Dibalik Layar
Renungan Harian Selasa, 06 Februari 2024
Bacaan : Roma 16:1-16
Nats : Roma 16:1-2, Aku meminta perhatianmu terhadap Febe …. Sebab ia sendiri telah memberikan bantuan kepada banyak orang, juga kepadaku sendiri.
Syalom bapak ibu saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus . . . .
Winston Churchill tahu bahwa orang-orang yang bekerja di balik layar tidak selalu mendapatkan penghargaan yang layak mereka terima. Selama Perang Dunia II, banyak penambang batu bara Inggris ingin bergabung dengan tentara sukarela dan berjuang di barisan depan. Churchill mengakui patriotisme mereka, tetapi ia mengingatkan mereka akan pentingnya pekerjaan mereka untuk mendukung perang. “Sebagian orang harus tetap tinggal di pertambangan,” ujarnya, “dan yang lainnya harus berada di tengah pasukan. Keduanya sama-sama dibutuhkan, dan ada penghargaan yang sama bagi keduanya.”
Saat memberi gambaran mengenai apa yang akan ditanyakan anak-anak mereka di kemudian hari tentang kontribusi orangtua mereka dalam perang, Churchill berkata, “Ada yang akan berkata, ‘Dulu Ayah adalah pilot pesawat tempur’; yang lain berkata, ‘Ayah bekerja di divisi kapal selam’; … dan saat tiba giliran Anda, Anda dapat berkata dengan kebanggaan dan hak yang sama, ‘Kami menambang batu bara.'”
Paulus juga melihat pentingnya peran orang-orang yang bekerja di balik layar. Banyak ayat dalam Roma 16 dipersembahkan untuk menghormati teman-teman sepelayanan yang seiman, seperti Febe, Andronikus, dan Urbanus yang tidak begitu kita kenali. Pelayanan mereka sangat berguna bagi Paulus dan untuk menjangkau orang-orang bagi Kristus.
Setiap orang diberikan Tuhan sebuah karunia masing-masing. Tetapi, hendaklah kita melakukan semuanya dengan sikap rendah hati dan tidak mencari pengakuan. Sebaliknya tetaplah setia dengan apa saudara lakukan bagi orang lain. Yakinlah melalui yang kita lakukan yang tampak sederhana itu, kuasa Tuhan yang luar biasa dinyatakan untuk kemuliaan-Nya.
Tujuannya adalah mengarahkan hati orang-orang kepada Yesus, Sang Mesias, dan bukan kepada dirinya sendiri. Bagaimana dengan kita? Apakah kita selalu ingin menempatkan diri sebagai yang utama dalam keluarga, pelayanan atau pekerjaan? Bagaimana reaksi Anda jika ada orang yang membandingkan Anda dengan orang lain? Mari kita belajar untuk memiliki kebesaran hati dalam menjalani hidup ini. Lakukanlah segala sesuatu dengan maksimal, tanpa pernah menuntut sebuah pengakuan.
Apapun berkat dan tanggung jawabnya, itu adalah kesempatan berharga dari Tuhan dan sudah seharusnya untuk kemuliaan Tuhan saja. Siapapun itu, termasuk mereka yang melayani di balik layar, kita harus memberikan apapun yang terbaik yang bisa kita berikan. Lakukanlah semuanya itu untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Fokuslah kepada Tuhan dan melakukan kehendak-Nya. Lakukanlah dengan setia semua tanggung jawab yang dipercayakan Tuhan kepada Anda. Arahkanlah mata rohani Anda kepada Tuhan dan lakukan kehendak-Nya. Teruslah kerjakan bagianmu sekecil apapun itu karena dari atas sana, Tuhan selalu mengawasi dan memperhitungkan kesungguhan kita.
Tuhan Yesus Memberkati
TC