Berkat dari Pengampunan

October 26, 2023 0 Comments

Renungan Harian Kamis, 26 Oktober 2023

Ayat Pokok : Matius 18:33-35, “Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?  Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.”

Shalom… Selamat pagi bapak, ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus.

Sebagai orang percaya kita harus tahu bahwa pengampunan dan iman tidak dapat dipisahkan. Mengapa demikian???  karena orang yang berjalan dalam iman wajib berjalan dalam pengampunan.

                Yesus mengajarkan supaya kita mengampuni orang yang telah menyakiti kita. Dalam Matius 18:21-35, Yesus ketika menjawab pertanyaan Petrus, memberikan perumpamaan tentang seorang hamba yang berhutang kepada tuannya. Hutang itu sangat besar yaitu sepuluh ribu talenta dan hamba itu tidak dapat membayarnya. Namun, tuannya mengampuninya. Hamba itu kemudian pergi dan menemukan seorang hamba lain yang berhutang kepadanya sejumlah kecil uang yaitu seratus dinar. Hamba itu menuntut pembayaran hutang itu, tetapi hamba yang berhutang itu tidak dapat membayarnya saat itu dan meminta waktu supaya dapat membayar hutangnya tetapi tetap diabaikan.  Hamba itu kemudian melemparkan hamba yang berhutang itu ke penjara. Ketika tuannya mendengar apa yang telah terjadi, dia menjadi marah. Dia memanggil hamba itu dan menyerahkanya kepada algojo, sampai ia dapat membayar semua hutangnya.

                Perumpamaan ini mengajarkan kita bahwa kita harus mengampuni orang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kita. Meskipun pengampunan itu tidak selalu mudah, tetapi penting untuk kita melakukannya jika kita ingin memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan. Ketika kita mengampuni orang lain, kita melepaskan mereka dari tanggung jawab atas kesalahan mereka. Kita juga melepaskan diri kita dari kemarahan dan kebencian yang kita rasakan terhadap mereka.

Sebenarnya pengampunan adalah hadiah yang kita berikan kepada diri kita sendiri. Mengapa? Sebab ketika kita mengampuni orang lain, kita melepaskan diri kita dari beban kemarahan dan sakit hati. Kita juga membuka diri kita untuk menerima kasih dan pengampunan Tuhan.

Apabila kita sedang berjuang untuk mengampuni seseorang, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan, yaitu;

■ Pertama, mintalah Tuhan untuk memampukan kita, sebab Dia akan memberi kekuatan untuk mengampuni.

■ Kedua, coba untuk memahami mengapa orang itu membenci kita. Mungkin mereka telah terluka atau dikecewakan. Berinisiatiflah untuk berbaikan.

Bapak, ibu dan saudara yang terkasih, Pengampunan akan mengubah seluruh aspek hidup kita. Hidup kita menjadi lebih maksimal dan produktif, karena semua penghambat pertumbuhan rohani kita itu telah disingkirkan. Dan jangan lupa, ketika kita mengampuni, kita menerima pengampunan dari Tuhan juga.

Mengampuni adalah bukti benih kasih ilahi ada dalam hati kita dan melepaskan pengampunan berarti menyingkirkan semua hambatan berkat surgawi yang dicurahkan bagi kita. Amin.

Kita harus bisa mengampuni

Johan Arnold dalam sebuah tulisannya berkata: “Memaafkan adalah pintu  perdamaian dan kebahagiaan. Pintu itu kecil, sempit dan tidak dapat dimasuki tanpa membungkuk.”

Tanpa merendahkan hati dan rela berkorban, mengampuni menjadi hal yang sangat sulit. Mengampuni berarti kita memilih untuk membebaskan lawan. Mengampuni juga berarti kita menyerah pada tuntutan kita sendiri, siap diperlakukan tidak adil serta siap terluka dan siap dikecewakan. Mengampuni adalah tindakan yang membutuhkan proses.

Tuhan Yesus memberkati.

DS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *