HIDUP BERKENAN KEPADA Tuhan

Renungan Harian Senin, 17 Juni 2024
Keadaan Dunia Saat Ini sangat kacau. Ada orang yang tidak ingin dipanggil sesuai dengan jenis kelamin mereka, bahkan ada yang menolak sebutan seperti “Mister”, “Missis”, “Sister”, atau “Brother”. Ini mencerminkan kebingungan dan kerusakan moral di zaman kita. Namun, kita sebagai umat Tuhan harus tetap berdiri teguh pada prinsip-prinsip yang benar sesuai dengan firman Tuhan.
Menghormati Tujuan Penciptaan
Bayangkan jika mimbar yang kita gunakan ini dipakai untuk hal-hal yang tidak sesuai, seperti menjual mie instan atau bahkan menyimpan kotoran sapi. Pembuatnya pasti akan sangat kecewa dan marah karena tidak sesuai dengan tujuan pembuatannya. Demikian juga, hidup kita harus dijalani sesuai dengan tujuan penciptaan kita oleh Tuhan. Kita tidak boleh memaksakan kehendak kita sendiri tetapi harus mengikuti kehendak Sang Pencipta.
Hidup Berkenan kepada Allah
Ibrani 11:6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Hidup berkenan adalah mempercayai kepada Allah ada dan mengenal Allah yang memberi upah yang sungguh-sungguh mencari Dia. Penulis kitab Ibrani memberikan contoh tentang Henokh yang karena imannya diangkat sehingga ia tidak mengalami kematian.
Contoh dari kehidupan Henokh
Ibrani 11:5 Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah.
Mari kita lihat dalam kitab Kejadian 5:21-24. Setelah Henokh hidup enam puluh lima tahun, ia memperanakkan Metusalah. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.
Henokh hidup bergaul dengan Allah selama 300 tahun setelah ia memperanakkan Metusalah. Henokh mencapai umur 365 tahun, dan hidupnya dicatat sebagai orang yang selalu bergaul dengan Allah. Pada Usia 65 Henoh mengalami pertobatan yang serius dan adalah titik balik, seperti tanda U-turn saat mengendarai kendaraan.
Hidup berkenan kepada Allah adalah Berjalan dengan Allah
Hidup bergaul dengan Allah berarti berjalan bersama dengan Allah. Bagaimanakah hidup berjalan dan sejalan dengan Allah
- TUJUAN SAMA
Kita harus menyamakan tujuan hidup kita dengan tujuan Allah. Jika tujuan berbeda maka tidak akan berjalan bersama-sama. Berjalan bersama dengan Allah dimulai dengan kesepakatan dengan kebenaran yaitu TUJUAN yang SAMA
- CARA SAMA
Jika tujuan dan cara kita sama dengan Allah, maka kita bisa berjalan bersama dengan-Nya. Henokh selalu bertanya kepada Tuhan tentang caranya mencapai tujuan hidup yang benar. Apakah hidup kita sudah mengikuti cara-cara Tuhan?
- TEMPO SAMA
Menjaga Tempo dengan Tuhan. Bangsa Israel diajak berjalan oleh Tuhan dari Mesir menuju tanah perjanjian selama 40 tahun dengan berbagai tempo. Kadang cepat, kadang lambat, sesuai dengan perlindungan Tuhan. Henokh juga menyesuaikan temponya dengan Tuhan. Kadang kita terlalu cepat atau terlalu lambat dalam mengikuti Tuhan, namun kita harus selalu berusaha menyamakan tempo kita dengan Tuhan.
- HATI SAMA
Kesamaan Minat/Hati dengan Tuhan, Selain tempo, kita juga harus memiliki kesamaan minat dengan Tuhan. Tuhan minat pada kekudusan, sementara kita mungkin sering kali tergoda oleh penyimpangan. Henokh selalu sadar akan kedatangan Tuhan yang bisa terjadi kapan saja dan hidup dalam kekudusan di tengah-tengah lingkungan yang sangat berdosa.
Henokh menamai anaknya METUSALAH – yang berarti “Kedatangan Tuhan sudah dekat” menjadi pengingat senantiasa bahwa hidup kita harus berkenan kepada Allah dan senantiasa menyadari bahwa Tuhan segera datang sehingga tidak menjalani kehidupan dengan sembarangan. Henokh senantiasa memberitakan kebenaran kepada semua orang untuk mereka berbalik kepada Allah.
Tuhan Yesus memberkati
Rangkuman Khotbah
Pdt Gatut Budiono