“Iman ditopang oleh Hati-nurani”
Renungan Harian, Jumat 31 Juli 2020
Memiliki Iman yang kokoh harus ditopang oleh pondasi yang kuat, kemarin kita belajar Bersama bahwa Iman ditopang oleh kasih, yang kedua …
2. IMAN DITOPANG OLEH HATI NURANI
“Tugas ini kuberikan kepadamu, Timotius anakku, sesuai dengan apa yang telah dinubuatkan tentang dirimu, supaya dikuatkan oleh nubuat itu engkau memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang murni. Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka… “ — 1 Tesalonika 1:18-19
Banyak orang sekarang meremehkan masalah hati nurani. Mereka lebih memperhatikan yang kelihatan dari pada yang tidak kelihatan, memperhatikan penilaian manusia dari pada penilaian Tuhan.
Dalam suratnya kepada Timotius, Rasul Paulus memakai istilah “kandas”. Istilah yang dipakai untuk sebuah kapal. Pertanyaannya: memerlukan lubang seberapa besar untuk mengkandaskan sebuah kapal? Tentu saja kita semua tahu bahwa lubang kecil saja dapat mengkandaskan sebuah kapal yang besar sekalipun. Jadi jika kita tidak waspada, kotornya hati nurani kita dapat menenggelamkan iman sebesar apapun. Pernahkah saudara mendengar tentang seorang yang rajin melayani, rajin ke gereja akhirnya jatuh dalam dosa dan meninggalkan imannya? Itu semua karena tidak menjaga hati nurani.
Firman Tuhan mengatakan:
“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” — Amsal 4:23
Terjemahan Amplified mengatakan, “Jagalah hatimu … melebihi dari segala sesuatu yang engkau jaga..”, lebih dari reputasimu, lebih dari hartamu, lebih dari popularitasmu, lebih dari penilaian orang lain terhadap dirimu … Mengapa? Karena dari dalam hatimu keluar suatu kehidupan atau dengan kata lain:
kehidupan yang akan kita miliki ini adalah produk dari apa yang ada di dalam hati kita. Hati nurani adalah fondasi iman, jika hati nurani kita kotor maka hal tersebut dapat mengkandaskan iman kita.
Banyak orang dapat memulai kehidupan ini dengan sangat baik tetapi pada akhirnya hidupnya hancur karena tidak memelihara hatinya. Jika saya mengatakan hancur bukan berarti orang tersebut uangnya akan habis atau popularitasnya akan pudar, belum tentu demikian tetapi kebenaran iman yang dia pernah miliki itu punah. Nilai-nilai luhur yang ia miliki mulai terkontaminasi oleh hal-hal duniawi. Hal inipun pernah diingatkan firman Tuhan yang mengatakan: “karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku.” – 2 Tim 4:10
Rasul Paulus mempunyai seorang sahabat dalam pelayanannya yaitu Demas. Dia adalah seorang yang mencintai Tuhan dan sering memberikan salam yang membangun kepada jemaat-jemaat yang mereka layani melalui tulisan Rasul Paulus (Kol 4:14). Tidak pernah disangka bahwa akhirnya hubungan yang manis itupun pudar karena keduniawian telah masuk ke dalam hati Demas. Memang benar kata Firman Tuhan yang mengatakan:
“Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?” – Galatia 3:3
Hidup ini bukanlah pertandingan lari 100 meter melainkan pertandingan lari marathon atau lari jarak jauh. Itulah sebabnya kita harus memperhatikan hati nurani kita. Jika hati nurani kita kotor maka maka hati kita akan kotor. Jika kita tidak memperhatikan teguran-teguran kecil dari hati nurani kita maka moral kitapun bisa rusak. Jika moral kita rusak maka hal itu akan mencemari banyak orang. Mari kita jaga hati nurani kita.
Jika bagi beberapa orang, uang mulai lebih penting dari persahabatan maka rusaklah persahabatan itu. Jika popularitas menjadi lebih penting dalam kehidupan seseorang maka banyak hal yang indah-indah dapat dikorbankan untuk menggapai hal bagi dirinya sendiri. Kita harus selalu mengingat bahwa tidak ada kejatuhan yang tiba-tiba.
Seringkali orang jatuh dalam dosa itu karena dia mengabaikan terguran hati nuraninya sedikit demi sedikit. Akhirnya hati nuraninya menjadi tumpul dan dia tidak sadar bahwa dia dalam bahaya yang dapat menjerumuskan dan menghancurkan imannya. Contohnya Simson, seorang yang hebat dan kuat. Tetapi dia tidak mendengarkan nasihat orang tuanya. Dia memilih wanita yang tidak seiman untuk mendampinginya dan akhirnya kita sudah tahu semua Simson jatuh dan dikalahkan sebenarnya karena pilihannya.
Roh selalu bersuara melalui hari Nurani kita untuk menyatakan hal yang benar atau tidak bernar, Roh Kudus akan memberikan damai sejahtera dalam hati Nurani kita dalam kebenaran Firman Tuhan.
PPI _2