Elohim Ministry umum Dikenal dari Buahnya

Dikenal dari Buahnya



Renungan Harian Kamis, 14 November 2024

Ayat Pokok : Matius 12:33 “Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal.”

Shalom… Selamat pagi bapak, ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus.

Indonesia memiliki berbagai macam jenis tanaman buah buahan dan tiap jenis tanaman buah-buahan memiliki varietas yang berbeda pula. Contoh ; Durian. Ada berbagai macam jenis buah durian, mulai dari durian musangking, durian tembaga, durian duri hitam, dan masih banyak jenis durian yang lain. Namun kita tidak bisa mengenal jenis durian hanya dari pohonnya saja, karena hanya dari buahnya kita dapat mengenal pohonnya.

Dalam Matius 12:22-37, orang Farisi menuduh Yesus mengusir setan dengan kekuatan dari Beelzebul, penghulu setan. Tuduhan ini sangat tidak masuk akal. Yesus menjelaskan bahwa jika kerajaan Iblis terbagi dan melawan dirinya sendiri, maka itu akan hancur. Perpecahan hanya membawa kehancuran, dan tidak mungkin Iblis menghancurkan kerajaannya sendiri (ay. 25-26).

Melalui peristiwa ini, Yesus menunjukkan bahwa tindakan dan perkataan seseorang, seperti pohon yang menghasilkan buah, mencerminkan isi hati mereka. Jika seseorang menyimpan iri hati, kebencian, atau keinginan buruk terhadap sesamanya, maka yang keluar dari hidupnya pun tidak akan berbuah baik. Orang Farisi berusaha menjaga penampilan luar yang religius dan tampak “benar,” tetapi hati mereka dipenuhi dengan iri hati dan kebencian. Inilah yang disebut Yesus sebagai kemunafikan.

Ada kebenaran penting yang harus kita ingat melalui peristiwa ini

bahwa penampilan lahiriah yang baik bisa jadi pembungkus rapat dari hati yang sebenarnya jahat. Jangan sampai hati kita tercemari oleh dengki dan iri sehingga membuat apa yang keluar dari hidup kita yaitu tindakan maupun perkataan kita tidak bisa dinikmati oleh orang lain, bahkan sebaliknya malah kita menjadi seperti pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang tidak baik juga yang malahan cenderung membuat orang lain tidak terberkati dengan hidup kita.

Bapak, ibu dan saudara yang terkasih, Tuhan menilik hati kita, DIA menyelidiki hati kita, adakah dalam hati kita ini iri hati, kebencian dengki, tidak senang ketika orang menikmati anugerah dan kebaikan Tuhan. Marilah kita jaga hati kita dengan segala kewaspadaan, lebih dari segala sesuatu yang patut kita jaga supaya yang terpancar keluar adalah kehidupan. Buat yang dapat dinikmati oleh orang lain yang ada disekitar kita. Tuhan tidak menilai penampilan lahiriah kita karena penampilan itu dapat mengelabui, namun Tuhan melihat hati kita. Karena ketika hati kita bersih dari segala iri, dengki dan kebencian maka yang terpancar dari hidup kita adalah perkataan dan tindakan yang menjadi berkat.

Tuhan memandang hati kita lebih dari apa pun. Ia menyelidiki isi hati kita yang sesungguhnya. Apakah hati kita dipenuhi oleh kasih atau justru oleh kebencian? Ketika hati kita dipenuhi kasih dan belas kasihan, perkataan dan perbuatan kita akan menghasilkan buah yang baik, yang dapat dinikmati orang lain. Tetapi jika hati kita kotor oleh iri hati atau kebencian, maka yang keluar dari hidup kita hanyalah buah yang pahit, yang tidak membawa berkat.

Bagaimanakah kondisi sejatinya hati kita??? Kita sendiri yang tahu jawabannya. Sia-sialah penampilan luar kita yang nampak baik dan mulia jika hati kita tidak memancarkan buah kehidupan dan kebajikan.

Seperti pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, hati yang dipenuhi kasih menghasilkan perkataan dan tindakan yang membangun. Tuhan tidak melihat penampilan kita dari luar, tetapi menilai apa yang terpancar dari hati kita. Buah kehidupan yang benar hanya bisa muncul dari hati yang benar-benar murni, bebas dari iri, dengki, dan kebencian. Bila hati kita penuh dengan kasih dan sukacita, maka hidup kita akan memancarkan kebajikan yang sejati, yang memberi damai bagi orang-orang di sekitar kita.

Mari kita bertanya pada diri sendiri: Apakah hidup saya telah menghasilkan buah yang baik dan berkenan di hadapan Tuhan? Adakah hal-hal dalam hati saya yang harus saya perbaiki agar hidup saya dapat menjadi kesaksian yang baik bagi sesama?

Buah Kebajikan yang sejati bukan lahir dari dari penampilan luar tetapi lahir dari hati yang benar benar mulia, bersih dan murni yang tidak tercampur dengan iri, dengki dan kebencian. Kiranya kasih Tuhan melingkupi hati kita. Amin.

Tuhan Memberkati.

DS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *