“Damai buat Indonesia”

Renungan Harian Anak, Rabu 17 Agustus 2022
Syalom ,,, Merdekaaaa
hari istimewa ya adik-adik karena kita merayakan ulang tahun bangsa kita Indonesia yang ke 77 …. Kita merayakan kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan. Adik-adik Kata “merdeka” sering diartikan dengan kata “bebas”, itu yang sering kita dengar “bebas merdeka”. Tidak hanya suatu bangsa yang menginginkan untuk merdeka, kita semuanya juga menginginkan kemerdekaan dan kebebasan.
Bangsa yang merdeka ingin untuk memiliki kedamaian. Nah apa yang bisa kita lakukan buat Indonesia? Apa yang bisa kita lakukan untuk mengisi kemerdekaan bangsa kita? … hari ini kita mau belajar untuk membawa kedamaian di Indonesia. Dimulai dari kehidupan adik-adik setiap hari kita bisa menjadi para pembawa damai yang akan memberikan keindahan dalam bangsa kita.
Ada sebuah penghargaan yaitu Nobel Perdamaian yang diberikan kepada orang-orang yang berkontribusi untuk menciptakan kedamaian. Ada beberapa namapemenang nobel perdamaian
- Mikhail Gorbachev tahun 1990 prestasinya mengupayakan keterbukaan pada negaranya dan mengakhiri perang dingin.
- Yaser Arafat (Palestina), Yitzhak Rabin (Israel), dan Shimon Perez (Israel) tahun 1994 dengan prestasi: mengupayakan jalan damai bagi konflik Israel Palestina.
- Carlos Filipe Ximenes Belo (orang Timor Indonesia) and Jose Ramos Horta (orang Timor Indonesia) tahun 1996 prestasi: mengupayakan penyelesaian konflik di Timor Timor.
- John Hume dan David Trimble (Irlandia Utara) tahun 1998 prestasi: mengupayakan adanya penyelesaian konflik di Irlandia Utara.
Bahkan beberapa waktu yang lalu Presiden Indonesia Bpk. Joko Widodo Membawa misi perdamaian, dengan menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kiev dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Kedua negara ini sedang mengalami peperangan yang sangat genting sehingga berdampak kepada krisis didunia ini.
Menjadi pembawa damai bukanlah tugas orang-orang tertentu tetapi semua anak Tuhan memiliki tugas untuk membawa damai.
Karena Tuhan Yesus berfirman
Matius 5:9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Kita semuanya bisa menjadi pembawa damai dimulai dari keluarga atau rumah kita, kemudian membawa damai di kelas kita, di gereja. Adik-adik jadilah pembawa damai dengan hidup saling mengasihi dan menghormati orang lain. Meskipun berbeda suku, agama Ras dan golongan kita harus mau untuk saling menghargai. Ketika kita mau saling mengasihi maka kita sedang membawa damai buat lingkungan kita. Jangan saling membenci dan menjekkan orang lain.
Adik-adik sebagai anak-anak Tuhan Yesus, kita semuanya memiliki tugas untuk membawa damai bagi bangsa kita, dimulai dari lingkungan disekitar kita. Jagalah perkataan dan tingkah laku kita dan kerjakanlah semuanya dengan kasih kepada sesama.
Ayat Hafalan
Matius 5:9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Komitmenku hari ini
Aku mau belajar untuk membawa DAMAI buat Indonesia. Dengan hidup saling mengasihi, menghargai dan menghormati.
Y – GCT