“Jangan Malas: Belajar dari Si Semut”

January 16, 2025 0 Comments

Renungan Harian Anak, Kamis 16 Januari 2025

Syalom, adik-adik yang dikasihi Tuhan! Bagaimana kabarnya pagi ini? Kakak berdoa semoga kalian semua sehat dan semangat menjalani hari ini. Hari ini, kita akan belajar tentang sesuatu yang sangat penting: “Jangan Malas.”

Apa itu Malas? Adik-adik, tahukah kalian apa itu malas? Malas adalah ketika kita menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya kita lakukan. Kita mungkin memberi banyak alasan untuk tidak melakukannya, seperti: “Nanti saja,” atau “Aku lagi capek.” Padahal, kalau kita terus menunda, pekerjaan itu bisa lupa atau malah menumpuk!

Kita tidak boleh malas dalam semua hal yang kita lakukan, misalnya:

  • Mengerjakan PR. Kalau kita malas mengerjakan PR, nanti PR-nya akan menumpuk dan akhirnya tidak selesai.
  • Membantu orang tua. Kalau kita malas membantu Papa dan Mama, mereka bisa merasa lelah sendiri, padahal kita bisa membantu meringankan pekerjaan mereka.
  • Menjaga kebersihan. Jangan malas mandi, merapikan tempat tidur, atau membersihkan mainan kita, ya!
  • Berdoa dan membaca Alkitab. Jangan lupa juga untuk selalu berdoa dan membaca Firman Tuhan, karena itu adalah cara kita mendekatkan diri kepada Tuhan.

Adik-adik, di Alkitab, Raja Salomo mengingatkan kita untuk belajar dari semut (Amsal 6:6-11). Kenapa harus belajar dari semut? Semut itu binatang kecil, tapi mereka sangat rajin!  Saat ada banyak makanan di musim panen, semut-semut bekerja keras mengumpulkan makanan dan menyimpannya di sarang mereka. Ketika musim panas tiba, saat sulit menemukan makanan, mereka tidak kesulitan karena sudah menyiapkan persediaan sebelumnya.

Raja Salomo juga menulis di Amsal 6:10: “Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring.” Ini menggambarkan orang malas yang terus menunda pekerjaan. Kalau kita menunda-nunda, pekerjaan kita tidak akan selesai, dan akhirnya kita sendiri yang kesulitan.

Apa Akibat Malas? Raja Salomo mengatakan bahwa orang yang malas akan menjadi miskin dan kekurangan. Misalnya Kalau kita malas mengerjakan PR, nanti PR menumpuk, dan akhirnya kita dimarahi oleh guru di sekolah. Kalau kita malas belajar untuk ulangan, kita bisa mendapatkan nilai jelek. Kalau kita malas membantu orang tua, rumah bisa jadi berantakan, dan kita membuat Mama dan Papa sedih. Sebaliknya, kalau kita rajin PR kita selesai tepat waktu, dan guru memuji kita. Nilai ulangan kita bagus, karena kita sudah belajar jauh-jauh hari. Mama dan Papa senang karena kita membantu mereka di rumah.

Adik-adik, yuk kita belajar untuk menjadi anak yang rajin! Dengan tidak menunda tugas kalian

1. Kerjakan tugas segera. Kalau dapat PR di sekolah, langsung kerjakan begitu sampai di rumah sebelum bermain.

2. Belajar untuk ulangan dari jauh-jauh hari. Jangan menunggu besok baru belajar!

3. Bantu orang tua. Mulailah dengan hal kecil, seperti merapikan tempat tidur atau membereskan mainan.

Ingatlah bahwa Semua hal besar dimulai dari hal kecil. Kalau kita rajin dalam hal kecil, kita akan menjadi anak yang bertanggung jawab dalam hal-hal besar.

Ayat Hafalan:
“Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak.” (Amsal 6:6)

Doa:
“Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau mengajarkan kami untuk tidak malas. Tolong kami agar bisa belajar dari semut yang rajin dan bijak. Ajari kami untuk mengerjakan tugas dengan segera, membantu orang tua, dan selalu mendekat kepada-Mu melalui doa dan membaca Firman-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”

Selamat menjalani hari, adik-adik! Ingatlah, jangan malas, ya, karena usaha kita akan mendatangkan hasil yang baik. 😊🙏

Mic – RS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *