Inikah yang disebut KASIH
Renungan Harian Senin, 06 Maret 2023
Syalom bapak ibu yang terkasih… Didalam budaya Yunani, tempat dimana penulis-penulis perjanjian baru hidup, ada beragam kata untuk “KASIH”. Beberapa diantaranya yang cukup populer adalah Eros, Storge, Philia, dan Agape. 4 kata inilah yang cukup terkenal, sehingga ada seorang penulis Kristen yang bernama C.S Lewis yang menulis buku dengan judul “Four Love”.
Pertama Eros , Berbicara mengenai Eros, kerap berbicara sebagai kasih yang romantis dan erotis. Dan didalam dunia masa kini, kerap dihubungkan dengan seksualitas dan pornografi. Namun sebenarnya kata “Eros” punya pengertian yang lebih luas pada apa yang kita kenal pada masa ini. Kata eros dipakai ketika perasaan kita tergugah, digerakkan oleh sesuatu yang luarbiasa yang ada diluar kita.
Kedua Storge, Storge adalah kasih yang digunakan dalam banyak kasus. Kasih untuk teman, keluarga dan negara, digunakan secara luas. Namun kasih storge paling lumrah digunakan untuk menggambarkan hubungan antara orangtua dan anak. “Seorang anak mengasihi dan dikasihi oleh orang yang melahirkannya” (Plato). Jadi kasih Storge biasanya digunakan untuk kekerabatan.
Ketiga Filia, Kata kasih ini digunakan untuk hubungan yang dekat dan indah diantara dua orang yang memiliki hubungan yang dekat. Misalnya suami-istri, keluarga, teman. Dimana kedekatan disitu ada kasih Filia.
Yohanes 11:3,36 Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: “Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit”. Kata orang-orang Yahudi:”Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya”. Dalam ayat ini, kasih yang digunakan Yesus kepada Lazarus adalah kasih Filia. Demikian juga kasih Yesus kepada murid yang dikasihinya Yohanes.
Dan Keempat Agape, Agape adalah kasih yang paling sering digunakan oleh penulis-penulis perjanjian baru, khususnya Rasul Paulus.
- Agape – bukan semata kasih yang digerakkan oleh kedekatan dan emosi, melainkan juga kasih yang digerakkan oleh keinginan untuk mendatangkan kebaikan tertinggi bagi orang lain
- Agape – adalah kuasa yang mampu membuat seorang pribadi mengasihi seseorang yang tak patut mendapatkan kasih, bahkan seseorang yang menjadi musuhnya
- Agape – adalah bukanlah kasih “karena”; bukan pula kasih “supaya”, melainkan kasih “walaupun”. Kasih Agape adalah kasih yang tidak bersyarat.
Roma 5:7-8, Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar — tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Kasih Agape inilah yang digunakan oleh Rasul Paulus didalam salah satu bagian dalam kitab perjanjian baru. Dalam 1 Korintus 13, ini adalah bagian yang cukup dikenal banyak orang dengan baik. Dalam bagian ini Paulus mendefenisikan Agape dan konkrit dan jelas. Paulus menjelaskan Agape bukan dengan istilah-istilah yang abstrak. Karena bagi Paulus, Agape itu dapat dikenali, dapat dimengerti, melalui apa yang dikerjakan oleh kasih Agape itu. Bagi Paulus Kasih itu adalah kata kerja. Kasih bukanlah sebuah gagasan, tapi kasih adalah sebuah perbuatan. Tanpa adanya perbuatan, tidak ada namanya Kasih.
1 Korintus 13:4-7, Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
Dalam ayat ini Paulus menuliskan 15 perwujudan dari Kasih..
- Kasih itu Sabar
Yang menarik adalah ketika Rasul Paulus berbicara mengenai Kasih, membuka dengan kata “Sabar” dan menutupnya juga dengan kata “Sabar”. Disini kita dihadapkan dengan sebuah kenyataan, bahwa jika berbicara mengenai “Kasih” berhubungan dengan “Sabar”. Dan dua bentuk kesabaran yang perlu dimiliki oleh kita semua.
Kasih itu Sabar (makrothumei); Kasih itu menanggung (hupomenei) segala sesuatu
Yang pertama adalah kesabaran terhadap manusia, dan yang kedua adalah kesabaran terhadap situasi dan keadaan. Kesabaran terhadap manusia itulah yang diungkap oleh Rasul Paulus dalam 1 Kor 13:4. Dan juga kita diminta sabar terhadap situasi, kadang-kadang kitab isa sabar terhadap sesama kita, namun kita tidak sabar terhadap situasi kita.
- Kasih itu Murah Hati
Murah hati lebih daripada good atau baik. Philip II adalah raja spanyol yang memerintah dari 1556-1598. Dia dikenal sebagai raja yang baik. Raja yang rohani, raja yang setia pergi kegereja, punya moral yang baik, namun dia dikenal juga sebagai orang yang “Unkind” atau tidak murah hati. Karena sepanjang pemerintahannya, dia mendukung “Inkuisisi”. Inkuisisi adalah sebuah politik yang membenarkan tindakan kekerasan untuk memusnahkan orang yang dianggap menyimpang dari agama yang resmi. Dan karena hal itu ada ribuan orang yang mati. Dia adalah raja yang baik namun tidak murah hati.
Berbeda dengan Yesus ketika Dia melihat perempuan yang kedapatan berzinah, dimana banyak orang Yahudi yang akan melempar wanita itu dengan batu, namun Yesus tidak menghakimi, tetapi justru DIA bermurah hati kepada wanita itu. Didalam kehidupan kita, kita juga diminta oleh Tuhan untuk tidak hanya menunjukkan diri kita sebagai orang yang baik saja, tapi juga harus menjadi orang yang bermurah hati.
- Kasih itu tidak Cemburu
Cemburu adalah perasaan negative, yang kerap kali muncul karena merasa diri inverior, karena merasa diri punya anugerah yang lebih sedikit. Dosa cemburu tidak kelihatan, namun punya potensi yang membahayakan.
- Kasih itu tidak sombong dan tidak memegahkan diri
Berbicara mengenai perasaan negatif yang muncul karena merasa diri lebih hebat, lebih superior daripada yang lain. Kita bisa melepaskan diri dari jebakan kesombongan bila kita menyadari bahwa semua kelebihan yang kita miliki itu adalah anugerah dari Allah. Orang yang benar-benar hebat tidak perlu menampilkan dirinya sebagai orang yang hebat, karena mereka sadar kehebatan mereka bisa terjadi karena anugerah Allah dalam hidup mereka
- Kasih itu tidak bersukacita atas segala sesuatu yang tidak berjalan dengan baik
Seorang penulis yang bernama William Barclay mengatakan “Ini adalah salah satu sifat aneh dari sifat manusia …..kita sering lebih suka mendengar kemalangan orang lain daripada keberuntungan mereka. Jauh lebih mudah untuk menangis dengan mereka yang menangis daripada bersukacita dengan mereka yang bersukacita “
- Kasih itu tidak pernah berhenti berhara
- Kasih itu berharap sekalipun tidak ada harapan. Mungkin kita memiliki kerabat, atau pasangan yang sulit untuk berubah, entah berubah karakter atau apapun itu, namun ingatlah untuk tidak berhenti berharap. Atau mungkin kita memiliki anak yang susah diatur, malas dan kita beranggapan dia tidak memiliki masa depan yang baik, namun teruslah berharap didalam Tuhan, bahkan ketika situasi yang ada dihadapanu begitu suram dan gelap, tetaplah dan teruslah berharap kepada Tuhan.
Sampai hari ini kita masih berada didalam sekolah kehidupan, kita masih belajar untuk mewujudkan kasih itu didalam kehidupan kita, dan kita punya teladan, dan teladan kita adalah Tuhan Yesus Kristus. Yesus adalah perwujudan dari Kasih, ketika kita bingung untuk mencari teladan, teladan itu ada didalam diri Yesus. Dan ketika kita sulit mengenal kasih yang sejati itu, kita hanya bisa mengenal kasih yang sejati itu didalam diri Yesus Kristus, Jurus’lamat kita
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Pdt. Gani Wiyono