“Berkat orang yang Tunduk diri”

November 4, 2020 0 Comments

Renungan Harian, Selasa 03 November 2020

Kejadian 26:24 (TB)  Lalu pada malam itu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: “Akulah Allah ayahmu Abraham; janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau; Aku akan memberkati engkau dan membuat banyak keturunanmu karena Abraham, hamba-Ku itu.”

Kisah di dalam Kejadian 26 ini merupakan sebuah pegangan Firman Tuhan bagi orang percaya untuk memperhatikan kehidupan sesuai dengan tuntunan dari Tuhan sendiri. Keseluruhan pasal 26 ini memuat kisah tentang Ishak. Ishak adalah anak dari Abraham, yang di dalam Kej. 12 hendak dijadikan korban kepada Tuhan… tanpa bantahan dan persungutan,tidak ada sama sekali penolakan dari Ishak ketika ia hendak menjadi korban persembahan Abraham kepada Tuhan.

Dan di dalam pasal ini, ketika melihat suatu teladan ketundukkan yang Ishak tunjukan tatkala ia mengikuti kehendak Tuhan.

Belajar dari Ishak, Allah telah menunjukkan kasih karuniaNya bagi Ishak dan keluarganya, tetapi Allah juga ingin melihat kerendahan hati dari Ishak dalam mengiring Tuhan..

Melihat keseluruhan kisah Ishak di dalam Kejadian 26, maka kita dapat merenungkan beberapa hal yang

Merupakan pedoman hidup dalam penyertaan Tuhan.  Namun demikian, hal yang harus kita perhatikan adalah, apakah orang yang dituntun oleh Tuhan, proses hidupnya akan mulus-mulus saja??? Ingat Amsal berkata bahwa, ada jalan yang disangka orang lurus tetapi ujungnya adalah maut. Oleh sebab itu mari kita melihat sedikit tentang pengalaman Ishak yang percaya pada tuntunan Tuhan melalui serangkaian kisah yang dia alami sehingga dia diberkati oleh Tuhan….

Tetap Tunduk pada Perintah Allah

Kej. 26:1-5, ada kelaparan di negeri yang dia tempati dan Allah melarang dia pergi ke Mesir. Kelaparan menjadi ajang Allah melihat bukti ketundukkan dari Ishak… Ishak tentu ingin bertahan hidup, tetapi dia tetap menanti jawaban Tuhan terlebih dahulu baru dia bertindak. Ishak tetap fokus pada apa yang Allah inginkan bagi dia dan keluarganya..

Janji Tuhan justru dinyatakan pada saat orang itu ada dalam titik terendah dalam kehidupannya.

Tidak melawan ketika haknya dirampas

Kej. 26:12-17, Ishak telah diberkati dengan usaha yang dia kerjakan. Allah adalah pribadi yang adil yang selalu menghargai setiap usaha umat-Nya. Tetapi dalam proses selanjutnya Ishak kemudian berhadapan dengan orang-orang yang serakah. Dan sekali lagi Ishak mengalah. Ishak harus mundur dengan adanya iri hati dan dengki dari orang-orang yang ada disekitarnya.

Ishak diberkati dalam pekerjaan dan Ishak mengenal dengan benar siapa yang Pribadi yang memberkati segala usahanya.

Tidak suka dengan pertengkaran dan kebencian

Kejadian 26: 18-22, Bagian ini merupakan situasi yang menunjukkan karakter sesungguhnya dari Ishak. ketika dia membuka kembali sumur-sumur yang digali oleh ayahnya, dia mendapatkan hasil yang baik, tetapi disana ada konflik yang membuat dia kembali harus mundur.

Esek berarti pertikaian; Sitna berarti kebencian

Dua hal yang menunjukkan perbuatan duniawi (Paulus menyebutnya dengan keinginan daging); dan memang ada orang yang senang dengan kondisi seperti ini, suka berselisih, suka dengan kebencian; dan Allah tidak berkenan dengan sikap-sikap seperti ini.

Ketika Ishak meninggalkan Esek dan Sitna,  dia kemudian menemukan Rehobot, yang berarti tempat yang luas..Tempat yang luas ini berbicara tentang rasa aman, tentram, tempat tinggal yang cukup yang diberikan Tuhan. Allah sangat memahami kebutuhan umat-Nya. Dia tahu tempat terbaik bagi orang-orang yang tunduk pada-Nya. Ishak tidak hanya diberkati secara jasmani, namun karakter Ishak menjadi suatu pribadi yang berkenan dihadapan Tuhan.

Allah ingin di dalam kehidupan kita, yang harus tergenapi terlebih dahulu adalah rencana-Nya bagi kita … Bagaimana dengan kita? apakah didalam hidup ini kita mau melihat rencana Allah tergenapi terlebih dahulu ataukah kita hanya mengikut Tuhan demi kepentingan-kepentingan kita sendiri yang terlaksana.

Pastikanlah bahwa kita memiliki sikap ketundukkan diri yang murni di hadapan Tuhan.

Ketundukan diri kepada Allah selalu mengutamakan kebenaran dan kehendak Allah diatas kepentingan diri sendiri.

Mazmur 46:1 (FAYH)  ALLAH adalah tempat perlindungan dan kekuatan, yang selalu memberi pertolongan pada masa-masa kesulitan.

Tuhan Yesus Memberkati.

RM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *