Renungan Harian Youth, Selasa 06 Februari 2024
Syalom rekan-rekan Youth yang diberkati Tuhan, gimana kabarnya hari ini? Saya doakan semoga semuanya dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Tuhan.
Firman Tuhan dalam Injil Lukas 5:1-20. mengisahkan tentang bagaimana Yesus mengusir roh jahat dari tubuh orang yang kerasukan setan di Gerasa. Ketika memahami kehadiran Yesus, maka roh jahat itu ketakutan. Roh jahat yang jumlahnya banyak itu akhirnya dikeluarkan dari tubuh orang tersebut. Setelah menjadi sadar, orang itu memiliki keinginan untuk menjadi murid-Nya. Semangatnya dipulihkan sehingga dia dapat berpikir dengan lebih baik dan ingin menjalani kehidupannya dengan cara yang bermanfaat sebagai pengikut Yesus.
Yesus datang untuk membawa kesembuhan dan kebebasan.
Kehadiran Yesus selalu membuat roh-roh jahat yang merasuki seseorang gemetar ketakutan. Bagi mereka, Yesus adalah wujud nyata dari Yang Ilahi. Mereka tahu persis siapa Yesus dan apa misinya di dunia. Kehadiran Yesus merupakan ancaman besar bagi kekuatan jahat. Roh-roh jahat tak kuasa melawan-Nya, bahkan tak sanggup untuk bertatapan muka. Roh-roh jahat dalam diri orang Gerasa ini tunduk pada Yesus dan menyebut diri mereka sebagai Legion. Sebelumnya, mereka menguasai orang Gerasa dan bahkan seluruh penduduk kota. Tak ada seorang pun yang mampu mengalahkan Legion.
Kedatangan Yesus membawa ketakutan bagi Legion, roh-roh jahat yang merasuki orang Gerasa. Kesadaran bahwa Yesus adalah sosok Ilahi yang berkuasa atas mereka semakin nyata. Kata-kata Yesus memiliki kekuatan ilahi yang membebaskan orang Gerasa dari cengkeraman roh jahat.
Yesus memiliki kuasa penuh atas Legion. Percayalah bahwa kehadiran Tuhan dalam diri kita memiliki kekuatan yang sama untuk mengusir segala dosa dan ikatan dari si jahat. Namun, ironisnya, seperti penduduk Gerasa, terkadang kita justru meminta Yesus untuk pergi dan menjauh. Apakah ini tandanya bahwa kita dikuasai oleh kejahatan? Bisa jadi. Ketakutan terhadap yang Ilahi mungkin menjadi penyebabnya. Atau karena mereka merasa rugi karena kehadiran Yesus membuat 3000 ekor babi mereka mati. Namun berbeda dengan orang yang dirasuk itu, walaupun banyak orang menolaknya, menyingkirkannya namun kasih Yesus menjamah dan membebaskannya. Ketika banyak orang tidak menghargai dan membuatnya, Yesus sangat menghargakannya, bahkan jauh lebih mahal dari 3000 ekor babi.
Orang yang dibebaskan dari Legion menjadi saksi nyata kuasa Yesus. Kisah ini menantang kita untuk merenungkan beranikah kita sungguh menerima Yesus dalam diri kita? Dengan menerima Yesus, kita dibebaskan dari kuasa jahat dan menjadi Bait Allah, tempat bersemayam berkat, damai, cinta kasih, kebenaran, dan kelemahlembutan. Mengapa kita terkadang merasa nyaman dengan kejahatan dalam diri kita? Bukankah roh-roh jahat seharusnya tinggal di tempat yang kotor, seperti babi-babi, dan binasa?
Mari kita percaya kepada Yesus dengan tulus dan tanpa kepalsuan.
Kegelapan dan roh jahat dapat menjerat kita jika iman kita tidak murni. Yesus adalah satu-satunya Juruselamat yang membawa keselamatan dan kehidupan kekal. Kita perlu menjadikan Yesus sebagai satu-satuNya Juruselamat yang akan membawa kita kepada keselamatan dan kepada kehidupan yang kekal. Jangan biarkan kita dikuasai oleh si jahat tetapi baiklah kita berlari kepada Tuhan ketika kita mengalami macam-macam pergumulan dan tantangan yang berat dalam hidup ini.
Mari kita sama-sama berseru kepada Tuhan memohon kekuatan dan anugerahNya. Kekuatan untuk senantiasa menjaga tubuh kita sebagai Bait Allah yang hidup, tidak ternodai kejahatan. Kekuatan untuk melawan dan mengusir kuasa gelap, bukan malah dikuasai oleh mereka. Ingatlah orang yang kerasukan setan itu? Setelah disembuhkan Yesus, ia ingin selalu bersama Sang Juruselamat. Namun, Yesus memberikan tugas berbeda: pulang dan beritakanlah kepada sanak saudara, kepada seisi kampung, betapa besar kasih Allah yang telah dianugerahkan kepadanya. Dia menjadi saksi hidup, bukan pengikut. Cerita kebaikan tak perlu selalu berada di dekat sumber, ia harus mengalir hingga menyentuh banyak jiwa.
Mewartakan Kasih, Membawa Terang
Jadilah saksi kasih Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Pulanglah “ke rumahmu,” entah itu keluarga, komunitas, atau lingkungan sekitar. Bagikan pengalaman kebaikan Tuhan, betapa Ia telah mengasihi dan mengubah hidup kita. Dengan demikian, kita tidak hanya menjaga Bait Allah dalam diri, tetapi juga membawa terang dan harapan kepada sesama. Dengan anugerah Tuhan dan tindakan nyata, mari kita wujudkan kehadiran Ilahi di bumi. Jadilah Bait hidup yang memancarkan kasih dan menjadi saksi kebaikan-Nya, Jangan biarkan kebaikan berhenti pada diri kita, sebarkanlah kepada dunia..
Kita belajar bahwa kesaksian memiliki nilai tinggi di mata Tuhan. Kesaksian mampu berbicara jauh lebih kuat daripada teori semata. Berbagi pengalaman kasih Tuhan yang kita alami jauh lebih bermanfaat sebagai motivasi karena keasliannya. Percayalah, kesaksian adalah memberitakan kebaikan Allah dalam kehidupan kita. Bagi kita yang telah menikmati anugerah dan pembebasan dari Allah, marilah kita wartakan kasih Tuhan kepada semua orang. Gunakan kata-kata, sikap, dan perbuatan kita untuk menjadi saksi-Nya.
Marilah kita menjadi terang bagi dunia, memancarkan kasih Tuhan melalui kesaksian hidup kita.
Amin…. Tuhan Yesus memberkati
AH – DOT