Dikuatkan Oleh Iman

April 26, 2022 0 Comments

Bacaan renungan: Yakobus 1:2-8

Inti ayat: Yakobus 1:2, “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan”

Selamat pagi jemaat yang dikasihi Tuhan. Mari sebelum kita memulai aktifitas sehari-hari, kita mau merenungkan Firman TUHAN hari ini.

            Setiap manusia tentu pernah merasa sakit hati dan terluka. Bukan hanya terjadi sekali atau dua kali, melainkan berulang-ulang sepanjang kita masih menempuh perjalanan hidup ini. Karena itu, pertanyaan yang lebih penting untuk diajukan adalah, bagaimana kita menyikapi setiap luka yang kita alami? Hal ini penting untuk kita renungkan karena luka hati adalah salah satu aspek yang membentuk diri kita.

Di dalam pembacaan hari ini muncul pertanyaan bagi kita “Mengapa orang benar menderita?”

            Yakobus tidak memberikan jawaban untuk pertanyaan itu. Ia hanya menegaskan fakta bahwa gereja memang sedang menderita bagai dua belas suku yang dalam perantauan. Orang percaya menderita karena masih berada di dunia dan belum tiba di kediaman kekal. Maka Yakobus mendorong orang beriman agar memanfaatkan pencobaan untuk bertumbuh ke arah Tuhan, berdoa untuk mendapat hikmat, dan agar dalam pergumulan hidup yang berat justru iman menjadi tahan uji.

            Yakobus memahami bahwa setiap pencobaan tentu menghasilkan banyak sekali luka di dalam hati seseorang. Semakin banyak pencobaan, semakin banyak pula sakit hati yang ditimbulkan. Akan tetapi, di dalam suratnya Yakobus mengatakan bahwa apabila kita jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, hal itu merupakan suatu kebahagiaan.

Yakobus mendorong kita untuk menyikapi setiap sakit hati dengan rasa bahagia. Dengan demikian, kita dapat belajar dan mengambil hikmah dari pengalaman sakit hati tersebut. Dan, semakin banyak hikmah yang kita pelajari dari rasa sakit hati, semakin kuat pula diri kita.

            Yakobus tidak memaksudkan ‘jatuh’ ke dalam pencobaan dalam arti terseret dan berbuat dosa. Namun hal yang sifat dan maksudnya jahat di tangan Iblis, diubah Allah hingga bersifat dan dimaksud untuk menguji iman umat-Nya. Melalui ujian, iman berkesempatan untuk berakar dan memiliki kualitas ketekunan. Apabila proses ini dijalani dengan benar, orang akan mengalami pengampunan dan imannya dimatangkan (ayat 3 – ayat 4).

Maksudnya hubungan dengan Tuhan makin akrab, sehingga pribadi pun makin serasi dengan sifat Tuhan. Maka orang Kristen seharusnya bersukacita waktu mengalami pencobaan, sebab intinya adalah ujian bagi iman.

            Dalam situasi sedang dicobai, orang beriman sangat perlu hikmat. Dalam perspektif Alkitab, hikmat adalah kesalehan yang terjadi karena seseorang dekat dengan Allah. Menghadapi situasi yang menghasilkan kematangan iman, orang beriman perlu kepekaan membedakan kehendak Tuhan dan kekuatan untuk melaksanakannya dengan taat.  Apabila tidak disikapi dengan baik, buah yang dihasilkan dari sakit hati hanyalah dendam.

Oleh karena itu, kita harus belajar dari setiap luka dengan rasa bahagia. Dengan demikian, kita akan semakin kuat menghadapi setiap luka, dan kita belajar untuk tidak memberi luka bagi orang lain. Inilah buah manis yang kita hasilkan.

BELAJAR DARI SETIAP LUKA AKAN MENGHASILKAN BUAH YANG MANIS

Tuhan Yesus memberkati

MEK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *