JANGAN MENYIMPANG KE KIRI ATAU KE KANAN
Renungan Harian Youth, Selasa 06 Agustus 2024
Amsal 4:25-27, Biarlah matamu memandang terus ke depan dan tatapan matamu tetap ke muka. Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu. Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan.
Di dalam menjalani keseharian kita yang penuh dengan beragam kejadian, mungkin ada suatu saat di mana kita merasa begitu bahagia, bahkan mungkin itu adalah kebahagiaan yang sempurna bagi kita. Tapi lalu di saat berikutnya kita merasa begitu kesal dan putus asa. Seringkali kita begitu diperintah oleh emosi kita sehingga kita tidak mampu fokus pada kehendak TUHAN, pada rencana dan tujuan TUHAN.
Robert Schuller seorang Hamba TUHAN dari Amerika Serikat yang merupakan salah satu pelopor penginjilan melalui media komunikasi, menyatakan bahwa “Masa sulit akan selalu ada, namun orang-orang yang ulet akan melewatinya sebagai pemenang.” Dan benar, masa sulit memang membuat pembedaan antara orang yang berkualitas dan tidak. Orang yang sungguh-sungguh takut akan TUHAN dengan orang yang sekedar beragama tetapi tidak menerapkan nilai-nilai kerajaan ALLAH. Tanpa goncangan, tidak ada pemisahan, seperti seorang penampi memisahkan beras dari gabah.
Dalam mengikut Tuhan, pilihan kita tak boleh bimbang.
Hati kita harus ditetapkan untuk mengiring Dia semata. Tidak boleh mendua, namun ikhlas dan mantap mengikuti Yesus sampai nafas terakhir kita.Mengikuti Yesus tidak dapat dilakukan sambil “pikir-pikir dulu” atau ”dicoba-coba dulu” atau It”jika enak dan menguntungkan bagiku, aku akan teruskan, dan jika tidak aku akan tinggalkan”.
Sebuah kisah dalam kitab 2 Raja-raja 12, mencatat tentang keberadaan hidup dari Yoas. Yoas adalah raja yang sangat mudah dipengaruhi. Selama ada pengaruh baik dari imam yang setia kepada Tuhan, yaitu imam Yoyada, dia menjadi raja yang juga setia kepada Tuhan. Dia bahkan mempunyai kerinduan yang besar untuk memperbaiki rumah Tuhan. Kegigihannya ini adalah kegigihan akibat pengaruh dari Yoyada. Betapa besar pengaruh dari pengertian akan kebenaran digabungkan dengan semangat memperjuangkan kebenaran itu. Kegigihan Yoyada untuk berjuang demi nama Tuhan mempunyai pengaruh besar sehingga Yoas setia kepada Tuhan seumur hidup Yoyada. Kegigihan yang – sayangnya – hanya memengaruhi Yoas dalam semangat, kegigihan, dan kegiatan yang luar biasa, tetapi tidak memengaruhi dia secara iman. Yoas tidak pernah sungguh-sungguh memelihara iman yang sejati. 2 Tawarikh 24:22 mengatakan bahwa Yoas bertanggung jawab untuk kematian anak imam Yoyada, yaitu Zakharia, yang Tuhan bangkitkan untuk memberikan peringatan kepada Yoas karena Yoas telah meninggalkan Tuhan setelah kematian Yoyada.
Yoas hidup seperti tidak memiliki pijakan yang tepat.
Kehidupan yang dijalaninya memiliki dua wajah kontras yang seharusnya tidak bisa dijalani beriringan. Sisi pertama adalah Yoas tampak sebagai orang yang sungguh-sungguh mengikut Tuhan. Di awal perkenalan profilnya disebutkan ia melakukan apa yang benar di hadapan Tuhan karena imam Yoyada yang mengajarinya (ay. 2). Kita bisa melihat bagaimana Yoas dengan gigihnya berusaha untuk memperbaiki rumah Tuhan. Bahkan saat pekerjaan rumah Tuhan itu tidak berjalan dengan lancar, ia memiliki strategi yang lain, melibatkan orang-orang yang ahli di bidangnya dan melakukan pengaturan keuangan lagi (ay. 6-8). Bukankah ini tampak sebagai kerohanian yang baik?
Namun, sayang sekali ada sisi kedua yang juga tampak jelas dalam kehidupan Yoas. Dikatakan, “Namun demikian, bukit-bukit pengorbanan tidaklah dijauhkan. Bangsa itu masih mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit itu.” (ay. 3). Praktik penyembahan berhala sudah mengakar, tetapi Yoas tidak melakukan pembersihan secara tuntas. Ia membiarkan praktik-praktik seperti itu tetap berlangsung. Kita bisa melihat di bagian lain (2Taw. 24:17-18) pada akhirnya orang-orang Yehuda benar-benar meninggalkan Tuhan dan menyembah berhala. Hal lainnya adalah ketika di dalam tekanan raja Aram maka jurus yang dikeluarkan Yoas agar tetap aman adalah memberikan persembahan yang berharga, termasuk dari perbendaharaan rumah Tuhan (ay. 17-18). Yoas sama sekali tidak bergantung kepada Tuhan dan tidak mencari aman di dalam Tuhan.
Rekan-rekan youth, Kita tidak bisa hidup di dalam dua wajah seperti itu. Kita harus berdiri di atas kebenaran Tuhan. Hidup seorang percaya tidak boleh hidup dalam kompromi-kompromi. Janganlah kita aktif di dalam berbagai pelayanan, rajin beribadah, tetapi di sisi lain kita juga “rajin” melakukan dosa. Kita ditebus Kristus supaya hidup sepenuhnya untuk Tuhan, bukan setengah hidup buat dunia dan setengah buat Kristus. Hiduplah secara utuh hanya untuk Kristus, jangan hanya untuk mencapai keamanan dan kenyamanan kita dengan mudahnya mengorbankan iman kita.
Percaya sepenuhnya pada penyertaan TUHAN dan senantiasa mengundang kehadiranNya dalam hidup kita, akan membuat kita menjadi orang-orang yang berkualitas.
Pilihlah untuk memandang ke depan dan menjalani kehidupan yang penuh berkat, yang Tuhan sediakan bagi kita. Jangan biarkan rasa jenuh, putus asa dan stres atau frustasi mencuri sedetik pun dari hidup kita. Tetapi, pilihlah sukacita! Arahkan pandangan dan fokus kita pada Bapa Surgawi. Jangan menyimpang dari Hadirat TUHAN. DIA akan menolong kita fokus pada tujuanNya!
Amin. Tuhan Yesus Memberkati
RM – DOT