Renungan Harian Youth, Jumat 11 Juli 2025
Ayat Pokok: Ibrani 11:1; Ibrani 11:7–8
“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” (Ibrani 11:1)
Shalom, rekan-rekan remaja dan pemuda yang dikasihi Tuhan!
Ketika sebuah bangunan berdiri megah dan kokoh, orang mungkin terkagum dengan bentuknya yang indah. Namun, ada satu bagian penting yang tidak terlihat—fondasi. Tanpa fondasi yang kuat, sebesar dan secantik apa pun bangunan itu, akan mudah runtuh saat badai datang.
Mari kita melihat contoh nyata dari dunia arsitektur modern. Salah satu keajaiban teknik sipil saat ini adalah Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab—gedung pencakar langit tertinggi di dunia dengan ketinggian mencapai 828 meter dan 163 lantai. Bangunan ini tidak hanya mencerminkan kemegahan desain dan teknologi masa kini, tetapi juga menjadi simbol pentingnya fondasi yang kuat dalam menopang sesuatu yang luar biasa besar dan tinggi. Yang menarik, kekuatan sejati Burj Khalifa bukan hanya terletak pada kemegahan luar atau ketinggiannya, melainkan pada pondasi tersembunyi yang menopangnya. Untuk dapat berdiri setegak itu, Burj Khalifa didukung oleh sistem fondasi tiang bor (bored pile) yang sangat dalam dan kokoh. Sekitar 192 tiang beton bertulang ditanam sedalam 50 meter ke dalam tanah, dengan diameter tiap tiang mencapai 1,5 meter. Beton yang digunakan pun bukan sembarangan—berkualitas sangat tinggi (C60), bahkan dicampur dengan bahan khusus agar tahan terhadap air tanah yang sangat korosif.
Semua ini mengajarkan kepada kita bahwa semakin tinggi sesuatu ingin dibangun, semakin dalam dan kuat fondasinya harus dipersiapkan.
Begitu pula dengan kehidupan kita sebagai orang percaya—agar mampu bertahan menghadapi tekanan hidup dan mencapai tujuan yang Tuhan tetapkan, kita pun harus membangun hidup di atas dasar yang tak tergoyahkan: iman kepada Kristus.
Ibrani 11:1 menggambarkan iman sebagai dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari apa yang tidak terlihat.
Dalam versi The Message, “The fundamental fact of existence is that this trust in God, this faith, is the firm foundation under everything that makes life worth living. It’s our handle on what we can’t see.” (Fakta dasar dari keberadaan kita adalah bahwa kepercayaan kepada Tuhan—iman ini—adalah fondasi yang kokoh di balik segala hal yang membuat hidup layak dijalani. Itulah pegangan kita terhadap apa yang tidak dapat kita lihat).
Iman bukan sekadar optimisme atau harapan kosong. Iman adalah keyakinan teguh bahwa Tuhan adalah pribadi yang layak dipercaya, dan bahwa janji-janji-Nya pasti digenapi, sekalipun kita belum melihat hasilnya sekarang. Ini seperti fondasi rumah: tidak terlihat, tetapi menopang segalanya.
📖 Eksegesi Singkat Ibrani 11:1, 7–8
- Ibrani 11:1 menggunakan kata Yunani hypostasis (dasar/realitas sejati) dan elegchos (bukti/keyakinan), menegaskan bahwa iman memberikan pijakan kuat atas janji Tuhan meskipun belum kita lihat dengan mata jasmani.
- Ibrani 11:7–8 memperlihatkan teladan dari Nuh dan Abraham. Nuh percaya pada sesuatu yang belum pernah terjadi—hujan besar dan air bah—dan ia taat membangun bahtera. Abraham berani melangkah, meninggalkan tanah kelahirannya, tanpa tahu ke mana ia akan pergi, hanya karena Tuhan yang memerintahkannya. Mereka tidak tahu semua jawaban, tapi mereka mengenal siapa yang memberi perintah.
Melalui kisah ini, kita belajar bahwa iman sejati bukanlah tentang tahu segalanya, tetapi tentang mempercayai Tuhan sepenuhnya. Itulah dasar yang kokoh yang menopang kehidupan orang percaya.
Mengapa Dasar Itu Penting?
Sebagian orang membangun hidupnya di atas pencapaian, harta, reputasi, atau relasi. Tapi semua itu dapat goyah. Dunia berubah, situasi tidak selalu stabil. Tapi Tuhan tidak pernah berubah.
“Batu karang yang teguh itu adalah Kristus sendiri.” (1 Korintus 10:4)
Iman kepada Kristus adalah fondasi yang kekal. Kita mungkin tidak selalu tahu apa yang akan terjadi besok, tetapi kita tahu siapa yang memegang hari esok. Ketika iman menjadi dasar hidup kita, maka badai kehidupan tidak akan menjatuhkan kita, justru akan menguatkan dan memurnikan kita.
Iman disebut sebagai fondasi hidup orang percaya karena hanya melalui imanlah kita memiliki dasar yang kokoh untuk menjalani kehidupan yang penuh tantangan, ketidakpastian, dan perubahan.
Dunia tempat kita tinggal terus bergeser—nilai moral, standar keberhasilan, bahkan kondisi hidup bisa berubah dalam sekejap. Namun, iman memberikan kita titik pijak yang teguh. Iman bukan sekadar keyakinan buta, tetapi kepercayaan yang mendalam kepada Tuhan dan janji-janji-Nya. Meski kita belum melihat hasilnya secara nyata, iman membuat kita tetap melangkah dengan keyakinan bahwa Tuhan yang kita percaya adalah setia dan dapat diandalkan. Itulah sebabnya iman menjadi landasan utama dalam kehidupan orang percaya; karena tanpa iman, kita akan mudah goyah saat badai kehidupan datang.
Untuk memperkuat fondasi iman hari ini, kita perlu terus terhubung dengan sumber iman itu sendiri—yaitu Firman Tuhan.
Roma 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. Iman tidak bertumbuh dengan sendirinya; ia perlu dipupuk lewat kedekatan pribadi dengan Tuhan dalam doa, perenungan firman-Nya, dan kehidupan yang aktif dalam komunitas orang percaya. Melalui doa, kita belajar berserah dan mendengar suara Tuhan. Lewat firman-Nya, kita mengenal hati-Nya, janji-Nya, dan jalan-jalan-Nya. Dan melalui komunitas yang sehat, kita dikuatkan, diteguhkan, serta dibentuk untuk semakin dewasa secara rohani. Jadi, jika kita ingin hidup kita tidak mudah roboh ketika badai datang, mulailah dengan membangun dan memperkuat dasar iman setiap hari—karena hanya di atas dasar itu kita bisa berdiri teguh dan melangkah dengan keberanian.
Hikmat Hari Ini
“Anda tidak mungkin membangun kehidupan yang kuat tanpa dasar iman kepada Tuhan.”
Jadikan imanmu kepada Kristus sebagai fondasi hidup, dan biarkan Dia menopang seluruh langkahmu.
🙏 Pokok Doa
Tuhan Yesus, aku sadar selama ini aku membangun hidupku di atas dasar-dasar yang salah. Hari ini aku berkomitmen untuk menjadikan kepercayaan kepada Kristus sebagai dasar hidupku. Kaulah batu karangku, dasar yang teguh, yang tak tergoyahkan sekali pun dihantam badai. Ajari aku untuk terus bertumbuh dalam iman, agar hidupku selalu berdiri di atas landasan yang benar dan kekal. Dalam nama Yesus. Amin.
Iman bukan tentang seberapa banyak kamu tahu, tapi seberapa dalam kamu percaya kepada Tuhan yang kamu kenal.
Tuhan Yesus memberkatimu dan meneguhkan dasar imanmu setiap hari!
YNP – TVP
Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan
