“Janganlah Gelisah Hatimu”

June 20, 2024 0 Comments

Renungan Harian Kamis, 20 Juni 2024

Ayat Pokok : Ayub 14:1 , “Manusia yang lahir dari perempuan singkat umurnya dan penuh kegelisahan.”

Shalom, selamat pagi, Bapak, Ibu, dan saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus. Kita semua pasti pernah merasakan gelisah. Ketika yang terjadi tidak sesuai dengan harapan, kita merasa gelisah. Ketika anak-anak, suami, atau istri kita seharusnya sudah pulang, tetapi ternyata mereka masih belum ada di rumah, kita merasa gelisah. Ketika orang yang kita kasihi berada dalam kondisi yang tidak baik, misalnya sakit dan sedang berada di ruangan perawatan intensif, kita juga merasa gelisah. Percayalah bahwa ada banyak hal yang dapat membuat kita merasa gelisah.

Apa itu “gelisah”?

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kata gelisah memiliki definisi: perasaan tidak tenang, tidak bisa tidur, rasa tidak tentram, suasana hati yang selalu merasa khawatir dan tidak sabar dalam menanti. Jadi, kata gelisah bisa didefinisikan sebagai perasaan tidak tenang, bahkan terkadang membuat seseorang tidak bisa tidur, yang disebabkan oleh rasa tidak tentram karena suasana hati yang selalu khawatir dan tidak sabar dalam menanti sesuatu. Gelisah bisa datang dari pekerjaan, keluarga, kondisi alam, dan masih banyak hal lainnya. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Ayub. Dia berkata, “Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan” (Ayub 14:1).

Bagi seorang percaya, gelisah mungkin sebagai akibat dari penganiayaan, ketidakadilan, kemiskinan, penyakit, atau perlawanan iblis terhadap perjuangan iman mereka.

Murid-murid Yesus juga pernah merasa gelisah. Suatu kali, menjelang penangkapan-Nya, Yesus mengadakan perjamuan bagi murid-murid-Nya. Banyak orang mengenal peristiwa itu sebagai “Perjamuan Terakhir”. Meskipun injil sinoptik yang lain tidak menulis secara detail apa yang Yesus bicarakan dengan murid-murid-Nya di perjamuan tersebut, namun Injil Yohanes menuliskan dengan detail apa yang terjadi ketika Perjamuan itu berlangsung.

Yesus berkata, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku” (Yohanes 14:1). Yesus memahami kondisi hati para murid yang gelisah pada waktu itu karena beberapa kali Dia memberitahukan tentang kematian-Nya. Ada ketakutan dan kekhawatiran yang besar dalam diri murid-murid karena hal tersebut. Namun Yesus memberikan solusi bagi rasa gelisah yang dialami oleh murid-murid, yaitu:

1. Percaya -

Yesus berkata, “Percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku”. Melalui perkataan ini, Yesus menguji seberapa besar iman atau kepercayaan murid-murid kepada-Nya. Karena iman atau kepercayaan mereka adalah kunci pada akhirnya bagaimana mereka bangkit dari keterpurukan karena gelisah dan ketakutan mereka, menjadi orang-orang yang diberdayakan oleh Roh Kudus untuk memberitakan Kabar Baik, yaitu keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus.

2. Damai sejahtera

– Yohanes 1:27 menuliskan, “Damai sejahtera-Ku Tinggalkan bagimu; damai sejahtera-Ku, Kuberikan kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” Damai sejahtera dari Tuhan diberikan kepada murid-murid sebagai bukti eksistensi pribadi Roh Kudus dalam hidup mereka. Roh Kuduslah yang akan mengajarkan, menghibur, dan menolong mereka. Kualitas damai sejahtera yang diberikan berbeda dengan yang diberikan oleh dunia. Damai sejahtera yang Roh Kudus berikan adalah damai sejahtera yang sempurna. Meskipun keadaan di sekitar kita mungkin tidak berubah, kenyataannya tetap menyakitkan, dan masih belum melihat adanya setitik terang harapan, namun ada damai sejahtera di dalam hati sebagai karya Roh dalam hidup kita.

Bapak, Ibu, dan saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, tidak ada lagi alasan bagi orang percaya untuk tinggal dalam gelisah, takut, dan kekhawatiran karena apa yang terjadi dalam kehidupan kita. Tetaplah percaya kepada Allah, percayalah kepada Yesus. Dialah Sang Pemelihara sempurna hidup kita, Dialah Allah yang setia yang tidak pernah meninggalkan hidup kita. Dia memberikan Roh Kudus-Nya dalam hidup kita agar melalui karya-Nya, kita dapat menikmati damai sejahtera yang sempurna dalam kehidupan ini.

Amin. Tuhan Yesus memberkati.

DS

Bacaan Alkitab hari ini : 1 Samuel Pasal 21 dan 22

https://elohim.id/bacaan-alkitab-kamis-20-juni-2024/ 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *