“Doa yang Dijawab”
Renungan Harian, Jumat 11 Juni 2021
Mazmur 66:18-20
“Jika aku melihat kejahatan dalam hatiku, Tuhan tidak akan mendengarkan. Namun, Allah telah mendengar, Dia memperhatikan suara doaku. Terpujilah Allah yang tidak berpaling dari doaku, dan kasih setia-Nya padaku”
Selamat pagi bapak, ibu dan saudara sekalian. Apabila melihat teks bacaan kita hari ini, timbul pertanyaan seperti ini. Apakah doa itu ada syaratnya sehingga pemazmur berkata, “jika aku melihat kejahatan dalam hatiku, Tuhan tidak akan mendengarkan…?” Ataukah selama ini kita menganggap bahwa doa kita pasti dijawab Tuhan dalam kondisi apapun sekalipun hati kita belum beres?
Bapak, ibu dan saudara yang terkasih. Fungsi utama doa bukan sekedar sebuah ritual atau kebiasaan apalagi kalau sekedar hanya untuk melakukan kegiatan agamawi.
Doa adalah membangun hubungan dengan yang Maha Kuasa.
Doa adalah cara kita menghadap kepada Tuhan kita untuk berkomunikasi, berbicara, menyampaikan isi hati kita (seperti Hana yang menyampaikan isi hatinya kepada Tuhan dalam doanya – 1 Samuel 1:15), sehingga dengan demikian keintiman dapat dibangun. Doa yang benar disertai dengan keyakinan bahwa kita sudah dibenarkan dan hati nurani kita telah dibersihkan dari segala macam kesalahan sehingga kita datang dengan keyakinan bahwa Tuhan mendengarkan doa kita (Yakobus 5:16b).
Namun keyakinan tidak dapat dibangun jika Roh Kudus sudah menegur kita namun kita mengabaikannya. Roh Kudus adalah pribadi yang menyertai kita dan Dia yang paling mengerti kedalaman isi hati kita. Ibarat sebuah filter dia akan mencoba membersihkan segala macam kotoran dalam hati kita. Jika ada sesuatu yang tidak beres maka dia akan memberitahu kita dan kita seharusnya peka dan meresponnya dengan benar.
Kunci utama keintiman dengan Allah dan doa yang dijawab adalah dengan merespon secara benar apa yang Roh Kudus katakan kepada kita.
Jika hati kita masih ada benci dendam dan Roh Kudus menyuruh kita untuk mengampuninya, maka dengan kekuatan Tuhan kita mengampuni orang yang sudah menyakiti kita (Yakobus 5:16a). Jika ada rencana jahat dan kecurangan yang kita rancangkan dan Roh Kudus memberitahukan kepada kita, sebaiknya kita membatalkannya dan memohon ampun kepada Tuhan. Bukankah Yesus selalu mengampuni kita sejahat apapun rancangan dalam hati kita? Dengan demikian kita memperoleh keyakinan bahwa Tuhan mendengarkan doa kita. DIA yang menyimpan air mata kita di kirbat-Nya (Mazmur 56:8).
Bapak, ibu dan saudara yang terkasih. Bagaimana dengan doa-doa kita? Apakah doa kita sekedar dan ala kadarnya tanpa kita mengerti bagaimana membangun keintiman dengan Tuhan yang mengasihi kita? Marilah kita benahi lagi sikap kita dalam berdoa.
Berdoalah dengan sungguh-sungguh, sampaikanlah isi hati kita kepada Tuhan. Bangunlah keintiman dengan Tuhan melalui doa-doa kita. Karena semakin kita dekat dengan-NYA, semakin kita mengenal pribadi-NYA, semakin kita tahu isi hati-NYA, semakin kita tahu kehendak-NYA, semakin kita peka dengan kemauan-NYA.
Dengarkanlah suara Roh Kudus, responi dengan benar apa yang Roh Kudus ingin supaya kita lakukan, maka dengan pastilah doa-doa kita akan dijawab Tuhan.
Amin.Tuhan Yesus Memberkati.
DS