doa kita dan mengerti perasaan kita.

Filipi 4:6-7 mengatakan, “Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”

2. Tetaplah Bersikap Positif dan Menyadari Rencana Tuhan

 Seperti Yusuf, kita harus tetap berusaha dan bekerja dengan baik, meskipun keadaan tidak seperti yang kita harapkan. Ingatlah bahwa Tuhan memiliki rencana yang indah untuk hidup kita.

Meskipun kita tidak selalu mengerti mengapa sesuatu terjadi, percayalah bahwa Tuhan bekerja dalam segala hal untuk kebaikan kita.

Yeremia 29:11 mengatakan, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”

3. Belajar dari Pengalaman

Setiap kekecewaan bisa menjadi pelajaran berharga. Coba renungkan apa yang bisa kita pelajari dari situasi tersebut. Mungkin Tuhan ingin menguatkan kita atau mengajarkan kita tentang ketekunan dan kesabaran.

Rekan-rekan Youth, mungkin kekecewaan menjadi sebuah cerita dan bagian hidup kita. Tetapi, kita bisa belajar dari tokoh-tokoh Alkitab untuk tetap percaya dan berusaha keras. Jadikan kekecewaan sebagai pendorong untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Dengan begitu, kita bisa mengelola kekecewaan dengan bijak dan tetap berjalan dalam rencana Tuhan yang indah.

Kita tidak perlu terjebak dalam kekecewaan.

Dengan berdoa, berserah kepada Tuhan, menyadari rencana-Nya, belajar dari pengalaman, tetap bersyukur, dan membangun dukungan sosial, kita dapat menghadapi kekecewaan dengan lebih baik. Percayalah, Tuhan selalu menyertai kita dan memberikan kekuatan untuk melalui segala sesuatu.

Tuhan Yesus memberkati. Amin.

YNP – SCW

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *