” BERSIKAP ADIL “

Renungan Harian Anak, Kamis 22 September 2022
Halo adik-adik ELOHIM kids. Bagaiman kabarnya hari ini? Semoga hari adik-adik penuh sukacita dan semangat yang baru karena Tuhan selalu beserta dengan kita. Tak lupa juga, Tuhan selalu ada untuk kita baik kemarin, hari ini, besok bahkan sampai selama-lamanya.
Yuk hari ini sama-sama kita mau belajar firman Tuhan lewat renungan hari ini.
“Selamat kepada Michelle” seru MC yang megumumkan kandidat yang akan mewakili sekolah dalam lomba tari Jaipong. Semua murid jaipongan bersorak dan satu per satu memberi selamat kepada Michelle karena sudah terpilih menjadi wakil dalam lomba tari Jaipong minggu depan. Hilda diam-diam meninggalkan teman-temannya dan berjalan cepat ke ruang ganti pakaian. Hilda duduk di kursi panjang dan berusaha menahan tangis. Hilda kecewa karena Mamanya yang adalah guru Jaipongan lebih memilih Michelle ketimbang dirinya. Rupanya mama Hilda menyusulnya ke ruang ganti, kemudian mamanya menghampirinya “Kamu gak perlu kecewa. Kamu harus bisa menerima keputusan ini dengan lapang dada.” Ucap Mama Hilda sambil mengelus dadanya. “Mama gak adil!” Kata Hilda sambil menangis. “Memang Hilda anak Mama. Tapi kalau bicara keadilan mama harus bersikap adil juga dong. Dalam ekskul tari Jaipong ini, kedudukan Hilda dan teman-teman yang lain harus sama di mata Mama. Michelle berhak menerimanya karen kenyataannya Michelle lebih baik dari kamu dalam hal menari.” Kata Mama.
Ucapan Mama tadi menyadarkan Hilda bahwa Mama sudah mengambil keputusan yang benar dan sangat adil. Tidak seharusnya Hilda kecewa, karena seharusnya Hilda mengucapkan selamat kepada Michelle dan mengakui kehebatannya. Hilda juga harus terus berlatih agar dia bisa menjai penari Jaipong yang lebih baik dan bisa mengunggguli Michelle ke depannya.
Adik-adik, saat seseorang bersikap adil kepada kita, suka tidak suka kita haru bisa menerima bahwa keadilan itu kadang-kadang tidak mengenakkan. Kita harus berlapang dada menerima kekalahan waktu orang lain mendapatkan pujian atau hadiah karena orang lain itu lebih baik daripada kita. Kita harus siap menerima hukuman dari orang tua kita ketika kita berbuat salah, sementara mereka memuji teman kita yang berlaku baik. Karena itu, kita harus terbiasa berlaku adil dan mau diperlakukan dengan adil.
Siapa adik-adik yang pernah iri dengan kakaknya karena uang sakunya berbeda. Adik-adik adil itu tidak harus sama, tetapi bergantung kepada kebutuhan masing-masing yang berbeda. Tentunya orang tua kita bersikap adil buat adik-adik semuanya, kita tidak perlu membanding-bandingkan diri dengan milik orang lain.
Hari ini, kita mau belajar untuk menerima sikap secara adil. Jangan iri hati kepada teman atau saudara kita yang jauh lebih baik. Jangan juga kita jadi sombong dan tinggi hati saat kita mendapat pujian sedangkan orang lain tidak. Kita harus bersyukur ada orang-orang yang berlaku adil di sekitar kita, dan kita mendapat perlakuan yang adil dari orang -orang yang mengasihi kita.
Ayat Hapalan
Amsal 21:3 “Melakukan kebenaran dan keadilan lebih dikenan TUHAN dari pada korban.”
Komitmenku hari ini
Aku mau belajar untuk Bersikap Adil, menilai sesuatu dengan baik bukan hanya untuk kepentingan diri namun juga untuk kebaikan orang lain
Tuhan Yesus memberkati
MEK – RS