“Jangan Membeda-bedakan”

March 15, 2025 0 Comments

Renungan Harian Anak, Sabtu 15 Maret 2025

Shalom, Adik-Adik Elohim Kids! Bagaimana kabarnya hari ini? Kakak berharap semuanya sehat dan penuh sukacita. Sebelum kita memulai aktivitas hari ini, yuk kita bersama-sama belajar tentang tidak membeda-bedakan sesama dalam renungan hari ini.

Seminggu lagi Yani akan berulang tahun. Orang tuanya berencana mengadakan pesta ulang tahun untuknya. “Yani, kamu boleh mengundang semua temanmu,” kata Mama dengan gembira. Yani pun mulai menulis daftar nama teman-temannya yang akan diundang. Namun, tiba-tiba ia teringat beberapa nama seperti Yogi dan beberapa teman lainnya.
“Yogi? Ah, dia sering menggangguku, jadi untuk apa aku mengundangnya?” pikir Yani.
“Agus? Tito? Rudi? Mereka kan juga anak-anak yang kurang mampu, ke sekolah saja jalan kaki. Aku juga tidak perlu mengundang mereka. Mereka nanti tidak membawa hadiah yang bagus”
Yani rencananya hanya mengundang teman-teman yang baik kepadanya dan yang berasal dari keluarga kaya. Mengetahui hal itu tentunya Mama Yani marah kepadanya dan menjelaskan bahwa Yani bisa merayakan ulang tahun itu karena ucapan Syukur kepada Tuhan tidak untuk membeda-bedakan. Akhirnya Mama Yani merubah acara ulang tahun yang semula disebuah Rumah makan diganti ke sebuah Panti Asuhan, Yani pun sadar dan belajar untuk tidak membeda-bedakan orang lain.

Tuhan Tidak Pernah Membedakan Orang

Adik-adik, tahukah kalian bahwa Rasul Petrus dulu juga suka membeda-bedakan orang? Petrus hanya mau berteman dan bergaul dengan orang-orang sebangsanya, yaitu orang Yahudi. Sedangkan orang-orang dari bangsa lain dianggapnya sebagai musuh atau orang najis. Namun, Tuhan ingin Petrus berubah. Tuhan mengutus Petrus untuk pergi menemui Kornelius, seorang perwira dari bangsa Romawi yang bukan orang Yahudi. Awalnya, Petrus ragu-ragu. Namun, Tuhan berbicara kepada Petrus dalam sebuah penglihatan dan mengajarkannya bahwa Allah mengasihi semua orang tanpa membeda-bedakan. Ketika Petrus bertemu Kornelius, barulah ia mengerti bahwa Allah tidak membeda-bedakan orang. Tuhan ingin semua orang diselamatkan, baik orang Yahudi maupun bangsa lain. Sejak saat itu, Petrus tidak lagi pilih-pilih teman dan mulai mengajarkan kasih Tuhan kepada semua orang.

Adik-adik, terkadang kita juga seperti Yani atau Rasul Petrus. Kita mungkin suka memilih-milih teman dan hanya mau berteman dengan orang yang kita sukai saja. Misalnya: Mau berteman dengan yang kaya, tetapi menghindari teman yang kurang mampu. Mau berteman dengan yang pintar, tetapi menjauhi teman yang kurang pandai. Mau berteman dengan yang baik kepadamu, tetapi tidak mau berteman dengan yang sering mengganggu.

Adik-adik, Tuhan tidak mengajarkan kita untuk bersikap seperti itu. Tuhan ingin kita mengasihi semua orang, tanpa memandang suku, warna kulit, status sosial, atau agama. Semua manusia berharga di mata Tuhan, karena kita semua adalah ciptaan-Nya.

Apa yang Harus Kita Lakukan? Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus meneladani Tuhan Yesus yang mengasihi semua orang tanpa pilih-pilih.

1. Jadilah Sahabat Bagi Semua Orang – Jangan hanya berteman dengan orang yang kaya atau baik kepadamu, tetapi bertemanlah dengan semua orang.

2. Hargai dan Hormati Temanmu – Jangan menghina atau merendahkan teman yang berbeda darimu.

3. Tunjukkan Kasih Tuhan – Berbuat baik kepada siapa pun, tanpa membeda-bedakan.

Adik-adik, Tuhan mengasihi semua orang tanpa membeda-bedakan. Oleh karena itu, kita juga harus belajar untuk mengasihi sesama tanpa melihat perbedaan yang ada. Jangan pilih-pilih teman, tetapi jadilah anak Tuhan yang penuh kasih kepada semua orang.

Ayat Hafalan: “Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.”Kisah Para Rasul 10:34

Yuk, tunjukkan kasih Tuhan dengan menerima semua orang tanpa membeda-bedakan! 😊❤️

YNP – TPR

PENGUMUMAN

Jangan lupa adik-adik semuanya, untuk mengikuti ibadah Anak Elohim di Gedung Gereja ya besok hari minggu jam 8.00 … Ayo ajak teman-teman kita semuanya ya ..

tema sekolah minggu Besok adalah

Kita mau Belajar Belajar dari Keberanian YEFTA dalam  Hakim-hakim 11. Bahwa kita tidak perlu takut atau malu dengan latar belakang kehidupan kita. Tuhan bisa memakai siapa saja untuk melakukan hal yang besar meskipun mungkin memiliki masa lalu yang kurang baik. Yefta adalah contoh bagaimana seseorang yang dianggap rendah dan ditolak oleh orang lain, justru dipilih Tuhan untuk menjadi pemimpin dan membawa kemenangan bagi bangsanya.

Ayo kita bersukacita Bersama memuji Tuhan dan juga yang paling penting kita belajar Firman Tuhan, dan pastinya ada yang seru di Sampai jumpa besok …

Tuhan Yesus memberkati

Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke
0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *