BERSILAHTURAHMI DAN SALING MENGAMPUNI

April 10, 2024 0 Comments

Renungan Harian Youth, Rabu 10 April 2024

Syalom rekan-rekan Youth semuanya, semoga rekan-rekan dalam keadaan baik dan sehat.

Hari ini saudara-saudara kita sedang merayakan hari raya Idul Fitri dan hal yang khas dalam perayaan ini adalah silahturahmi dimana mereka akan bermaaf-maafan satu dengan yang lain.

Saling memaafkan dan mengampuni adalah Perintah yang Tuhan berikan bagi kita

Matius 18:21-22 (TB)  Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.

Ia juga mengingatkan bahwa hak untuk membalas tidak ada pada kita, melainkan hanya Allah yang berhak melakukannya. Pikirkanlah posisi kita ketika seseorang berbuat salah terhadap kita; jika kita membalasnya, dosa itu semakin menguasai dan dampak negatifnya akan bertambah besar pula. Jika kita menahan diri dan tidak memberikan pengampunan, kemarahan yang kita simpan dalam hati bisa merusak kehidupan kita sendiri, karena perasaan dendam dapat melukai banyak orang di sekitar kita. Selain itu, kita juga kehilangan kesempatan untuk menjadi alat Tuhan dalam menyebarkan dan mempraktikkan kasih. Oleh karena itu, satu-satunya solusi yang tepat adalah dengan memberikan pengampunan

Ada sebuah kisah inspiratif buat kita

Seorang pria yang bijaksana dan berhasil membeli rumah yang indah dengan taman yang luas. Namun, tidak semua orang merasa senang melihatnya. Seorang lelaki yang penuh iri dengki tinggal di rumah tua di sebelahnya. Ia selalu berupaya membuat tetangganya yang tinggal di rumah mewah itu merasa tidak bahagia. Ia membuang sampah di depan pintu rumah tetangganya dan melakukan berbagai tindakan negatif lainnya. Suatu pagi, pria bijaksana tersebut bangun dengan suasana hati yang ceria dan pergi ke teras untuk membersihkan ember sampah yang dibuang di sana. Setelah membersihkan terasnya, ia mengambil ember tersebut dan pergi untuk mengetuk pintu rumah tetangganya yang iri.

Tetangga yang iri mendengar ketukan pintu dan dengan gembira berpikir, “Akhirnya kesempatanku tiba!“. Ia membuka pintunya dengan maksud untuk menghadapi tetangganya yang sukses itu. Namun, pria bijaksana tersebut memberikannya sebuah ember berisi apel segar yang baru dipetik dan berkata, “Saya mengasihi saudara, dan saya selalu ingin berbagi karena kasih adalah tentang memberi. Tuhan memberkati saudara.”

Rekan-rekan apakah kita telah merasakan dan dipenuhi oleh kasih Allah di dalam hati kita? Sehingga bukan berdasarkan apa yang kita alami atau apa yang kita inginkan, tetapi berdasarkan apa yang Allah kehendaki yang mengalir keluar dari kehidupan kita, yaitu kasih. Jika kasih Allah telah mengampuni kita, maka kita pun harus mau mengampuni. Ingatlah: jika kita tidak mau mengampuni, maka Allah juga tidak akan mengampuni kita.

Marilah kita hidup dalam kualitas kasih Allah, memohon agar Roh Kudus terus mengalirkannya dalam hati kita, dan kita dengan mudahnya menyebarkannya kepada sesama dan seluruh dunia.

Menghidupi pengampunan berarti kita membebaskan seseorang dari kesalahan yang mereka buat, serta menolak untuk terus-menerus marah atau merasa tersinggung. Mengampuni adalah tindakan melepaskan dan memberikan untuk kebaikan orang lain. Hal ini hanya mungkin dilakukan ketika kita menyadari bahwa kita sendiri juga membutuhkan pengampunan. Tanpa kesadaran ini, seseorang mungkin akan menjadi keras dan sinis terhadap orang lain. Namun, setiap anak Allah pasti memiliki hati yang dapat merasakan pengampunan ‘mahal’ dari Kristus, dan dengan cepatnya mereka juga akan mengampuni.

Proses pengampunan dimulai dengan mengatasi perasaan sakit hati dan kepahitan, serta mencari cara baru untuk memberikan waktu, energi, dan perhatian kepada orang yang telah menyakiti kita. Hal ini dapat mendorong mereka untuk berhenti melakukan tindakan yang menyakitkan dan bahkan membantu mereka untuk mengembangkan karakter yang sesuai dengan ajaran Kristus. Memang tidak mudah, tetapi kita dapat memohon kepada Allah, sumber pengampunan yang ada di dalam hati kita, agar mengalirkan kasih dan pengampunan yang memenuhi hati kita dan meluap ke luar.

Ketika kita memutuskan untuk mengampuni, ada dua hal yang harus kita lakukan secara bersamaan: mengampuni kesalahan orang lain dan mengakui kesalahan kita kepada mereka. Kunci dari sikap ini adalah kerendahan hati. Kerendahan hati seharusnya selalu menjadi dasar bagi mereka yang telah menerima anugerah pengampunan melalui pengorbanan Kristus di atas salib.

Tidak ada yang tidak dapat kita ampuni jika kita selalu mengingat pengorbanan Kristus di salib.

Rekan-rekan, mengampuni bukan berarti kita mengabaikan peristiwa yang terjadi. Sebagai anak-anak Allah, kita bertindak dengan kebaikan untuk mengatasi kejahatan. Bayangkan seperti ketika kita mencampurkan cairan pemutih ke dalam cairan berwarna; warna tersebut akan hilang dan cairan akan kembali bening.

Selamat berbagi kasih dan pengampunan

Tuhan Yesus memberkati.

YNP – NDK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *