INFINITE JOURNEY

Renungan Harian Youth, 11 April 2022
Amsal 29:18, Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.
Masa muda adalah masa dimana seseorang berusaha untuk menemukan tujuan dan menjawab pertanyaan “untuk apa aku ada di dunia ini?” sejak kecil, kita sudah diberikan petunjuk tentang masa yang akan datang dengan pertanyaan mengenai cita-cita kita ketika kita dewasa nanti. Namun pada kenyataannya, hanya sedikit yang bertahan dengan cita-cita masa kecilnya dan ada begitu banyak yang menemukan perubahan dari cita-cita yang semula. Bahkan ada begitu banyak dari teman-teman yang sudah bekerja ternyata merasa salah jurusan pada waktu kuliah dahulu.
Inilah kehidupan, ada banyak perubahan yang terjadi, namun tujuannya adalah membawa kita hidup di masa depan.
Rekan-rekan youth, Perjalanan kehidupan ini tidak akan berhenti ketika goal pribadi ini sudah tercapai. Ketika kita mencapai satu target dalam hidup ini, tentu kita akan beralih ke target yang lainyang artinya perjuangan kita tidak berhenti sampai disitu saja. Lulus SMP, target selanjutnya adalah lulus SMA, setelah itu ada yang bekerja dan ada yang lanjut kuliah. yang bekerja tentu harus mengupgrade diri supaya dapat naik ke level yang lebih baik, dan yang kuliah targetnya pasti adalah wisuda. Apakah akan berhenti sampai disana? Tentu teman-teman bisa merenungkannya lagi.
Hidup ini akan menjadi perjalanan tiada akhir sampai visi Tuhan dalam hidup kita tercapai.
VISI dan GOAL
Visi berbeda dengan goal. Visi lebih pada tujuan akhir kehidupan itu sendiri, yang mana tujuan akhir ini tidak akan ada ujung pencapaiannya. Sedangkan goal adalah tujuan yang memiliki timeline pencapaian dan setelah tercapai maka selesai, tidak ada yang perlu dilakukan lagi untuk mencapai goal itu.
Tuhan Menaruh visi-Nya bagi setiap kita
Di dalam kehidupan kita sebagai Anak Tuhan maka Tuhan kita sebagai Bapa yang sangat baik selalu memberikan yang terbaik dalam kehidupan kita. Salah satu yang diberikan-Nya adalah sebuah Visi. . Dia memiliki rencana bagi setiap kita.Dia mempersiapkan yang terbaik bagi kehidupan kita
Dalam Amsal 29:18a, dikatakan bila tidak ada wahyu maka menjadi liarlah rakyat, dalam terjemahan yang lain dikatakan ” Where [there is] no vision, the people perish..” dalam arti “bila tidak ada visi, rakyat akan binasa..”. Kita bisa simpulkan pentingnya visi itu dalam kehidupan. Rakyat akan menjadi liar, dan tentunya mengarah kepada hal-hal yang tidak diinginkan.
Visi dari Tuhan bersifat absolut, artinya visi yang Tuhan tentukan adalah mutlak dan tidak dapat berubah. Ketika Dia memberikan visi-Nya bagi seseorang maka itu tidak dapat diubah oleh apapun. -Visi mengarah kepada tujuan, visi dari Tuhan mengarahkan kepada tujuan-Nya bagi setiap kita.
Visi membentuk persepsi dan perspektif yang kemudian mengarah kepada proses dan menuju kepada hasil.
Ketika kita mendapatkan visi maka itu akan membentuk cara kita memandang tentang arah yang ada di depan kita, dan visi akan membawa kita melewati proses dalam perjalanan kepada hasil/tujuan.
Cara kita mendapatkan Visi Tuhan :
- Memerlukan informasi yang tepat (Firman Tuhan), untuk mendapatkan visi Tuhan maka kita harus tekun merenungkan Firman Tuhan. Karena Firman Tuhan yang akan menunjukkan informasi yang tepat tentang hal-hal yang benar yang kemudian mengarahkan kita kepada visi Tuhan.
- Memerlukan penerangan rohani yang benar (Roh Kudus), Roh Kudus adalah Penolong dan Dialah Pengajar kita yang akan menuntun kita kepada seluruh kebenaran, dan termasuk diantaranya adalah visi Tuhan.
- Memerlukan hati yang terbuka dan mau terus belajar, keterbukaan hati adalah tanda kesiapan untuk menerima visi Tuhan, dan hanya bagi mereka yang mau terus belajar maka mereka akan mendapat visi Tuhan.
Rekan-rekan youth, penting bagi kita untuk memiliki pertimbangan yang benar dalam mengerjakan tujuan Tuhan dalam hidup kita. Ketika kita memilih jalan Tuhan, pasti muaranya adalah kemuliaan Tuhan yang dinyatakan dalam hidup kita. Sesuatu yang berkaitan dengan jalan Tuhan selalu lekat dengan sebuah proses. Dan firman Tuhan akan terus meneguhkan kita untuk melihat bahwa Tuhan tidak membiarkan kita berjalan sendirian. Kalau Tuhan yang memerintahkan kita untuk bergerak, Dia pasti akan menyediakan kekuatan kita untuk melewati jalan-jalan yang harus kita lalui.
Berjalan di Jalan Tuhan bukan berarti kita tidak akan menemukan ketidaknyamanan, namun disana selalu ada damai sejahtera yang membuat kita paham bahwa Tuhan sudah menanti kita pada tujuan yang telah Dia siapkan bagi kita.
ER 09042022-LP