Renungan harian Senin, 10 Maret 2025
Keluaran 12-14
Perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan iman. Pada malam pembebasan itu, Allah memberikan perintah dan penyataan-Nya untuk melatih iman umat-Nya agar mereka semakin mengenal pribadi-Nya. Malam itu menjadi bukti nyata bagaimana Allah bertindak sebagai pelindung dan penuntun bagi umat-Nya.
Eksodus dimulai pada malam hari, menjadi perjalanan iman bagi bangsa Israel yang keluar dari Mesir. Allah memberi tuntunan, perintah, dan ketetapan bagi Israel sebagai bentuk pelatihan iman mereka.
PERJALANAN IMAN YANG BISA KITA PERLAJARI DARI KISAH EXODUS
1. TENTANG PASKAH (Keluaran 12:1-28, 43-51)
Allah menetapkan Paskah sebagai peringatan tentang bagaimana Dia membebaskan umat-Nya. Perintah-Nya agar Israel menyembelih anak domba dan menandai rumah mereka dengan darah bukanlah sekadar ritual, tetapi sarana penyelamatan. Allah memerintahkan bangsa Israel untuk menandai rumah mereka dengan darah anak domba agar luput dari tulah. Darah itu menjadi simbol perlindungan dan keselamatan dari Allah.
Keluaran 12:12-13: “Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN. Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir.”
Darah anak domba menjadi tanda keselamatan bagi umat Israel, sama seperti darah Yesus yang menyelamatkan kita dari hukuman dosa. Allah tidak memberikan perintah untuk kepentingan-Nya sendiri, tetapi untuk menolong umat-Nya. Terkadang, perintah Allah mungkin terasa sulit, tetapi setiap ketetapan-Nya memiliki tujuan yang baik dan mendatangkan kehidupan bagi kita.
Perintah Tuhan bukanlah beban, tetapi bentuk pertolongan dan kasih-Nya kepada umat. Setiap aturan yang diberikan bertujuan untuk menyelamatkan dan membimbing umat-Nya.
2. KELUAR DARI MESIR (Keluaran 12:42, 13:1-16)
Keluar dari Mesir adalah awal perjalanan menuju kebebasan. Allah bukan hanya membebaskan mereka dari perbudakan fisik, tetapi juga membentuk mereka menjadi umat yang bergantung sepenuhnya kepada-Nya.
Keluaran 12:41-42: “Sesudah lewat empat ratus tiga puluh tahun, tepat pada hari itu juga, keluarlah segala pasukan TUHAN dari tanah Mesir. Malam itulah malam berjaga-jaga bagi TUHAN, untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Dan itulah juga malam berjaga-jaga bagi semua orang Israel, turun-temurun, untuk kemuliaan TUHAN.”
Allah selalu berjaga dan siap menolong umat-Nya. Jika Allah sendiri berjaga bagi kita, kita pun harus berjaga dalam iman kita, hidup dalam ketaatan, dan tidak lalai dalam perjalanan rohani kita.
Memiliki ALLAH yang senantiasa berjaga tidak seharusnya menjadikan kita pribadi yang lalai, bahkan peristiwa ini mengajarkan kita untuk turut berjaga bagi kemuliaan ALLAH.
3. PERMULAAN PERJALANAN (Keluaran 13:21, 14:14, 25, 30)
Perjalanan Israel ke Tanah Perjanjian bukanlah jalan yang mudah. Allah menuntun mereka melalui jalan yang mungkin tampak sulit, tetapi itu adalah jalan terbaik menurut kehendak-Nya.
Keluaran 13:21: “TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam.”
Meskipun terkadang kita tidak memahami jalan yang Allah pilih untuk kita, kita harus percaya bahwa Dia selalu menyertai dan menolong kita. Terkadang, kita diperintahkan untuk diam dan percaya kepada-Nya.
Keluaran 14:14: “TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.”
Allah tidak hanya membimbing, tetapi juga berperang bagi kita. Pada akhirnya, kemenangan ada di tangan-Nya, dan keselamatan adalah bagian kita.
THE LION AND THE LAMB
Yesus adalah Anak Domba yang dikorbankan untuk menggantikan kita dalam menerima hukuman dosa, tetapi Dia juga Singa dari Yehuda, pahlawan yang siap berperang bagi kita. Kelembutan kasih-Nya menyelamatkan kita, tetapi kemuliaan-Nya juga akan datang untuk menghakimi dunia.
Ibrani 4:14-16: “Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.”
Yesus adalah Imam Besar kita yang mengerti kelemahan kita. Oleh karena itu, marilah kita mendekat kepada-Nya dengan penuh keberanian dan iman, karena Dia telah memberikan segala yang kita butuhkan untuk perjalanan iman kita.
Malam Eksodus bukan sekadar malam biasa, tetapi malam pertempuran Allah untuk menyelamatkan umat-Nya. Peristiwa ini dikenang dan diajarkan turun-temurun sebagai bukti kebesaran Allah.
Kesimpulan
Perjalanan iman tidak selalu mudah. Seperti bangsa Israel, kita juga menghadapi perintah Allah yang kadang sulit, jalan yang tidak selalu kita mengerti, dan peperangan rohani yang membutuhkan keteguhan hati. Namun, Allah yang membebaskan Israel dari Mesir adalah Allah yang sama yang akan menuntun kita dalam setiap langkah hidup kita. Percayalah bahwa Dia selalu berjaga, berperang, dan menyelamatkan kita. Amin.
Rangkuman Khotbah
Pdt. Benoni D. Kurniawan
Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan