DATANGLAH KEPADAKU, KUK YANG KUPASANG ENAK DAN RINGAN    

October 28, 2022 0 Comments

Renungan Harian, Jumat 28 Oktober 2022

Segala hal yang ada dimulai dari pikiran dan hati. Kalau ada pertanyaan “Apa sih yang sebenarnya menjadi pemicu stres?” Jawabannya adalah pemikiran akan hari esok dan masa lalu. Kita manusia seringkali terbelenggu dengan pertanyaan “Bagaimana menghadapi hari esok, ya?” dengan pernyataan “Ah, saya menyesal melakukan itu kemarin,” dan seterusnya.

Ungkapan-ungkapan seperti inilah yang memberikan dampak pada hidup di masa kini yang sedang kita dihadapi, dan masa depan yang akan kita jalani. Semuanya dimulai dari pikiran … Semuanya dimulai dari apa yang kita pikirkan. Setiap keletihan dan kelesuan kita juga dimulai dari apa yang kita pikirkan.

Yesus berkata, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hatidan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan (Matius 11:28-30).

Apa maksud ayat ini? Kedengarannya sangat bagus, tapi bagaimana kita bisa merasakan kelegaan itu? Yesus mengambil kayu besar ini atau kuk ini, dan ditaruh di pundak kita, begitukah Yesus memberikan kelegaan kepada kita?

Jika kita mengundang orang lain supaya beristirahat, kita tidak akan menaruh kayu besar yang berat di pundaknya. Kita tidak akan melakukan ini. Misalnya, kita bertanya, “Apakah Anda capek? Anda mau istirahat?” kemudian kita membawa dua galon air dan mengajak orang itu “Mari kita bawa bersama galon ini!” Itulah yang disebut sebagai paradoks

“Pikullah kuk yang Kupasang,” itu seolah-olah Dia akan memberi beban baru.

Padahal beban kita sudah cukup berat, Jangan berikan masalah-masalah lagi Tuhan. jenis kuk apakah yang Tuhan Yesus akan berikan kepada kita? Bagaimana kuk itu menjadi sesuatu yang baik buat kita yang sedang letih dan lesu ?

Dalam tradisi orang Yahudi, Kuk menggambarkan atau mengekspresikan pola berfikir dalam penyerahan diri kepada Allah (submission to God). Tuhan Yesus sendiri mengatakan bahwa kuk yang akan dipikulkan atau dipasangkan kepada kita adalah mudah (“easy”). Dalam Bahasa Yunaninya, kata “mudah” juga bisa berarti “pas” atau “cocok” (well-fitting). Yun : χρηστός, chrēstos ~ employed, that is, (by implication) useful (in manner or morals): – better, easy, good (-ness), gracious, kind.

Dalam Firman Tuhan, kita semua diminta mau untuk mengenakan kuk yang Yesus pasangkan kepada kita, dan bahwa kuk yang akan dikenakan kepada kita itu mudah/pas/cocok. Dengan mengenakan kuk yang Yesus pasangkan kepada kita, Tuhan Yesus sebenarnya mengundang masing-masing kita untuk menyelaraskan pikiran, dan menyatukan diri denganNya.

Dia juga berkata bahwa “bebanKu ringan” dan Aku yang akan mengambil alih semua bebanmu selama ini

Arti kuk adalah:

1. Kuk sebenarnya sebuah papan kayu yang memiliki dua lengkungan di atasnya yang bisa dikenakan pada hewan ternak seperti sapi atau lembu untuk menarik kereta pedati, atau untuk membajak sawah. Manfaat kuk ini ialah untuk menarik beban dengan dua ekor sapi. Tanpa kuk, seekor sapi harus menarik berat seluruh beban sendirian. Ketika Yesus berkata agar kita memikul kuk yang Ia pasang, Dia tidak berkata akan memberi Anda masalah-masalah-Nya! Yesus tidak punya satu masalah apa pun! Maksud-Nya ialah Dia akan memikul masalah kita.

Dia akan memikul beban kita. Dia akan mengangkat beban kita pada diri-Nya sendiri dan menanggungnya.

2. Kuk adalah sebatang kayu lengkung yang kuat, diletakkan di atas pundak lembu, agar lembu dapat diarahkan jalannya saat membajak sawah, lembu akan berjalan sesuai dengan arahan si pembajak. Sehingga Tidak menyimpang ke arah yang lain.

Kristus mau agar kita tidak tersesat, sebab segala bentuk ketersesatan akan membawa konsekwensi yang berat bagi kita. Mari kita serahkan pola berpikir kita untuk diselaraskan dengan pikiran Tuhan melalui perkataanNya. Sebab Ketersesatan pola pikir kita akan menghancurkan hidup kita.

Yesus mau menuntun kita ke “Air yang tenang dan rumput yang hijau” yaitu Hidup yang berkelimpahan dalam damai sejahtera.

Yesus mengatakan: Marilah, belajarlah, dan pikullah. Yesus berkata, “Datanglah kepada-Ku. Kenalilah Aku. dan ikutilah tuntunanKu

Pikullah beban yang lebih ringan. Karena beban yang berat telah ditanggungNya, DIA akan mengangkat stresmu. DIA akan membuatmu lebih mudah mencapai kehidupan yang berkemenangan, berkelimpahan dalam damai.

Kuk itulah atau konsep pikiran itulah yang membuat hidup kita enak dan ringan.

Ketika kita memikul kuk dari Kristus, kita sedang bergerak bersama-sama dengan Dia, bergerak ke arah yang sama dan pada kecepatan yang sama. Untuk mencapai tujuan hidup kita dengan sempurna.

Tuhan Memberkati

Pdt. Budi Wahono

EFF

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *